Kamis, 10 Mei 2012

1. SS-Panzer-Division Leibstandarte Adolf Hitler, Cikal Bakal Waffen-SS


Lambang 1. SS-Panzer-Division Leibstandarte Adolf Hitler

Semboyannya adalah Meine Ehre heißt Treue yg berarti “My Honor is called Loyalty”. Dibentuk oleh Sepp Dietrich pada tanggal 13 April 1934. Paramiliter ini awalnya adalah pasukan personal bodyguard Adolf Hitler, Pasukan kesayangan partai yang berasal dari orang-orang pilihan yang memiliki fanatisme tinggi serta memiliki loyalitas dan dipercaya merupakan “Ras Arya Murni”, pengalaman tempur pertama mereka adalah di medan perang Polandia. Disana mereka bergabung dengan divisi ke 17 infantri Angkatan Darat Jerman, terlibat pertempuran sengit (close combat) dengan Brigade Wolinska Cavalry Polandia di daerah Pabiance dekat kota Lodz, setelah itu mereka terlibat pertempuran kembali dalam pengepungan kota Warsawa kali ini mereka bergabung dengan 4. Panzer Division berhasil memukul mundur usaha gerakan penerobosan yang dilakukan oleh tentara Polandia dalam usaha evakuasi serta mematahkan perlawanan tentara dan partisan polandia di dalam kota Warsawa.

Pada 1940-an LSSAH dikembangkan menjadi full independent motorized infantry regiment yang kemudian berkembang lagi menjadi sebuah brigade yang berkekuatan 6500 orang serdadu, pada masa ini mereka mendapat tambahan tank jenis Sturmgeschutz III, berikutnya mereka di pindah ke Belanda untuk ikut berpartisipasi dalam Operasi Fall Gelb berperan sebagai pasukan pemukul dan diberi tugas untuk menguasai sebuah jembatan di Ijsell Belanda yang memiliki fungsi sangat vital dalam operasi ini, setelah Belanda menyerah LSSAH ditempatkan sebagai pasukan cadangan untuk Army Group B.

Tugas berikutnya adalah Pengepungan Dunkirk bersama dengan SS-Verfügungs-Division mereka bertugas untuk menjaga frontline sambil sesekali melakukan serangan untuk memperkecil kantong-kantong embarkasi pasukan sekutu, kali ini LSSAH melakukan kesalahan fatal yg mengakibatkan jatuhnya banyak korban, didekat sebuah daerah bernama Wormhoudt pasukan ini mengabaikan direct order dari Hitler untuk berhenti melakukan pengejaran, didaerah ini mereka dihujani serangan bomb artilery oleh pasukan Inggris yang berkedudukan di Wattenberg Heights.

Setelah selesai pertempuran pasukan ini mendapatkan informasi yang salah mengenai tewasnya komandan divisi LSSAH Sepp Dietrich, dibawah komando SS-Hauptsturmführer Wilhelm Mohnke mereka membalas dengan membunuhi 80 orang tawanan perang anggota 2nd Battalion of the Royal Warwickshire Regiment Inggris yg kemudian dikenal dengan istilah Wormhoudt Massacre.
Masih di tahun 1940 mereka mendapat perintah untuk berlatih menjalankan operasi amphibi dalam rangka persiapan Operasi See Lowe yang bertujuan untuk menginvasi daratan Inggris namun karena kegagalan Jerman dalam Battle of Britain maka rencana tersebut dibatalkan.

