tag:blogger.com,1999:blog-7404110195420692352024-02-19T11:48:34.309+07:00HITLERJUGEND INDONESISCHEBlog Sederhana Yang Ingin Berbagi Sedikit Perihal Mengenai Nazi Jerman Dan Sekutu-sekutunyaFajar Muhammad Rivaihttp://www.blogger.com/profile/15360501896993548380noreply@blogger.comBlogger156125tag:blogger.com,1999:blog-740411019542069235.post-3121202428706226482013-07-23T08:59:00.002+07:002013-07-23T08:59:36.562+07:00Percobaan Kudeta Orang-Orang Nazi di Hindia Belanda<div style="text-align: justify;">
<a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/79/Walther_Hewel.png"><img alt="File:Walther Hewel.png" height="400" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/79/Walther_Hewel.png" width="288" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i>Walther Hewel</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada 5 Mei 1940, Belanda diduduki pasukan Nazi Jerman seiring
invasi yang dilakukan selama Perang Dunia II. Indonesia yang saat itu masih bernama
Hindia Belanda, sebenarnya ikut menjadi sasaran pasukan NAZI Jerman
karena masih koloni Kerajaan Belanda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun upaya penguasaan Hindia Belanda oleh Nazi Jerman, tak dilakukan
secara penyerangan militer karena lokasinya masih terlalu jauh untuk
pengiriman pasukan. Cara ditempuh adalah melalui upaya kudeta yang
dilakukan orang-orang Jerman di Pulau Jawa yang dilakukan di Batavia
(Jakarta) dan Surabaya, beberapa hari setelah Belanda dikuasai Nazi.
Surat kabar The Mercury terbitan Hobart, Tasmania pada 15 Mei 1940
mengabarkan ratusan orang Jerman di Batavia dan Surabaya langsung
melakukan pergerakan untuk menangkapi para pemimpin Hindia Belanda.
Kudeta tersebut dilakukan atas perintah langsung dari Berlin alias
Fuhrer Adolf Hitler. Namun upaya kudeta oleh orang-orang Jerman tersebut
kemudian gagal, karena bocornya informasi gerakan mereka. Ini terjadi
setelah telegram dari Adolf Hitler dapat diketahui oleh para agen
intelijen Hindia Belanda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di Batavia dan Surabaya, pasukan KNIL langsung menangkapi orang-orang
Jerman, berikut menyita ratusan senjata otomatis yang mereka gunakan.
Kudeta oleh orang-orang Jerman terutama Nazi di Hindia Belanda tersebut
didukung para anggota partai NSB yang merupakan aliansi Nazi yang
anggotanya orang-orang Belanda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 1936, cabang partai NSB sudah berdiri di Hindia Belanda
dipusatkan di kota Bandung. Berdasarkan catatan nomor telepon zaman
kolonial untuk wilayah Priangan, kantor perwakilan NSB ada di
Malabarlaan no.15 (kini Jalan Malabar) dengan nomor telepon bd 2730.
Pasca upaya kudeta tersebut hanya dalam tempo waktu 2 jam sekitar 2000
orang Jerman dan orang-orang Belanda pro Nazi di Batavia ditangkapi oleh
tentara Hindia Belanda dan Australia. Diantara mereka yang ditangkap
oleh pasukan sekutu, ada sekelompok perwira Nazi Jerman sedang singgah
di Batavia, semula akan ke Sydney Australia. Penangkapan juga dilakukan
terhadap sejumlah kapal barang milik Nazi di pelabuhan Tanjung Priok.
Sejumlah kapal barang Nazi Jerman disita, berikut muatannya berupa karet
alam, gula, kelapa kopra, teh, kopi, dan produk-produk alam lainnya
senilai jutaan gulden. Dari 20-an kapal milik Jerman, hanya sebuah yang
berhasil lolos dari penangkapan oleh Belanda di pelabuhan. Di daratan,
sejumlah pesawat terbang milik Nazi Jerman dan bangunan pun langsung
dikepung pasukan KNIL. Sejumlah orang Jerman sempat menguasai dua kantor
pos di Jakarta namun kemudian menyerah berikut berbagai senjata
otomatis milik mereka. Sebagian orang Jerman lainnya ditangkap saat
sedang mandi, dan digiring hanya dengan menggunakan handuk, sebagian
lainnya ditangkap saat sedang bekerja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Walau upaya kudeta oleh orang-orang Jerman itu gagal, namun pihak
pemerintah Hindia Belanda sempat was-was. Pasalnya, mereka
memperhitungkan jika kudeta itu lancar dilakukan hanya dalam tempo
setengah jam Hindia Belanda akan ganti dikuasai Nazi Jerman. Menurut
keterangan seorang pengusaha gula di Pulau Jawa, PKA Laliroo, sekitar
8000 orang Jerman yang tinggal di pulau Jawa kemudian ditahan oleh pihak
Hindia Belanda. Penempatan penahanan orang-orang Jerman dan Belanda pro
Nazi itu sebagian ditahan di Pulau Onrust Jakarta, Ngawi Jawa Timur,
Nongkojajar, Banyubiru dan Sumatra sebagian dibawa ke Australia melalui
kapal laut, sedangkan kaum wanita dan anak-anak ditahan di hotel
Sindanglaya Cianjur. Ada pula sekelompok orang Jerman yang dibawa ke
Australia menggunakan kapal laut. Sebagian orang Jerman mencoba melarikan
diri dengan mencebur dari kapal ke laut dan berenang, namun kemudian
tertangkap kembali. Pasca upaya kudeta oleh Nazi Jerman di Batavia dan
Surabaya, surat kabar The Courie Mail terbitan Brisbane Australia pada
16 Mei 1940 mengabarkan sekutu Jerman yaitu Jepang mulai mengincar
Hindia Belanda. Namun saat yang sama, di Hindia Belanda sudah muncul
sejumlah unjuk rasa anti Jepang. Surat kabar Mercantile Advetiser
Australia pada 17 Mei 1940 dengan mengutip surat kabar Preanger Bode,
mengabarkan sekitar 400 pemuda Belanda mengamuk dan merusak Kantor
Kontak Nazi Jerman di Jalan Naripan Bandung. Para pemuda Belanda
tersebut marah karena negeri leluhurnya, Belanda diduduki Nazi Jerman.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Duta
besar Jepang, Jenderal Oshima kemudian menemui Menlu Jerman Joachim von
Ribbentrop untuk menyampaikan keinginan Kekaisaran Jepang untuk
mengusir Amerika, Belanda, Inggris, Australia lalu menguasai Asia
Tenggara. Koresponden surat kabar tersebut yang berasal dari Manila
Filipina juga mengabarkan Jepang memang mengincar karet alam dan minyak
dari Hindia Belanda. Namun saat itu sudah mulai muncul kekhawatiran
orang-orang Jerman pro Nazi akan melakukan kudeta susulan di Hindia
Belanda walaupun tak sebesar yang pertama dilakukan di Batavia. Namun
pada 27 September 1940, trio Nazi Jerman, Jepang dan Italia yang disebut
pihak Axis melakukan pembicaraan segitiga. Mereka sepakat membagi bagi
wilayah operasi militer untuk sama-sama mengusir Inggris dan sekutunya
dimana Nazi Jerman di Eropa, Italia di Afrika Utara dan Jepang di Asia
Timur dan Asia Tenggara. Nazi Jerman mengutus Joachim von Ribbentrop
melakukan pembicaraan dengan pihak Jepang. Kesepakatan itu kemudian
dilakukan antara Adolf Hitler, Menlu Italia Galeazzo Ciano dan Dubes
Jepang Saburo Kurusu sekaligus membuat Jerman mengurungkan niatnya
menguasai Hindia Belanda atau Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelumnya pada tahun 1942 sejumlah orang Jerman yang ditahan di pulau
Nias dengan bantuan sejumlah polisi Indonesia berhasil melakukan kudeta
lalu mendirikan Republik Nias. Orang-orang Jerman itu berasal dari para
korban selamat asal kapal Belanda "Van Imhoff" yang tak sengaja di
tenggelamkan Jepang. Menurut pencatat sejarah Jerman di Indonesia,
Heriwg Zahorkha senada rekannya juga asal Jerman yang sudah berganti
nama Indonesia, S. Gamal, di Republik Nias itu sebagai kanselir adalah
Herr Fischer (eksekutif perusahaan elektronik Bosch) serta Albert
Vehring (mantan pemilik Perkebunan Cikopo, Puncak, Bogor) sebagai Menteri Luar Negeri. Nazi Jerman sendiri baru dapat mengirim pasukan
ke Indonesia pada menjelang akhir tahun 1944, namun bukan aksi
pendudukan. Itu pun melalui armada kapal selam dimana AL Jerman membuat
pangkalan bersama Jepang di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta pada 1
Oktober 1944-5 Mei 1945 dengan tujuan menyerang armada kapal Sekutu di
Asia Tenggara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aktivitas orang-orang Jerman pro Nazi di Hindia Belanda sebenarnya sudah
muncul pada awal tahun 1930 an. Ini berawal dari besarnya dukungan
terhadap Adolf Hitler di Jerman yang kemudian diikuti oleh orang-orang
Jerman di negeri lain termasuk Hindia Belanda terutama Jawa dan
Sumatera. Dari sejumlah catatan saat partai Nazi memenangkan pemilu di
Jerman pada Januari 1933, ada sekitar 1000 orang Jerman yang ada di
Hindia Belanda menandatangani dukungan terhadap Hitler. Walau pun tak
semua orang Jerman di Hindia Belanda dapat memberikan tandatangan, namun
rata-rata mereka mendukung kepemimpinan Hitler sekaligus kebijakannya.