Pada bulan Februari 1941 divisi ini dipindah ke Bulgaria untuk ikut ambil bagian dalam Operasi Marita yg bertujuan untuk menguasai Yunani dan Yugoslavia, setelah selesai dengan operasi pendudukan mereka kembali mendapat tugas untuk mengejar dan mematahkan sisa-sisa perlawanan, dalam operasi pengejaran ini pasukan LSSAH dibagi kedalam 2 group, grup 1 dibawah komando SS-Sturmbannführer Kurt Meyer membersihkan perlawanan hingga ke daerah perbukitan Kleisoura berusaha memotong gerak mundur pasukan British Commonwealth serta divisi ke 20 pasukan Yunani, dikisahkan bahwa perlawanan yg dilakukan oleh divisi ke 20 tentara Yunani sangat gigih dan menakutkan bahkan hingga Kurt Meyer pun harus bersikap sangat keras terhadap anggotanya dengan melempar granat tangan kepada sekumpulan serdadu yang menolak untuk maju ke dalam pertempuran.

Grup ke 2 dipimpin oleh SS-Sturmbannführer Fritz Witt memiliki tugas untuk membersihkan perlawanan di daerah perbukitan Klidi yang dijaga dan dipertahankan oleh pasukan Inggris-Australia-New Zealand, seorang perwira Inggris menggambarkan “kegilaan” pasukan ini dalam sebuah surat yg dikirimkan kepada komandannya yang mengatakan bahwa, "Unit tersebut menurunkan pasukan (unload) dari truck hanya berjarak 3,000 yards dari posisi kami berada, selama 2 hari pasukan SS witt dihujani serangan artileri dan perlawanan tentara Sekutu hingga kemudian pada pagi hari tanggal 12 april (2 hari kemudian) pasukan itu melakukan serangan frontal ke posisi-posisi pasukan Sekutu dan memaksa pasukan Sekutu untuk mundur total pada sore harinya".

Dengan dikuasainya 2 kawasan perbukitan tersebut maka perlawanan pasukan sekutu dapat dipatahkan secara keseluruhan hingga akhirnya pada tanggal 20 April setelah pertempuran yg terakhir di daerah perbukitan Metsovon pegunungan Pindus panglima perang 1st Hellenic Army menyatakan bahwa Hellenic Army menyerah secara resmi kepada komandan divisi pasukan SS Sepp Dietrich.


Dengan keberhasilan luar biasa yang dicapai dalam operasi Marita oleh pasukan ini Himmler memberikan perintah untuk meningkatkan jumlah personel, tank dan persenjataan hingga mencapai jumlah setingkat divisi untuk kemudian mendukung keberhasilan operasi Barbarosa yang akan dilancarkan oleh Nazi pada tugas berikutnya.

Saat operasi Barbarossa dilaksanakan pasukan ini ditempatkan dibawah III.Panzer-Korps bagian dari Panzergruppe 1 dibawah komando Generalfeldmarschall Ewald von Kleist's terlibat pertempuran di Battle of Uman serta memiliki andil yang signifikan dalam menguasai kota Kiev, di kota ini mereka melakukan tindakan yang sangat buruk dengan membunuh 4000 tawanan perang tentara Soviet karena 6 orang anggota divisi mereka diculik dan ditemukan tewas mengenaskan di daerah Taganrog . Pada 17 September 1941 pasukan ini kembali terlibat pertempuran untuk menguasai kota Perekop, pada bulan November 1941 dipindah kembali ke dalam pertempuran untuk menguasai kota Rostov-on-Don yang pada akhirnya kota tersebut baru dapat dikuasai pada akhir November. akan tetapi Soviet langsung melakukan counter attack besar-besaran untuk merebut kembali kota tersebut yang memaksa pasukan ini mundur dan bertahan hingga ke sungai Mius.

Sekitar bulan Juli 1942 dengan kondisi yang mengenaskan, kelelahan, kekurangan makanan dan amunisi pasukan ini bergabung kembali ke dalam operasi Fall Blau yang bertujuan untuk merebut kembali kota Rostov-on-Don. Dengan kondisi yang memprihatinkan pasukan ini berhasil memainkan peranan mereka dengan baik hingga pada akhir juli 1942 kota tersebut benar-benar dapat dikuasai kembali oleh pasukan Jerman.

Setelah pertempuran merebut kota Rostov pasukan ini ditarik pulang dan ditempatkan di Normandia Prancis, disana mereka digabung dengan SS-Panzer-Korps sebuah pasukan bentukan baru, LSSAH akhirnya direformed kembali sebagai sebuah pasukan divisi Panzergrenadier yang berarti bahwa pasukan ini akan menerima setiap jenis armoured fighting vehicle yg dimiliki angkatan bersenjata jerman pada saat itu.

Dengan semakin kritisnya pertahanan Jerman di kota Stalingrad maka German Sixth Army dalam keadaan terkepung dijepit oleh pasukan soviet dalam kondisi yang serba kekurangan. General Feldmarschall Erich von Manstein komandan Army Group Don meminta bantuan tambahan pasukan kepada markas komando maka dikirimlah pasukan LSSAH kembali ke Soviet, tiba di Soviet pada bulan Januari 1943 pasukan ini langsung mendapat tugas yang berat yaitu mempertahankan kota Kharkov dari gerakan maju pasukan Soviet dalam memotong supply lines pasukan Jerman, mereka berhadapan dengan Mobile Group Popov yang terdiri dari ratusan tank tipe T-34, pada tanggal 8 dan 9 Februari 1943 resimen 1st SS-Panzer Grenadier dibawah komando SS-Sturmbannführer Fritz Witt dan 1st SS Panzer dibawah komandan SS-Sturmbannführer Max Wünsche yg berkedudukan diluar kota kharkov terlibat pertempuran sengit selama beberapa minggu didekat kota merefa untuk menahan gerak maju pasukan besar soviet, dalam pertempuran ini pasukan kedua resimen dipukul mundur hingga ke kota Kharkov hingga pada 15 Februari pada akhirnya pasukan Soviet berhasil melakukan pengepungan terhadap pasukan ini.

Dalam pengepungan tersebut komandan Paul Hausser melakukan tindakan berani dengan melanggar direct order dari Hitler yg memerintahkan LSSAH bertahan di kota Kharkov hingga amunisi terakhir, pasukan ini menerobos pengepungan dan mundur hingga ke kota Krasnograd. Di kota tersebut selama beberapa mingu mereka meneruskan bertempur serta berhasil menimbulkan korban dan kerugian yang sangat besar kepada Mobile Group Popov dan beberapa divisi infanteri yg lain, dalam pertempuran kali ini pasukan LSSAH berhasil mempertahankan diri dan bahkan memukul mundur serangan Soviet.

Akibat dari pelanggaran perintah yang dilakukan oleh hausser LSSAH diperintah untuk kembali merebut Kharkov akan tetapi dalam serangan itu pasukan LSSAH mendapat tambahan bantuan pasukan dari divisi panzer SS-Das Reich dan divisi SS-Totenkopf. Serangan dilakukan pada tanggal 2 Maret 1943 dengan skala yang sangat besar walaupun pada akhirnya Kharkov dapat dikuasai kembali oleh Jerman. Akan tetapi jumlah tercatat korban tewas sangat besar, korban dari Divisi LSSAH sendiri mencapai 4500 orang, pada masa ini lapangan red square di kota Kharkov diganti namanya menjadi Platz der Leibstandarte SS Adolf Hitler untuk mengormati korban tewas yang berasal dari divisi LSSAH.

Pada musim semi tahun yang sama yang dikenal dengan nama rasputitsa dalam bahasa Soviet (pada musim ini adalah saat dimana salju mencair saat tanah berubah menjadi danau lumpur) kedua pihak menghentikan sementara seluruh aktivitas serangan militer sebagai akibat dari sulitnya gerakan kendaraan dan pasukan (napoleon beberapa ratus tahun sebelumnya pun pernah merasakan keganasan musim ini selain serangan musim dingin di Soviet yang mematikan).