Pencatat sejarah asal Amerika Peter Lavenda menyebutkan salah satu
penyokong pendanaan Parta Nazi di Eropa berasal dari perkumpulan
pengusaha perkebunan di Medan Sumatra Timur (Ostkust, kini Sumatra
Utara) Saat itu para simpatisan Nazi sangat banyak di Jawa dan Sumatra.
Soal keberadaan Nazi di Hindia Belanda sebenarnya diawali dengan
berdirinya Partai Nazi pertama di Timur Jauh, di jalan Naripan Bandung
tahun 1937. Pendirinya adalah Walther Hewel salah seorang dedengkot Nazi
yang merupakan sahabat karib Hitler sejak keduanya melakukan upaya
kudeta di Munchen tahun 1926. Walther Hewel sempat tinggal berada di
Bandung pada kurun waktu 1927-1938 karena sehari harinya berkerja di
perusahaan perkebunan Inggris Anglo Dutch Plantantions of Java, Ltd (d/h
Pamanoekan and Tjiasem Landen, kini menjadi bagian PT Perkebunan
Nusantara VIII), Subang. Ia datang ke Bandung setelah dibebaskan dari
penjara Landsberg tahun 1926, karena keadaan ekonomi di Jerman sedang
repot lalu mencari pekerjaan ke Hindia Belanda dimana kota Bandung dan
Jawa Barat saat itu sedang menjadi pusat ekonomi. Namun pada tahun 1938
Walther Hewel dipanggil pulang oleh Hitler untuk kemudian Hewel
ditugaskan di Kementerian Luar Negeri Jerman yang dipimpin Joachim von
Ribbentrop. Walther Hewel diandalkan Hitler untuk melakukan diplomasi
non-agresi dengan Uni Soviet yang kemudian ditandatangani Vyacheslav
Molotov dan Joachim von Ribbentrop pada 23 September 1939.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Dari versi sejumlah saksi meninggalnya Hitler pasca bunuh diri dalam
bunker dibawah gedung Kekanseliran di Berlin pada 30 April 1945, Walther
Hewel pun dikabarkan merupakan orang yang paling depan menyaksikan
pembakaran jenazah sahabatnya tersebut. Walther Hewel pun dapat ikut
meloloskan diri dari bunker yang sudah dikepung pasukan Uni Soviet. Ia
kemudian dapat menyusul rombongan pasukan SS yang dipimpin Wilhelm
Mohnke, dimana terdapat Traudl Junge. Namun karena sudah putus asa dan
kelewat takut ditangkap dan disiksa pasukan Uni Soviet, Walther Hewel
juga menyusul bunuh diri dengan menelan kapsul sianida lalu menembak
kepalanya sendiri. Namun dalam catatan pihak sekutu, Walther Hewel tak
tercatat dalam daftar para anggota Nazi yang dituduh bertanggungjawab
atas operasional perang. Kemampuan diplomasi Hewel tampaknya juga
dilatarbelakangi sebelumnya saat masih bekerja sebagai kepala urusan
pemasaran komoditas kopi di perusahaan perkebunan Anglo Dutch Plantation
of Java Ltd di Subang. Pada masa-masa itu, Hewel juga terbiasa bertemu
banyak karakter orang Eropa saat menjual kopi di Gedung Lelang de Vries
Bandung depan Societit Condordia (sekarang gedung Asia-Afrika), lalu
kemudian naik jabatan menjadi administratur perkebunan.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Sepenggal
keberadaan Walther Hewel di kota Bandung dan Subang sempat diingat Ny
Yeni (68) yang merupakan anak Almarhum Mohammad Djoehri yang dahulunya
salah seorang petinggi Anglo Dutch Plantations of Java Ltd. Ayahnya
pernah bercerita bahwa Walther Hewel memang teman kerja seangkatan dia
Anglo Dutch Plantations of Java Ltd yang sama-sama masuk sekitar tahun
1930-an. Sosok Hewel termasuk salah seorang pentolan Nazi yang belum
terungkap semua kehidupan pribadinya. David Irving asal Inggris termasuk
yang menelusurinya menyatakan tak mengetahui pasti siapa istrinya Hewel
dengan hanya diduga memiliki seorang pasangan wanita asal Jerman, yaitu
Blanda Elisabeth. Lain halnya administratur PTPN VIII Kebun Ciater
Haryusdianto Eka Putra alias Dian menyebutkan dari daftar administratur
yang pernah bertugas, Walther Hewel pernah tercatat menjadi
administratur Perkebunan Ciater pada tahun 1937-1938.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dian menyebutkan selama berada di Subang dikabarkan Hewel menikah dengan
orang pribumi dan memiliki seorang anak. Namun anaknya Hewel kini
tinggal di Selandia Baru sedangkan ibunya sudah meninggal dunia.
Dikatakan informasi tersebut berawal saat dirinya membeli sebuah mobil
jip bekas bermerek Land Rover produksi tahun 1950-an dari seseorang di
Bandung. Yang bersangkutan hanya mengatakan ia adalah anaknya seorang
Jerman bernama Walther Hewel dan hanya menyebutkan ayahnya itu menjadi
administratur perkebunan di Subang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: <a href="https://www.facebook.com/notes/dani-al-ghazi/kudeta-nazi-di-hindia-belanda-dan-bandung-pusat-nazi-asia-timur/10151461843692887">https://www.facebook.com/notes/dani-al-ghazi/kudeta-nazi-di-hindia-belanda-dan-bandung-pusat-nazi-asia-timur/10151461843692887</a></div>
Fajar Muhammad Rivaihttp://www.blogger.com/profile/15360501896993548380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-740411019542069235.post-69858220267467897842013-06-22T07:22:00.000+07:002013-06-22T07:22:02.948+07:00Surat-Surat Terakhir Dari Stalingrad<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBCxueHVOlGNGmrI2F7ZNBRyDQfLGi9XMAOrJfsZqPqrW7FsYbGeKVHDTag2-axGWU96BJtobiFrR38pLraUFo0vtm6Jo7Ze4oWSyqjR3XhyphenhyphenIUlr8qQs5lgxEDAvI6UVCH14YgGRxkUwg/s400/Stalingrad+soldiers.jpg"><img alt="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBCxueHVOlGNGmrI2F7ZNBRyDQfLGi9XMAOrJfsZqPqrW7FsYbGeKVHDTag2-axGWU96BJtobiFrR38pLraUFo0vtm6Jo7Ze4oWSyqjR3XhyphenhyphenIUlr8qQs5lgxEDAvI6UVCH14YgGRxkUwg/s400/Stalingrad+soldiers.jpg" class="decoded" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBCxueHVOlGNGmrI2F7ZNBRyDQfLGi9XMAOrJfsZqPqrW7FsYbGeKVHDTag2-axGWU96BJtobiFrR38pLraUFo0vtm6Jo7Ze4oWSyqjR3XhyphenhyphenIUlr8qQs5lgxEDAvI6UVCH14YgGRxkUwg/s400/Stalingrad+soldiers.jpg" width="285" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Tanggal 23 Januari 1943 pesawat Jerman terakhir meninggalkan Stalingrad.
Pada saat itulah ribuan pasukan Jerman yang sudah terkepung oleh
Tentara Merah Soviet di Stalingrad menyadari bahwa mereka tak akan
kembali lagi ke tanah air nya. Hitler tidak akan menyelamatkan mereka
seperti yang dia gembar gemborkan sebelumnya. Pesawat terakhir itu
membawa ribuan surat terakhir dari tentara-tentara Jerman yang
"diterlantarkan untuk mati" tanpa suplai amunisi dan makanan.