Saat kosong seperti ini dimanfaatkan oleh LSSAH untuk beristirahat dan resupply (rest and reffit). Bantuan dan pasukan cadangan berdatangan kali ini kekuatan terdiri dari 12 Tank Tiger Is, 72 Panzer Ivs, 16 Panzer III dan IIs, 31 StuGs tank, kali ini pasukan Paul Hausser berubah nama menjadi 2nd SS Panzer Corps yg kemudian ditransfer ke kota Belgorod untuk persiapan serangan musim panas yang akan datang yang diberi kode operasi Zitadelle.

Dalam operasi Zitadelle tersebut pasukan LSSAH Heusser bergabung dengan Divisi SS Totenkopf dan Das Reich dibawah komando Generaloberst Hoth komandan pasukan panzer ke 4 Angkatan darat Jerman. Memiliki tugas untuk menembus pertahanan sisi selatan Kursk sementara Generalfeldmarschall Walter Model dengan tentara ke 9-nya berusaha menembus dari arah utara dengan begitu diharapkan dapat mengepung pasukan Soviet dalam jumlah yang sangat besar, akan tetapi pasukan Soviet yang berjumlah ratusan ribu mengakibatkan gelombang serangan yang tidak terputus-putus hingga pasukan Jerman menglami kerugian yg sangat besar. Hitller akhirnya harus membuat keputusan membatalkan operasi Zitadelle sebelum divisi-divisi mereka benar-benar lenyap. Dalam pertempuran kali ini pasukan LSSAH mengalami kerugian 2.753 orang cedera, 471 orang tewas dan jumlah kendaraan tempur mereka berkurang hanya tinggal 77 unit.

Setelah kegagalan operasi Zitadelle pasukan ini dipindah ke Italia seluruh peralatan tempur yang mereka miliki ditinggalkan dan diberikan kepada divisi SS-Das Reich serta Divisi SS-Totenkopf. Tugas LSSAH di Italia adalah untuk membantu memulihkan stabilitas disana yang sempat kacau akibat mosi atau rasa tidak percaya rakyat Italia terhadap Benito Musolini sekaligus bertugas menghadang pendaratan pasukan Amerika di Sisilia.

Di Italia pasukan ini berpindah-pindah posisi, pada pertengahan 1943 gerakan menggulingkan pemerintahan Musolini menguat, ketika itu rakyat Italia mulai membenci Musolini dan pemerintahannya terjadi pemberontakan dan usaha-usaha menggulingkan pemerintahan Musolini oleh rakyat Italia yg berhasil dengan sukses. Pada masa ini pasukan LSSAH mendapat tambahan tugas untuk melucuti pasukan-pasukan Italia. Sebuah Unit SS mechanised III/2nd SS Panzer Grenadier Regiment yang dikomandani oleh Sturmbannführer Peiper saat itu mendapat perintah untuk melucuti pasukan Italia yang berkedudukan di provinsi Cuneo perbatasan Italia-Prancis akan tetapi sebelum pasukan LSSAH memasuki provinsi tersebut, mereka dihadang dan diberikan peringatan untuk mundur oleh para komandan pasukan Italia jika tidak ingin diserang, Peiper menolak menuruti perintah para komandan tempur Italia itu dan memutuskan untuk menghancurkan pasukan Italia tersebut, dalam pertempuran itu sisa-sisa pasukan Italia lari dan mengundurkan diri karena mengalami kekalahan telak.

Pada awal bulan November tahun yang sama keadaan pasukan Jerman di Soviet semakin mengkhawatirkan, hal ini memaksa Hitler untuk memindahkan kembali pasukan LSSAH ke front Timur. Pasukan ini tiba kembali di Soviet pada pertengahan bulan november di kota Zhitomir disini mereka bersama dengan XLVIII.Panzer-Korps sebagai bagian dari 4.Panzer-Army Angkatan Darat Jerman memiliki tugas untuk memperthanakan defense line di dekat kota Zhitomir pada bulan januari 1944 101 SS Heavy Panzer Battalion Tiger commanders LSSAH, Michael Wittmann dianugrahi Oakleaves to the Knight's Cross of the Iron Cross atas jasa-jasa luar biasanya dalam menahan laju serangan “Seluruh” Soviet armoured brigade.

Akhir bulan Januari pasukan ini dipindah kembali ke daerah Cherkassy dan di tempatkan dibawah komando German III Panzer Corps, sebagai bagian dari German First Panzer Army , disini mereka mendapat perintah untuk menyelamatkan 56.000 pasukan Jerman Gruppe Stemmermann yang sedang terkepung di Korsun Pocket. Mereka berusaha menjebol kepungan yang sedang dilakukan oleh tentara merah ketika usaha tersebut hampir berhasil. Hitler kembali memberikan perintah yang hampir mustahil dilakukan. Pasukan tersebut mendapatkan perintah untuk balik mengepung pasukan Soviet yang sedang mengepung pasukan Gruppe Stemmermann. Usaha ini gagal karena perlawanan Soviet yg terdiri dari 4 Soviet tank corps dan datangnya musim semi atau rasputitsa yang menyebabkan sulitnya pergerakan kendaraan, pasukan Jerman yang kelelahan ini akhirnya mundur hingga ke Gniloy Tikich River, menyelamatkan yang masih tersisa dan pada akhirnya berhenti bertempur di front Timur pada akhir bulan Februari.

Sisa-sisa pasukan LSSAH yang terdiri dari 41 officers dan 1,188 pasukan akhirnya mundur total menuju Belgia untuk beristirahat dan menambah pasukan cadangan serta peralatan perang, pasukan ini selesai rest and refit pada 25 April dan kembali menjadi sebuah pasukan divisi yang utuh dan berkekuatan penuh.

Setelah Belgia pasukan ini ditarik untuk menjaga  front Barat. Kali ini mereka bersama dengan 4 Divisi yg lain yaitu 101 SS Heavy Panzer, 12th SS Panzer Hitlerjugend, 17th SS Panzergrenadier Götz von Berlichingen dan Panzer Lehr Division. Leibstandarte SS Adolf Hitler mendapat tugas untuk menjaga bagian utara dari sungai Seine untuk mengcounter segala kemungkinan pendaratan pasukan Sekutu di Pas de Calais ditempat ini mereka terlibat pertempuran dengan pasukan Sekutu dalam mempertahankan Carpiquet Village dan Aerodrome yang dalam pasukan Sekutu dikenal dengan istilah Operasi Windsor. Berikutnya pasukan ini terlibat beberapa pertempuran dalam menahan gerakan pasukan Sekutu diantaranya adalah saat Sekutu melaksanakan Operation Charnwood dan Operation Jupiter. Pada malam tanggal 14 - 15 Juli pasukan ini bersama dengan 272nd Infantry Division akhirnya mundur ke posisi baru di sekitar wilayah antara Caen-Falaise.

Pada 18 Juli tentara Sekutu menlancarkan operasi Goodwood berisikan tiga British armoured divisions dan bantuan infantri di sayap, mereka berusaha menyerang posisi musuh disekitar Caen tidak kurang dari 2500 pesawat melakukan pemboman selama 3 jam tanpa henti sebelum semua divisi Inggris tersebut benar-benar menyerang posisi pasukan LSSAH, pasukan SS-Obersturmführer Malkomes yang sedang bertugas dan berkekuatan 13 unit tank panther mendapat perintah untuk segera melakukan serangan balik, di sebelah tenggara kota pasukannya menemukan 60 tank pasukan Inggris yg sedang beristirahat, pasukan itu segera melakukan serangan dan berhasil menghancurkan 20 unit tank, menawan sejumlah pasukan infantri serta memukul mundur sisanya.