Surat-surat terakhir yang ditujukan kepada orang-orang yang mereka
sayangi. kebanyakan surat-surat itu berisi keputusasaan dan salam
perpisahan. Surat-surat tersebut awalnya diperintahkan untuk dimusnahkan
oleh petinggi militer Jerman.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Beberapa surat terakhir berhasil diselamatkan dan
dipublikasikan, salah satunya dalam buku "Neraka di Stalingrad" karya Franz Schneider. Beberapa petikan dari surat-surat tersebut :</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Surat ke 1<br /><i>Pada malam yang indah ini, Andromeda dan Pegasus berada
tepat diatas kepalaku. Aku memandanginya lama-lama; sebentar lagi aku
akan berada sangat dekat dengannya. Aku berhutang kedamaian dengan
sepenuh hati pada bintang-bintang, dan bagiku kaulah bintang tercantik
diantara mereka semua. Bintang-bintang itu kekal, akan tetapi hidup
manusia bagaikan sepercik debu ditengah jagad raya</i></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Surat ke 6<i><br /><i>... hanya tersisa dua jalan; ke surga atau Siberia</i> </i></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Surat ke 10<br /><i>Kami diharapkan mati dengan heroik, mengilhami dan
menyentuh hati, dari keyakinan hati dan untuk suatu alasan yang hebat.
Tetapi dalam kenyataannya bagaimanakah sesungguhnya kematian itu disini?
Disini mereka mengerang, kelaparan sampai mati, membeku sampai mati.</i><br />...........................................<br /><i>Mereka
berjatuhan seperti lalat; tidak ada yang peduli dan tidak ada yang
menguburkan mereka. Mereka bergeletakan dimana-mana, buntung tanpa kaki
atau tangan dan tanpa mata, dengan perut robek menganga. Orang harus
membuat film tentang ini; kenyataan ini akan membuat film "kematian
paling indah sedunia" selamanya menjadi mustahil diciptakan. Ini adalah
kematian yang hanya cocok untuk binatang; kelak mereka akan membuat
tampak suci di atas pahatan dinding granit bertuliskan "Serdadu yang
gugur"</i></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Surat ke 12<br /><i>Tak ada lagi yang bisa mengatakan padaku bahwa para
serdadu mati dengan kata-kata "Deutschland" atau "Heil Hitler" di bibir
mereka. Sudah pasti ada banyak orang yang mati; tapi kata-kata terakhir
yang terucap dibibir mereka adalah "Ibu" atau nama seseorang yang dekat,
atau hanya sebuah jeritan minta tolong.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Surat ke 25<i><br /><i>Maria sayang, selama ini aku hanya melakukan pekerjaan
yang sia-sia. Sersan kepala bilang ini akan menjadi surat terakhir
sebab tak akan ada lagi pesawat terbang yang berangkat. Aku tak bisa
berbohong. Dan sekarang aku tak akan bisa pulang samasekali. Seandainya
aku bisa melihatmu sekali lagi; betapa menyedihkan! Saat kau nyalakan
lilin, ingatlah suamimu di Stalingrad.</i></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Surat ke 28<i><i><br /><i>Aku berusaha jujur menuliskan ini. Kaki kananku hancur
total dan diamputasi di bawah lutut. Yang kiri diamputasi di bawah
paha. Dokter bilang dengan protesis aku bisa berjalan kembali seperti
orang normal. Dokter itu orang baik dan aku tahu ia bermaksud baik.
Kuharap ia benar. Kadang aku berharap mati, tetapi itu dosa besar dan
orang tak boleh berkata seperti itu. Disamping kananku berbaring seorang
prajurit yang kehilangan tahan dan hidungnya. Saat aku bertanya padanya
apa yang akan ia lakukan kalau menangis, ia menjawab, "Tak ada
seorangpun disini yang akan punya kesempatan menangis lagi. Tidak lama
lagi orang lain yang akan menangisi kita."</i></i></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Surat ke 38<i><i><i><br /><i>Besok aku akan menapakkan kakiku ke jembatan terakhir.
Itu cara sastra untuk mengatakan "kematian," tetapi seperti yang kau
tahu, aku selalu ingat mengatakan sesuatu dengan kiasan, karena aku
senang bermain-main dengan kata-kata dan bunyi. Ulurkan tanganmu, hingga
perjalananku menyeberangi jembatan itu tidak terasa berat.</i></i></i></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Surat ke 39<i><i><i><br /><i>Dan sekarang tentang perkara pribadi. Ayah bisa
percaya bahwa semua akan berakhir dengan terhormat. Usiaku masih tiga
puluh lebih sedikit, aku tahu. Tidak ada sakit hati. Jabat tangan buat
Lydia dan Helena. Peluk cium untuk ibu (hati-hati, Yah, perhatikan
kesehatan jantungnya) Salam cium untuk Gerda, salam untuk semua. Hormat,
Ayah. Letnan Satu ---- dengan hormat memberikan laporan
keberangkatannya.</i></i></i></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber<i><i><i><i> </i></i></i></i>: <a href="http://alifrafikkhan.blogspot.com/2013/05/surat-surat-terakhir-dari-stalingrad.html">http://alifrafikkhan.blogspot.com</a></div>
Fajar Muhammad Rivaihttp://www.blogger.com/profile/15360501896993548380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-740411019542069235.post-8135414361890292192013-05-19T13:42:00.001+07:002013-05-19T13:45:13.455+07:00Perseteruan Jepang-Uni Soviet dan Ambisi Uni Soviet Menguasai Asia<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background: white; color: #37404e; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><a href="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/3e/Japanese_soldiers_cross_Khalkhyn_Gol_river_1939.jpg"><img alt="File:Japanese soldiers cross Khalkhyn Gol river 1939.jpg" height="239" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/3e/Japanese_soldiers_cross_Khalkhyn_Gol_river_1939.jpg" width="400" /></a></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;"><i><span style="font-size: x-small;">Tentara Jepang mencoba menyeberangi sungai Khalkhin Gol, 1939</span></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background: white; color: #37404e; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background: white; color: #37404e; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/31/Khalkhin_Gol_Soviet_offensive_1939.jpg/800px-Khalkhin_Gol_Soviet_offensive_1939.jpg"><img alt="File:Khalkhin Gol Soviet offensive 1939.jpg" height="262" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/31/Khalkhin_Gol_Soviet_offensive_1939.jpg/800px-Khalkhin_Gol_Soviet_offensive_1939.jpg" width="400" /></a></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit; font-size: x-small;"><i>Ofensif Uni Soviet dalam Pertempuran Khalkhin Gol tahun 1939</i></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<a href="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/ad/Khalkhin_Gol_Japanese_pilots_1939.jpg"><img alt="File:Khalkhin Gol Japanese pilots 1939.jpg" height="243" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/ad/Khalkhin_Gol_Japanese_pilots_1939.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;"><i><span style="font-size: x-small;">Pilot-pilot Angkatan Udara Jepang di Khalkhin Gol, 1939</span></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kekuatan Kolonialis Eropa menggunakan Cina sebagai pintu
gerbang untuk memasuki Asia tidak terkecuali Rusia yang berupaya untuk mencari
pelabuhan yang tidak membeku di musim dingin sejalan dengan politik air
hangatnya. Namun sejak Jepang memiliki pijakan kuat di wilayah-wilayah yang
dulu dikuasai Cina (Perang Sino Jepang) gerbang it</span><span class="textexposedshow">u tampaknya akan tertutup
rapat dan mempersulit pergerakan kekuatan Kolonialis Eropa ke Asia ditambah
lagi Rusia berhasil dihajar Jepang dan ditendang keluar dari kawasan Asia oleh
Jepang.</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<span class="textexposedshow"></span></div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Meski demikian Rusia tetap ingin menantang Jepang dalam
penerapan hegemoninya di kawasan Asia walau praktis Rusia sudah babak belur
dihajar Jepang pada tahun 1904-1905. Uni Soviet sebagai penerus Kekaisaran
Rusia membuktikan bahwa ambisi Rusia belum padam dalam persoalan Asia. Uni
Soviet lalu mengorganisir pergerakan Komunis di Mongolia dan membuat negara
tersebut berada dalam poros Komunisme Soviet. Tidak hanya Mongolia, namun juga
pergerakan Komunis Cina diharapkan Uni Soviet mampu mengantarkan Uni Soviet kembali
mendapatkan pengaruh Rusia dahulu di Asia. Jepang yang menyadari gelagat Soviet
tersebut memutuskan untuk menganeksasi Manchuria sebagai wilayah penyangga
untuk menghalangi pengaruh Uni Soviet.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pada tahun 1931, Jepang
mengusir Cina yang lemah dari Manchuria dan mendirikan negara Manchuko sebagi
protektorat Jepang untuk menangkal pengaruh Uni Soviet. Berbagai insiden
perbatasan kerap terjadi antara Jepang-Manchuko dan Uni Soviet-Mongolia
termasuk tahun 1935 ketika Mongolia melakukan penembakan terhadap 11 prajurit
Manchuko dan 1 letnan Jepang di wilayah Halhamiao. Mengetahui tindakan Uni
Soviet tersebut Jepang meresponnya dengan mengirimkan pasukan ke Halhamiao dan
membuat pasukan Mongolia mengundurkan diri dari wilayah tersebut. Untuk
mencegah penyebaran Komunisme, Jepang lalu menindak lanjuti perilaku Uni Soviet
tersebut dengan menandatangi Pakta Anti Komintern antara Nazi Jerman dan Fasis
Jepang yang bertujuan membendung pengaruh Komunisme dunia khususnya Uni Soviet.</span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Uni Soviet
mengerahkan pasukan darat dan lautnya pada Juni 1937 untuk merespon kekalahan
Mongolia pada tahun 1935 dengan memasuki sungai Amur dan menduduki pulau
Kanchazaku yang terletak ditengah-tengah sungai. Kontan saja itu memicu
pertempuran antara Tentara Merah Soviet dan pasukan Manchuko. Pasukan Manchuko
sukses menenggelamkan 1 kapal motor Soviet dan mengusir Tentara Merah dari
Sungai Amur.</span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Masalah tersebut
kemudian diselesaikan melalui konfrensi Sigemitsu-Litovinov. Jepang juga terus
menguasai wilayah utara Cina untuk membendung pengaruh Uni Soviet dari Mongolia
mengingat dalam Perang Sino Jepang II kekuatan Komunis Cina yang didukung Uni
Soviet dan Nasionalis Cina yang didukung Barat bergabung.</span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span></div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Namun Uni Soviet tidak puas-puasnya juga menganggu
kepentingan Jepang dengan mengerahkan pasukan ke sebelah barat Danau Khasan
selatan Vladivostok dan mendirikan pangkalan militer disana. Jelas tindakan Uni
Soviet ini merupakan provokasi terhadap Jepang karena jelas dengan membangun
pangkalan militer di wilayah tersebut maka Uni Soviet mengancam kedudukan Jepang
di semenanjung Korea. Tindakan Uni Soviet ini langsung berbuah menjadi
pertempuran pada tahun 1938.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pada awalnya, Uni
Soviet berhasil menghalau serangan Jepang namun Jepang segara mengorganisir
pasukan dan mengusir Uni Soviet dari Danau Khasan dalam serangan baliknya.
Namun Uni Soviet langsung mengerahkan pasukan-pasukan cadangannya dan terlibat
pertempuran sengit dengan Jepang. Mempertimbangkan kerugian yang besar dari
pihaknya, Jepang lalu mengakhiri kampanye di Danau Khasan.</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pada tahun 1939, meletuslah pertempuran Khalkhin Gol yang
menjadi pertempuran terbesar antara Jepang-Manchuko dan Soviet-Mongolia.
Pertempuran tersebut pecah diawali oleh pertempuran antara Manchuko dan
Mongolia yang kemudian diikuti oleh Jepang dan Uni Soviet. Pada awalnya Uni Soviet
dan Mongolia berhasil menghalau pasukan Jepang dan Manchuko. Kemudian Jepang
melancarkan serangan pada bulan Juni 1939 terhadap pangkalan Uni Soviet di
Mongolia. Pertempuran berlanjut, dan Jepang mengerahkan kekuatan besar
melintasi sungai Khalkhin Gol.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Serangan Jepang
tersebut berhasil dihalau oleh Uni Soviet. Pada Agustus 1939, Uni Soviet dan
Mongolia melancarkan serbuan terhadap kedudukan Jepang di Khalkhin Gol.
Serangan besar-besaran Uni Soviet-Mongolia ini berhasil menghancurkan posisi
Jepang di Khalkhin Gol. Meskipun serangan tersebut tidak mengembalikan hegemoni
Rusia di Asia, namun kekuatan Jepang akhirnya memilih untuk tidak melanjutkan
konflik dengan Uni Soviet dan membatalkan rencana serangan Jepang ke Siberia.</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Kegagalan Jepang tersebut memungkinkan gerakan mulus
Uni Soviet untuk menguasai Asia melalui penyebaran doktrin Komunisme dimulai
dari Cina.</span></div>
</div>
Fajar Muhammad Rivaihttp://www.blogger.com/profile/15360501896993548380noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-740411019542069235.post-82611820748817428382013-05-03T15:01:00.002+07:002013-05-03T15:04:21.746+07:00Pengeboman Dresden, Salah Satu Borok Kekejaman Pasukan Sekutu Dalam Perang Dunia II<div style="text-align: justify;">
<a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/4/45/Lancaster_I_NG128_Dropping_Blockbuster_-_Duisburg_-_Oct_14%2C_1944.jpg"><img alt="File:Lancaster I NG128 Dropping Blockbuster - Duisburg - Oct 14, 1944.jpg" height="352" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/4/45/Lancaster_I_NG128_Dropping_Blockbuster_-_Duisburg_-_Oct_14%2C_1944.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; font-size: x-small;"><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 18px; text-align: left;"><i>Pesawat bomber Avro Lancaster milik RAF (Royal Air Force) menjatuhkan bom di Duisburg, 1944. Bom yang digunakan adalah jenis "Incendiary Bomb. Bom yang sama kemudian digunakan untuk membombardir Dresden</i></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 18px; text-align: left;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://666moon.webs.com/Dresden_bodies.jpg"><img height="325" src="http://666moon.webs.com/Dresden_bodies.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 18px; text-align: left;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://servv89pn0aj.sn.sourcedns.com/~gbpprorg/judicial-inc/d.;res30.jpg"><img height="264" src="http://servv89pn0aj.sn.sourcedns.com/~gbpprorg/judicial-inc/d.;res30.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 18px; text-align: left;"><i><span style="font-family: inherit; font-size: x-small;">Korban dari Pengeboman Dresden</span></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 18px; text-align: left;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/1f/Dresden-blickvomrathausturm1910.jpg"><img height="273" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/1f/Dresden-blickvomrathausturm1910.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 18px; text-align: left;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/17/Bundesarchiv_Bild_146-1994-041-07%2C_Dresden%2C_zerst%C3%B6rtes_Stadtzentrum.jpg"><img height="263" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/17/Bundesarchiv_Bild_146-1994-041-07%2C_Dresden%2C_zerst%C3%B6rtes_Stadtzentrum.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; font-size: x-small;"><span style="color: #333333; line-height: 18px; text-align: left;"><i style="background-color: white;">Gambar di atas adalah pemandangan kota Dresden jauh sebelum peristiwa pengeboman, tepatnya di tahun 1910. Sedangkan gambar di bawah adalah pemandangan kota Dresden setelah peristiwa pengeboman</i></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: inherit; line-height: 18px; text-align: left;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: inherit; line-height: 18px; text-align: left;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: inherit; line-height: 18px; text-align: left;">Selama ini kita hanya mendapatkan informasi sepihak mengenai Perang Dunia II, yaitu informasi dari pihak pemenang, yaitu sekutu Amerika-Inggris-Perancis-Uni Soviet dan negara-negara ZOG (Zionist Occup</span><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: inherit; line-height: 18px; text-align: left;">ied Governments) lainnya. Kita jarang sekali, kalau tidak bisa dikatakan tidak pernah, mengetahui dari sudut pandang lawan Sekutu, yaitu Jerman-Italia-Jepang. Kita misalnya tidak pernah mengetahui motif Hitler membiarkan ratusan ribu Tentara Ekspedisi Inggris (British Expeditionary Force) yang terkepung di Dunkirk, Prancis, melarikan diri kembali ke Inggris. Kita tentu saja juga jarang, kalau tidak dikatakan tidak pernah, mendengar tentang peristiwa Pemboman Dresden meski itu adalah sebuah peristiwa paling memilukan dalam Perang Dunia II.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; line-height: 18px; text-align: left;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 18px; text-align: left;"><span style="font-family: inherit;">Dresden pada tahun 1945 adalah kota yang indah dengan 650.000 penduduknya yang ramah tamah. Pada tanggal 13 Februari 1945 kota ini dipenuh sesaki oleh sekitar 750.000 pengungsi Jerman yang melarikan diri dari kekejaman tentara komunis-yahudi Uni Soviet. Mereka berkemah di taman-taman dan tanah lapang yang ada, bahkan di trotoar dan jalan-jalan. Mereka merasa aman di sana karena Dresden bukan kota yang memiliki fasilitas militer target serangan musuh. Sebaliknya Dresden adalah "kota rumah sakit" yang memiliki 25 rumah sakit dan fasilitas medis besar. Mereka juga sadar bahwa menurut hukum internasional, kota mereka tidak mungkin menjadi sasaran serangan militer sebagaimana Jerman juga tidak pernah menyentuh "kota-kota pendidikan" Inggris seperti Oxford dan Cambridge.