D itempat lain sebuah Panther Battalion yg berasal dari I/1st SS Panzer regiment terlibat pertempuran dengan British 29th Armoured Brigade. Mereka dipukul mundur namun pada sore harinya bersama dengan 21st Panzer Division melakukan serangan balik mereka berhasil menahan gerak maju pasukan Inggris hingga pada keesokan paginya pasukan Inggris kembali datang menyerang dengan skala yang lebih besar, dalam sekejap pasukan Jerman ini kalah dalam jumlah mereka meminta bantuan pasukan, yang akhirnya datanglah pertolongan dari 12th SS Panzer Division. Tidak cukup sampai disitu pasukan Inggris pun mendatangkan bala bantuan yg berasal dari Guards Armoured Division, 7th Armoured, 2nd Canadian and the 3rd Canadian yang memaksa pasukan LSSAH mundur secara teratur sambil sesekali melakukan serangan.

Di Normandia pendaratan pasukan Amerika Berjalan dengan sukses, garis pertahanan pasukan Jerman jebol, unit-unit cadangan tidak mampu menahan laju pasukan Amerika, mereka mulai menguasai satu persatu kota-kota disekitar pantai mulai dari Avranches, Britanny dan mulai bergerak menuju ST Lo. Hitler memberikan perintah aneh: "Dilarang keras mundur!". Jendral Von Kluge komandan XLVII Panzer Corps diperintah untuk melakukan serangan balik, dia dijanjikan bantuan dari seluruh sumber yang tersedia termasuk pasukan panzer dari LSSAH. Dengan kekuatan yang tersedia hanya 300 tank mereka berencana memukul mundur the US 30th Infantry Division, rencana telah disusun perintah telah disebarkan tetapi nasib sial menimpa pasukan Jerman dengan terpecahkannya kode sandi rahasia Jerman maka komandan Angkatan Darat Amerika Omar Bradley telah bersiap memberikan bantuan perlindungan udara yang berasal dari US 9th Air Force dan RAF. Seluruh pasukan ini ahirnya mundur dari pertempuran Normandia dan terkepung di daerah Falaise, selama terlibat dalam pertempuran di kawasan Normandia ini pasukan LSSAH total kehilangan sekitar 5000 orang anggotanya.

Pertempuran berikutnya adalah Belgia, kali ini Wilhelm Mohnke naik menjadi komandan divisi LSSAH, disebuah kawasan hutan yang bernama Ardennes yang terletak di pegunungan Belgia yang berbatasan dengan Prancis dan Luxemburg. Jerman berencana melakukan serangan frontal terhadap pasukan Sekutu, operasi militer tersebut dalam bahasa Jerman dikenal dengan nama Unternehmen Wacht am Rhein ( The Guard on the Rhine atau Operation "Watch on the Rhine.") saat ini klasifikasi pasukan LSSAH telah naik menjadi “elite and highly trained units in German military”, masalah yg sedang menimpa pasukan ini adalah kekurangan bahan bakar. Wilhelm Mohnke kemudian memberikan perintah kepada Joachim Peiper yang berkekuatan 4800 personel dan 600 kendaraan tempur untuk menguasai depot bahan bakar pasukan Amerika yg terletak di daerah Büllingen, dalam perjalanan menuju pertempuran kemudian mereka bertemu dengan 150 orang pasukan Amerika Anggota 285th Field Artillery Observation Battalion yang dilucuti dan kemudian sebagian besar dari 150 orang tersebut dieksekusi mati (Malmedy Massacre).

Ketika memasuki Stavelot pasukan Peiper bertemu dengan garis pertahanan pasukan Amerika yang sangat kuat, gagal menerobos masuk akhirnya Peiper mundur ke La-Gleize. Pasukan Amerika mulai menyerang dari arah yang berlawanan, memaksa Peiper bertahan di La-Gleize dalam keadaan terkepung. Pasukan Peiper yang telah terputus total dari supply line pasukan inti Jerman hanya dapat berharap bantuan pasukan segera datang membebaskan mereka, akan tetapi bantuan pasukan tersebut tidak kunjung datang hingga akhirnya Peiper memutuskan untuk menerobos kepungan kembali mundur ke garis belakang pasukan Jerman, dalam pertempuran ini sebagian besar kendaraan perang lapis baja pasukan LSSAH ditinggal begitu saja karena kekurangan bahan bakar, untungnya korban yang jatuh dari pertempuran hanya sedikit saja. Hampir sebagian besar pasukan Peiper berhasil keluar dari pengepungan.