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 18px; text-align: left;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 18px; text-align: left;"><span style="font-family: inherit;">Namun anggapan mereka keliru. Pada jam 22.15 malam di tanggal yang sama sebanyak 800 pesawat bomber dan pesawat-pesawat tempur pengawal Inggris memenuhi langit Dresden dan menumpahkan berton-ton bom penghancur. Ribuan orang tewas maupun luka-luka dalam satu serangan tersebut. Saat pesawat-pesawat itu menghilang dari langit, penduduk dan pengungsi yang selamat keluar dari persembunyian untuk memberikan pertolongan para korban. Demikian juga ribuan penolong dari kota-kota dan desa-desa sekitar bergegas menuju Dresden. Mereka tidak pernah membayangkan peristiwa tragis yang baru saja terjadi. Tentu saja mereka juga tidak pernah menyangka bahwa berhentinya serangan hanya tipuan belaka. Karena saat jalan-jalan dipenuhi para penolong dan korbannya, gelombang kedua serangan udara Inggris kembali datang.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 18px; text-align: left;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 18px; text-align: left;"><span style="font-family: inherit;">Serangan kedua memberikan dampak kehancuran yang lebih besar dari kota yang masih dipenuhi bara api oleh serangan pertama itu. Api berkobar lebih hebat lagi membakar. Demikian hebat kebakaran tersebut dan panas yang ditimbulkannya hingga para penolong dari luar kota kesulitan untuk memasuki kota. Sementara ribuan penduduk Dresden dan pengungsi terbakar hidup-hidup hingga ke tulang.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 18px; text-align: left;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 18px; text-align: left;"><span style="font-family: inherit;">Cerita tentang kengerian peristiwa itu tidak terkatakan. Saat anak-anak kecil yang terpisah dari orang tuanya terjebak di dalam genangan aspal yang meleleh karena panas. Atau saat anak-anak kecil terinjak-injak oleh orang-orang yang berebut jalan menyelamatkan diri. Hal seperti ini tentunya tidak pernah dialami rakyat Inggris, Amerika dan sekutu-sekutunya.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 18px; text-align: left;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 18px; text-align: left;"><span style="font-family: inherit;">Bencana kemanusiaan ini belum berhenti karena keesokan harinya giliran Amerika unjuk gigi. Sebanyak 400 pesawat pembom menumpahkan muatannya dan pesawat-pesawat tempur menembaki orang-orang di jalanan termasuk para tenaga medis yang tengah merawat pasiennnya di sepanjang tepi Sungai Elbe. Korban pun kembali berjatuhan.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 18px; text-align: left;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 18px; text-align: left;"><span style="font-family: inherit;">Namun itu semua masih belum berakhir karena tiga serangan lanjutan telah direncanakan tentara Sekutu: 15 Februari, 3 Maret, dan 17 April 1945 dengan total pesawat pengebom mencapai 1.172 unit. Korban tewas diperkirakan mencapai 400.000 jiwa, atau bahkan lebih. Dan karena Jerman tidak memiliki cukup orang untuk melakukan evakuasi, mayat-mayat hanya disemprot dengan disinfektan atau api kemudian dikubur bersama reruntuhan bangunan.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 18px; text-align: left;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 18px; text-align: left;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 18px; text-align: left;"><span style="font-family: inherit;">Sumber: <a href="http://www.unrevealed-history.blogspot.com/2013/04/peristiwa-pemboman-dresden-oleh-sekutu.html">http://www.unrevealed-history.blogspot.com</a></span></span></div>
Fajar Muhammad Rivaihttp://www.blogger.com/profile/15360501896993548380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-740411019542069235.post-23816262510399333582013-03-11T21:06:00.000+07:002013-03-14T19:09:15.108+07:00Amerika Serikat Terbukti Tutupi Peristiwa Pembantaian Katyn<div style="text-align: justify;">
<a href="http://cdn2.all-art.org/Visual_History/world_wars/7/Katyn_massacre3.jpg"><img alt="http://cdn2.all-art.org/Visual_History/world_wars/7/Katyn_massacre3.jpg" height="400" src="http://cdn2.all-art.org/Visual_History/world_wars/7/Katyn_massacre3.jpg" width="312" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<i><span style="font-size: x-small;">Jenazah seorang Mayor dari puluhan ribu tentara Polandia yang dibantai di Katyn. Kondisi jenazah sudah sangat membusuk, sebenarnya cukup untuk membuktikan kejahatan keji yang telah dilakukan Uni Soviet</span></i></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Bukti-bukti baru muncul untuk mendukung dugaan bahwa pemerintahan Roosevelt membantu menutupi kesalahan Soviet dalam pembantaian tentara Polandia tahun 1940 di Katyn. Dalam sebuah liputan eksklusif, Associated Press mengungkap dokumen-dokumen yang mendukung kecurigaan bahwa AS tak ingin menyinggung sekutu perangnya, Josif Stalin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dokumen itu dibuka untuk umum oleh Arsip Nasional Amerika Serikat pada hari Senin (10/9). Lebih dari 22.000 orang Polandia dibunuh oleh pasukan Soviet atas perintah Stalin pada tahun 1940. Soviet Rusia baru mengakui kekejaman tersebut di tahun 1990 setelah menyalahkan Nazi selama 5 dekade.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dokumen-dokumen itu juga menunjukkan bahwa para tawanan perang Amerika mengirimkan pesan bersandi ke Washington tahun 1943 yang mengatakan bahwa mereka telah dibawa untuk menyaksikan mayat-mayat yang sudah dalam keadaan sangat membusuk di hutan Katyn dekat Smolensk, di barat Rusia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kelompok yang terdiri dari tawanan perang berkebangsaan Amerika dan Inggris itu dibawa para tentara Nazi di luar kemauan mereka untuk menyaksikan pemandangan itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apa yang mereka saksikan meyakinkan dua orang Amerika, Kapten Donald B. Stewart dan Letnan Kolonel John Van Vilet, bahwa pembunuhan telah dilaksanakan oleh orang-orang Soviet, dan bukan oleh Nazi, yang belum menduduki tempat itu sampai tahun 1941.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu pernyataan dari Kapten Donald B. Stewart, yang dibuat tahun 1950, membenarkan bahwa dia mengirim suatu pesan bersandi, yang intinya, "Klaim Jerman mengenai Katyn secara substansial adalah benar menurut opini Van Vilet da saya sendiri."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Telah lama dipercaya bahwa Roosevelt tidak ingin mempertanyakan apa saja yang telah dilakukan oleh Stalin, sekutu yang sangat diandalkannya untuk menghadapi Jerman dan Jepang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut laporan Associated Press, informasi tentang pembantaian itu ditekan agar tidak terungkap di tingkat tertinggi di Washington. Seorang ahli dalam masalah Katyn, Allen Paul, menyatakan bahwa sebagian materi tersebut tidak muncul di catatan dengar pendapat bersama Kongres di tahun 1951 - 1952 yang diadakan untuk menginvestigasi pembantaian tersebut, menunjukkan bahwa hal itu memang sengaja disembunyikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di antara bukti yang baru tersebut adalah sebuah laporan yang dikirimkan Roosevelt kepada Perdana Menteri Inggris Sir Winston Churchill (yang juga tidak mempersoalkan apa saja yang telah dilakukan Stalin) yang juga menunjukkan kesalahan Soviet.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Laporan itu ditulis oleh Duta Besar Inggris untuk Pemerintahan Polandia yang berada di pengasingan. Own O'Malley dari Associated Press menulis, sekarang tersedia banyak bukti negatif. Efek kumulatif yang menyebabkan timbulnya keraguan serius atas penyangkalan Rusia atas peristiwa pembantaian itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pembantaian yang terjadi di bulan April 1940 itu dilakukan di Katyn dan beberapa tempat lainnya atas perintah Josif Stalin. Anggota elit Polandia pun turut menjadi korban karena Polandia memberlakukan wajib militer.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; text-align: left;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; text-align: left;"><span style="font-family: inherit;">Sumber: <a href="http://www.berita99.com/berita/1684/iklan.php?url=www.fimadani.com">http://www.berita99.com</a>, dengan sedikit perubahan</span></span></div>
Fajar Muhammad Rivaihttp://www.blogger.com/profile/15360501896993548380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-740411019542069235.post-22501534212427834542013-03-09T20:14:00.003+07:002013-03-09T20:14:51.526+07:00Karl-Heinz Rosch, Prajurit Luftwaffe yang Mati Muda Demi Menyelamatkan Dua Anak Kecil<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLtXZzsWj2c_FrLsnCaR-DFMo_x6wmtbg2L2Vu_bcFBYws-6Z1CSNn7wSi-7IqdMogyFIa60aMWRbavzUlXCL6YR4Wte11bl3NLpVZDH-m-vWOif6bHTUcw3E-sUD_LLS-3wFNlGWWlgQ/s1600-h/Karl-Heinz+Rosch.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLtXZzsWj2c_FrLsnCaR-DFMo_x6wmtbg2L2Vu_bcFBYws-6Z1CSNn7wSi-7IqdMogyFIa60aMWRbavzUlXCL6YR4Wte11bl3NLpVZDH-m-vWOif6bHTUcw3E-sUD_LLS-3wFNlGWWlgQ/s400/Karl-Heinz+Rosch.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; font-size: x-small;"><i>Prajurit Luftwaffe Karl-Heinz Rosch</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPGTbFnNS7p0zS-7zOQaIMsqyqB5hKS2qijgSyZ83seKS4b-RJDti7eJkjYfaOA0Uu6tsesmTNv_mHgf6Kg5M-tRrMx268_Dbx-B1ljYcU9ijVa9aSLAVUReXYt4jxuNJjke0ciQBrDrg/s1600-h/Karl-Heinz+Rosch+grave.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPGTbFnNS7p0zS-7zOQaIMsqyqB5hKS2qijgSyZ83seKS4b-RJDti7eJkjYfaOA0Uu6tsesmTNv_mHgf6Kg5M-tRrMx268_Dbx-B1ljYcU9ijVa9aSLAVUReXYt4jxuNJjke0ciQBrDrg/s400/Karl-Heinz+Rosch+grave.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; font-size: x-small;"><i>Makam Karl-Heinz Rosch bersama dengan makan prajurit Jerman lainnya yang gugur di Belanda</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Prajurit-prajurit Jerman di era Perang Dunia II terkenal dengan kesetiaan, keberanian dan kepahlawanannya di medan tempur. Begitu juga dengan seorang Karl-Heinz Rosch, yang harus rela kehilangan nyawanya saat menyelamatkan kedua anak kecil.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Saat itu tanggal 6 Oktober 1944, hanya tiga hari setelah ulang tahunnya yang ke-18, Karl-Heinz Rosh dan peletonnya mengambil posisi perlindungan di sebuah pertanian, ketika tak lama kemudian berjatuhan peluru meriam yang ditembakkan oleh mesin-mesin artileri Inggris. Para prajurit tersebut segera belingsatan mencari tempat sembunyi di ruang bawah tanah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Tapi ternyata satu hal membuat Rosch mengurungkan niatnya, saat ia melihat dua orang anak petani yang masih kecil yang tertinggal di halaman, masih asyik bermain dan belum menyadari adanya bahaya. Tanpa pikir panjang, Rosch segera keluar dari amannya tempat perlindungannya, dan langsung berlari ke halaman. Direngkuhnya kedua anak itu di kedua tangannya, dan membawa mereka ke tempat berlindung di ruangan bawah tanah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Ketika dia berlari kembali untuk menempati pos penjagaannya di bagian halaman yang lain, tak dinyana sebuah graat yang dilemparkan pasukan musuh mendarat tak jauh di dekatnya, meledak dan kemudian membunuhnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Tempat dimana Rosch terbunuh adalah tempat dimana ia merengkuh kedua anak petani itu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Pematung lokal bernama Riet van Der Louw telah membuat patung tanah liat yang memperlihatkan Rosch sedang menyelamatkan kedua anak petani, dan mantan anggota komite kota Herman van Rouwendaal telah meminta kota untuk membayar sebesar 9500 Euro sebagai biaya pembuatan patung yang sama, tapi kini terbuat dari perunggu. Karena kota menolak untuk membayar sejumlah biaya tersebut, kini mereka memutuskan untuk mengadakan acara lelang sekaligus penggalangan dana demi membiayai patung dari seseorang, yang tak terbantahkan, adalah pahlawan perang Belanda yang paling tidak biasa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Kesimpulannya, peristiwa-peristiwa kemanusiaan yang terjadi dalam sebuah konflik selalu berhak untuk mendapatkan pengakuan, dan ketika hal ini berasal dari manusia-manusia yang terjajah, maka maknanya akan lebih terasa mendalam lagi...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Sumber: <a href="http://alifrafikkhan.blogspot.com/2009/08/prajurit-jerman-yang-paling-dicintai-di.html">http://alifrafikkhan.blogspot.com</a></span></div>
Fajar Muhammad Rivaihttp://www.blogger.com/profile/15360501896993548380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-740411019542069235.post-27258555030051446472013-01-15T15:22:00.000+07:002013-01-15T15:22:46.187+07:00Tabun, Senjata Rahasia Yang Sangat Mematikan Yang Tidak Digunakan Hitler<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8ETv9P1A1cV8fe-tfuUyAU5VIw0xxbI3_9l84gIfFP5MXiHgG1QFiwgXwE1x44z8GdAQgL5cvvxl64BOURdruQCGgMy9RkI26hkM6B7l2pnZe5mmIwCKbcominyUZ1TNQ58QuYAFR8KgI/s1600/vintage-gas-masks+tabun+chemical+weapon+german+top+secret.jpg"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8ETv9P1A1cV8fe-tfuUyAU5VIw0xxbI3_9l84gIfFP5MXiHgG1QFiwgXwE1x44z8GdAQgL5cvvxl64BOURdruQCGgMy9RkI26hkM6B7l2pnZe5mmIwCKbcominyUZ1TNQ58QuYAFR8KgI/s400/vintage-gas-masks+tabun+chemical+weapon+german+top+secret.jpg" width="281" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;"><i>Ilustrasi tentara Jerman era Perang Dunia I yang mengenakan topeng gas</i></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika saja Jerman benar-benar menggunakan senjata yang sangat mematikan ini, maka tidak akan dapat dibayangkan seberapa mengerikannya perang demi perang di masa yang akan datang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
TABUN. Sebuah senyawa kimia yang jernih tidak berwarna, mudah menguap,
berbau buah, namun amat-sangat beracun ini adalah hasil penelitian
"tidak sengaja" oleh seorang Ilmuwan Jermanbernama Gerhard Schrader pada
bulan Januari 1936.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada awalnya Gerhard melakukan riset untuk mengembangkan insektisida
(obat anti hama/serangga) kepada perusahaan IG Farben. Insektisida yang
fungsinya melumpuhkan sistem syaraf serangga itu ternyata juga mampu
menghancurkan sistem syaraf manusia dalam sekejap.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagaimana peraturan di Jerman kala itu, semua hasil riset yang
memiliki potensi militer agar diserahkan kepada pemerintah. Perwakilan
dari IG Farben pun dipanggil menghadap ke Berlin untuk menunjukkan
efektivitas Tabun dalam bidang militer. Akhirnya, riset dan produksi
Tabun untuk menjadi senjata kimia pun dilakukan besar-besaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagaimana senjata "ajaib" dalam perang, proyek Tabun ini benar-benar
dirahasiakan keberadaannya sehingga negara-negara Sekutu pun tidak
mengetahui secuil pun tentang Tabun apa lagi bagaimana mempersiapkan
diri dan counter-attack terhadap senjata kimia ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kedahsyatan TABUN sebagai senjata kimia sudah tidak diragukan lagi. Satu
tetes kecilnya, jika tersentuh oleh kulit manusia, maka dapat
dipastikan orang itu akan mati dalam 6 menit kedepan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bayangkan jika senjata ini digunakan dalam Perang global, di mana
terdapat ratusan ribu tentara dalam satu front pertempuran, padahal
Jerman kala itu (medio 1943) sudah mampu memproduksi 12000 ton TABUN.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keefektifan TABUN sebagai senjata pemusnah massal pun jauh melebihi Bom
Nuklir yang gemar dibahas oleh negara Sekutu kala itu. Bom nuklir memang
memiliki efek destruktif yang sangat besar, namun dengan efek
kehancuran yang besar itu juga terjadi collateral damage yang besar
pula, antara lain efek radioaktif nuklir berpuluh-puluh tahun yang
menimbulkan penyakit genetik, kehancuran lingkungan dan bangunan
perkotaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berbeda dengan TABUN yang hanya membunuh manusia (dan serangga),
sehingga penggunaannya sangat efektif dan spesifik. Apalagi TABUN adalah
senyawa yang sangat mudah menguap dan terurai di udara sehingga tidak