Pasca kegagalan Peiper dalam mencari sumber bahan bakar pasukan LSSAH tertahan di semua front tidak dapat melakukan serangan besar-besaran dan hanya mampu bertahan, Komando Angkatan Darat Jerman memutuskan untuk kembali melakukan serangan pada 1 Januari 1945. Akan tetapi kali ini Sekutu telah siap, Amerika telah melakukan penambahan pasukan dan peralatan perang hal ini menyebabkan semua serangan yang dilakukan LSSAH dapat ditahan disemua lini, akhirnya Serangan Ardennes gagal dan secara resmi berakhir pada tanggal 27 January 1945. Tiga hari kemudian Mohnke naik pangkat menjadi SS-Brigadeführer. Posisinya sebagai divisional commander digantikan oleh SS-Brigadeführer Otto Kumm pasukan ini kemudian dipindah tugaskan ke Hungary untuk mengamankan kilang-kilang minyak yang tersisa milik Jerman serta merebut kembali kilang minyak yang telah dikuasai oleh sekutu.

Di Hungaria pasukan LSSAH juga mengalami berbagai kegagalan, utamanya adalah disebabkan oleh menipisnya suplai bahan bakar, pasukan cadangan dan kalah dalam jumlah serta amunisi, di front timur pasukan Soviet semakin menunjukkan taringnya, pasukan LSSAH kemudian ditarik pulang menuju ke kota Vienna, disini pasukan Jerman mulai putus asa dan mulai membangun defense line untuk bertahan dari serangan besar-besaran pasukan soviet yang semakin mendekat ke wilayah Jerman.

Ketika mempertahankan kota Vienna pasukan ini mengalami kerugian yang sangat besar, kalah dalam jumlah dan bertempur dalam posisi yang tidak berimbang. Mereka diperintah mundur menuju Zossen (dekat Berlin) dari sana mereka mendapatkan tugas baru untuk menahan pasukan Sekutu di kota Mürwik ( Jerman bagian utara berbatasan dengan Denmark) pertempuran demi pertempuran mereka alami disana hingga pada akhirnya sebagian besar pasukan itu menyerah kalah kepada pasukan Inggris, sisa pasukan yang dapat meloloskan diri akhirnya melarikan diri menuju Berlin, membantu sekitar 800 orang dari unit LSSAH “Guard Battalion” yang bertugas sebagai pasukan pribadi penjaga hitler, saat itu Mohnke's command post berada di the Reich Chancellery bunkers, sesaat setelah hitler dikabarkan tewas bunuh diri Mohnke memerintahkan kepada setiap komandan lapangan yang ada untuk segera melarikan diri dan menuju sungai Elbe agar menyerahkan diri kepada pasukan Amerika akan tetapi sebagian besar dari mereka tidak dapat lolos dari kepungan tentara Soviet, sebagian besar dieksekusi dan ada yag bunuh diri, pada tanggal 2 Mei 1945 Jenderal Helmuth Weidling ( Kommandant of the Defense Area Berlin) menyatakan menyerah kepada pasukan Soviet dan perang pun berakhir.

Sepak terjang Pasukan ini selama perang memang luar biasa, peningkatan jumlah pasukan yang sangat cepat dari tahun ke tahun serta pengalaman tempur dan klasifikasinya membuat pasukan ini disegani oleh lawan-lawan mereka.

2 komentar:

  1. boleh ya ngasih saran..
    backround ama textnya warnanya kalo bisa jangan sama kaya gitu jadi susah bacanya :)
    :no offense
    keep up the good work. SIEG HEIL!

    BalasHapus
  2. SIEG HEIL!
    Terima kasih untuk saran anda, akan saya sempurnakan blog ini perlahan

    BalasHapus