terjadi efek buruk lingkungan setelah serangan dilakukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seiring berjalannya waktu, Jerman semakin terdesak dan kalah dalam pertempuran-pertempuran Perang Dunia II.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hancurnya pabrik industri dan militer oleh pesawat pengebom milik
Sekutu, kalahnya industri, sumber daya alam, dan jumlah sumber daya
manusia Jerman dibandingkan Amerika dan Soviet, serta bobroknya
birokrasi internal pemerintahan Nazi saat itu, hingga pengkhianatan di
kalangan angkatan bersenjata, mengakibatkan Hitler semakin tersudut
dalam perang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu, negara-negara Sekutu juga gencar melakukan serangan pemusnah
massal berupa pengeboman besar-besaran ke wilayah penduduk yang
mengakibatkan jutaan masyarakat sipil meninggal, dan puluhan juta
lainnya kehilangan rumah mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahkan tidak jarang pasukan pengebom Sekutu menggunakan bom incendiary
yakni bom api yang mampu membakar habis-habisan seluruh kota dalam badai
api. Pemboman massal seperti ini justru memiliki efek yang jauh lebih
dahsyat daripada penggunaan bom atom/nuklir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika bom atom kala itu hanya efektif untuk sebuah kota yang terdiri dari
bangunan semi permanen (kota-kota di Jepang misal Hiroshima &
Nagasaki), maka hujan bom incendiary mampu membakar habis kota modern
permanen gaya Eropa seperti Dresden, Hamburg, Aachen, dan Berlin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun di tengah keterpurukan ini, Hitler justru tidak mengizinkan
penggunaan senjata pemusnah massal TABUN untuk menyelematkan negaranya
dari agresi militer sekutu yang semakin merangsek masuk ke jantung
Jerman.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perlu diingat bahwa saat itu Sekutu sama sekali tidak mengetahui perihal
TABUN dan bagaimana cara mengatasinya, juga bahwa bom nuklir belum
ditemukan oleh ilmuwan Amerika saat itu, sehingga Jerman adalah
satu-satunya negara yang memiliki senjata pemusnah massal paling
efektif.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika Hitler mau menggunakan TABUN, maka bukan tidak mungkin perang akan dimenangkan oleh Jerman.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengapa Hitler tidak menggunakan tabun?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagaimana kita ketahui bahwa pribadi Hitler adalah pribadi yang sangat
kompleks, orang-orang terdekatnya pun tidak mengetahui secara pasti
bagaimana karakter asli Adolf Hitler. Beberapa kalangan menganggap bahwa trauma masa lalu Hitler dalam Perang
Dunia I, di mana ia pernah menjadi korban dalam serangan gas beracun
(mustard gas) menjadi alasan utama ia untuk tidak menggunakan TABUN.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun kita juga harus mengetahui bahwa Adolf Hitler adalah seorang yang
menjunjung tinggi fair-play dalam peperangan, bahkan mendekati
kekolotan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam pertempuran Berlin (Battle of Berlin), tank-tank Soviet sengaja
memasang bendera Nazi untuk mengelabui pesawat Stuka Jerman, dan Hitler
dengan keras melarang pasukannya untuk melanggar peraturan bendera.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Begitu pula ketika kota-kota besar Jerman mulai dilanda badai ribuan
pesawat pengebom Inggris dan Amerika, meluluhlantakkan pemukiman
penduduk. Hitler enggan melakukan serangan balasan serupa hingga situasi
benar-benar parah dan akhirnya ia hanya melancarkan serangan rudal
(flying bombs) V-1 ke London.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hitler juga satu-satunya pemimpin negara berperang saat itu yang sangat
menolak untuk membunuh petinggi negara lain secara sembunyi-sembunyi
(assassination).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemungkinan utama Hitler menolak penggunaan TABUN adalah dia masih
menjunjung tinggi konvensi Geneva sebagai peraturan perang
internasional.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penggunaan TABUN oleh Hitler dimungkinkan dalam dua hal yakni penggunaan strategis dan penggunaan taktis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penggunaan strategis sebagaimana sekutu menggunakan armada ribuan
pesawat bomber-nya untuk menghancurkan kota-kota Jerman dan Jepang, maka
Hitler dapat pula meluncurkan bom-bom TABUN baik melalui pesawat bomber
maupun langsung melalui missile V-1 yang bercokol di Prancis menuju
sasaran-sasaran padat penduduk di Inggris maupun Soviet, bahkan Amerika.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Efeknya tentu sangat dahsyat, selain menghancurkan kapabilitas Sekutu di
bidang sumber daya manusia, TABUN juga mampu menghancurkan moral rakyat
yang tahu bahwa efek TABUN sangat mematikan dan pasti mati.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penggunaan yang jauh lebih praktis namun mampu menyelamatkan Jerman dari
kekalahan perang tentu saja penggunaan taktis di medan tempur.
Ketersediaan TABUN pada medio 1943 berarti Jerman seharusnya telah mampu
menyelematkan dirinya dari kekalahan-kekalahan telak seperti di Kursk
(1943), Bagration (1944), Korsun-Cherkassy (1944), Budapest (1945),
hingga Battle of Berlin (1945).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahkan pendaratan Sekutu barat yang terkenal, yakni Operation Overlord
(D-Day, 6 Juni 1944), dapat dengan mudah digagalkan Hitler dengan
meluncurkan missile V-1 yang mengandung TABUN ke arah konsentrasi
pasukan sekutu di pantai Normandia, mengingat roket V-1 adalah
satu-satunya metode pengiriman bom yang dapat menghindari superioritas
udara pasukan sekutu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika pasukan sekutu telah kalah telak dalam Operation Overlord, maka
akibat politiknya adalah pengunduran diri Presiden Roosevelt, Dwight D.
Eisenhower, dan bahkan hancurnya aliansi Amerika-Inggris (kita ketahui
bahwa Overlord adalah "ide" dari Amerika, sedangkan Inggris lebih
memilih invasi di daerah Mediterania). Ini dapat menyebabkan masyarakat
Amerika, Inggris, dan Kanada mengalami kehancuran moral untuk mendukung
perang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: <a href="http://alifrafikkhan.blogspot.com/2013/01/tabun-senjata-rahasia-super-mematikan.html">http//alifrafikkhan.blogspot.com</a> </div>
Fajar Muhammad Rivaihttp://www.blogger.com/profile/15360501896993548380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-740411019542069235.post-29598680977544719642013-01-11T15:11:00.000+07:002013-01-11T15:17:53.696+07:00Volkssturm, Milisi Nasional Jerman di Akhir Perang Dunia II<div style="text-align: justify;">
<a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/0d/Bundesarchiv_Bild_146-1971-033-15%2C_Vorbeimarsch_des_Volkssturms_an_Goebbels%2C_Berlin.jpg"><img alt="File:Bundesarchiv Bild 146-1971-033-15, Vorbeimarsch des Volkssturms an Goebbels, Berlin.jpg" height="288" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/0d/Bundesarchiv_Bild_146-1971-033-15%2C_Vorbeimarsch_des_Volkssturms_an_Goebbels%2C_Berlin.jpg" width="400" /></a><br />
<span style="font-size: x-small;"><i><span style="font-family: inherit;">Barisan Volkssturm, November 1944</span></i></span><br />
<br />
<a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/17/Bundesarchiv_Bild_183-J28787%2C_Volkssturmbataillon_an_der_Oder.jpg"><img alt="File:Bundesarchiv Bild 183-J28787, Volkssturmbataillon an der Oder.jpg" height="278" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/17/Bundesarchiv_Bild_183-J28787%2C_Volkssturmbataillon_an_der_Oder.jpg" width="400" /></a><br />
<span style="font-size: x-small;"><i><span style="font-family: inherit;">Para anggota Volkssturm yang mempertahankan daerah Sungai Oder, Februari 1945</span></i></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/fa/Bundesarchiv_Bild_183-J31391%2C_Berlin%2C_Volkssturm%2C_Ausbildung.jpg"><img alt="File:Bundesarchiv Bild 183-J31391, Berlin, Volkssturm, Ausbildung.jpg" height="246" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/fa/Bundesarchiv_Bild_183-J31391%2C_Berlin%2C_Volkssturm%2C_Ausbildung.jpg" width="400" /></a> </span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Seorang anggota Volk<span style="font-size: small;">ssturm tengah berlatih menggunakan Panzerfaust</span></span></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/b8/Volkssturm_armband.svg"><img alt="File:Volkssturm armband.svg" height="117" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b8/Volkssturm_armband.svg/672px-Volkssturm_armband.svg.png" width="400" /></a> </span></span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><i><span style="font-family: inherit;">Ban lengan Volkssturm</span></i></span><br />
<br />
<br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Volkssturm </span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">adalah milisi nasional Jerman yang didirikan<span style="font-size: small;"> <span style="font-size: small;">beberapa bulan sebelum Perang Dunia II berakhir. <span style="font-size: small;">Volkssturm tidak didirikan Wehrmacht, melainkan didirikan oleh Partai Nazi sendiri atas perintah Adolf Hitler pada 18 Oktober 1944. Anggotanya diambil dari laki-laki <span style="font-size: small;">dengan </span>usia antara <span style="font-size: small;">16 hingga 30 tahun</span></span></span></span></span></span>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Volkssturm sendiri terinspirasi dari Prussia Landsturm di periode 1813-1815 yang berjuang menghadapi pasukan Napoleon, sebagai pasukan gerilya. Rencana untuk membentuk milisi Landsturm di Jerman Timur sebagai upaya terakhir meningkatkan kekuatan pertempuran awalnya berasal dari kepala Obberkommando der Heeres, Jenderal Heinz Guderian pada tahun 1944.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena Wehrmacht kekurangan tenaga untuk menahan serbuan Uni Soviet, laki-laki dalam pekerjaan yang sebelumnya dipandang tidak perlu atau dianggap tidak layak sekarang dipanggil di bawah komando militer. Sebenarnya Volkssturm sudah ada, di atas kertas, sejak sekitar tahun 1925, namun itu hanya setelah Hitler memerintahkan Martin Bormann untuk merekrut 6 juta orang untuk milisi. Kekuatan yang terdiri dari 6 juta orang ini tidak pernah terlaksana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Goebbels dan propagandis lainnya menggambarkan Volkssturm sebagai ledakan antusiasme dan siap bertempur. Hal ini menimbulkan sedikit moral namun dirusak oleh mereka terlihat dari kurangnya seragam dan persenjataan untuk bertempur.<br />
<br />
Dalam rangka agar unit-unit milisi ini menjadi efektif, Hitler dan Bormann menghitung tidak hanya dari kekuatan dalam jumlah, namun juga dari fanatisme. Selama tahap awal pembentukan Volkssturm, menjadi jelas bahwa jika unit milisi tidak memiliki moral mereka akan kekurangan efektivitas tempur. Untuk mencapai pertimbangan fanatisme, Volkssturm ditempatkan langsung di bawah Partai Nazi (dengan Gauleiter dan Kreisleiter lokal). Volkssturm juga menjadi organisasi nasional, dengan Heinrich Himmler sebagai Komandan Penggantian Angkatan Darat, yang bertanggung jawab untuk pelatihan dan persenjataan. Meski ditempatkan di bawah kendali partai, Volkssturm ditempatkan di bawah komando Wehrmacht saat terlibat dalam pertempuran.<br />
<br />
Dengan Partai Nazi sebagai penanggung jawab penyelenggaraan Volkssturm, masing-masing Gauleiter dan Pemimpin Distrik Partai Nazi, dibebankan dengan kepemimpinan, pendaftaran dan organisasi Volkssturm di daerah mereka.<br />
<br />
Unit dasarnya adalah satu batalion dengan jumlah anggota 642 orang. Unit-unit Volkksturm nyaris semuanya dari anggota Hitlerjugend, orang cacat, orang tua, atau orang-orang yang sebelumnya telah dianggap tidak layak untuk dinas militer.<br />
<br />
Anggota Volkssturm mudah dikenali dari ban lengan dengan kata-kata "Deutscher Volkssturm Wehrmacht" yang terikat pada lengan, dengan serangkaian pips perak untuk kerah yang dipasangkan pada kerah seragam si pemakai. Meskipun pemerintah Jerman sudah mengeluarkan seragam resmi abu-abu atau kamuflase untuk para anggota Volkssturm, namun tidak dapat diberikan pada semua anggota. Maka banyak juga anggota Volkssturm yang mengenakan seragam paramiliter darurat atau seragam pekerjaan sipil mereka.<br />
<br />
Adapun dalam kepangkatan Volkssturm dapat dibagi menjadi urutan pangkat dari yang tertinggi hingga yang terendah sebagai berikut:<br />
<br />
1. Bataillonsführer (Mayor, dengan empat pip perak di kerah)<br />
2. Kompanieführer (Kapten, dengan tiga pip perak di kerah)<br />
3. Zugführer (Letnan, dengan dua pip perak di kerah)<br />
4. Gruppenführer (Kopral, dengan satu pip perak di kerah)<br />
5. Volkssturmann (Prajurit, tanpa pip perak di kerah)</div>
Fajar Muhammad Rivaihttp://www.blogger.com/profile/15360501896993548380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-740411019542069235.post-14186765733802463382013-01-01T08:44:00.002+07:002013-01-01T08:44:33.767+07:00Blaue Division, Sukarelawan Spanyol Dalam Tubuh Wehrmacht<div style="text-align: justify;">
<a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/df/Blue_division.svg/1000px-Blue_division.svg.png"><img alt="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/df/Blue_division.svg/1000px-Blue_division.svg.png" class="decoded" height="400" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/df/Blue_division.svg/1000px-Blue_division.svg.png" width="335" /></a><br />
<span style="font-size: x-small;"><i>Gambar perisai yang dijahitkan di lengan kanan atas pada seragam abu-abu Blaue Division, dengan warna nasional Spanyol</i></span><br />
<br />
<a href="http://worldwartwozone.com/gallery.old/500/medium/IMG_000120.jpg"><img alt="http://worldwartwozone.com/gallery.old/500/medium/IMG_000120.jpg" class="decoded" height="400" src="http://worldwartwozone.com/gallery.old/500/medium/IMG_000120.jpg" width="359" /></a><br />
<span style="font-size: x-small;"><i>Sebuah foto dari Blaue Division yang diberi pewarnaan</i></span><br />
<br />
<a href="http://media.desura.com/images/members/1/442/441777/darte2.jpg"><img alt="http://media.desura.com/images/members/1/442/441777/darte2.jpg" class="decoded" height="200" src="http://media.desura.com/images/members/1/442/441777/darte2.jpg" width="400" /></a><br />
<span style="font-size: x-small;"><i>Sebuah lukisan yang menggambarkan aksi Blaue Division dalam pertempuran</i></span><br />
<br />
<a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/c/c4/Agustin_Munoz_Grandes.jpg"><img alt="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/c/c4/Agustin_Munoz_Grandes.jpg" class="decoded" height="400" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/c/c4/Agustin_Munoz_Grandes.jpg" width="287" /></a><br />
<span style="font-size: x-small;"><i>Jenderal Agustín Muñoz Grandes</i></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/6/6f/Emilio_Esteban_Infantes.JPG"><img alt="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/6/6f/Emilio_Esteban_Infantes.JPG" class="decoded" height="400" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/6/6f/Emilio_Esteban_Infantes.JPG" width="283" /></a> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><i>Jenderal Emilio Esteban Infantes</i></span><br />
<br />
<br />
Blaue Division<span style="font-size: small;"> (<span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Inggris: B<span style="font-size: small;">lue Division, Indonesia: Divisi Biru) </span></span>adalah unit sukarelawan Spanyol yang bertugas<span style="font-size: small;"> dalam tubuh Wehrmacht<span style="font-size: small;"> pada Front Timur di saat Perang D<span style="font-size: small;">unia II berlan<span style="font-size: small;">gsung. Nama resmi divi<span style="font-size: small;">si ini <span style="font-size: small;">adalah </span></span></span></span></span></span></span><span style="font-family: inherit;">División Española de Voluntarios oleh Spanyol dan </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">250. Infanterie-Division oleh Wehrmacht.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Meskipun <span style="font-size: small;">Field Marshall (Generalisimo) </span>Fransisco Franco tidak ikut berperang bersama <span style="font-size: small;">N</span>azi Jerman, ia mem<span style="font-size: small;">perbolehkan para relawan untuk bergabung dengan Wehrmacht<span style="font-size: small;">, bertempur <span style="font-size: small;">di Front Timur melawan Uni Soviet, bukan untuk bertempur melawan Sekut<span style="font-size: small;">u<span style="font-size: small;"> di Front Barat. Dengan demikian ia mampu menjaga perdamaian dengan <span style="font-size: small;">Sekutu di Barat<span style="font-size: small;"> sementara ia juga dapat</span> memb<span style="font-size: small;">alas <span style="font-size: small;">jasa Hitler atas dukungan<span style="font-size: small;">nya selama Perang Saudara Spanyol. Men<span style="font-size: small;">teri Luar Negeri Spanyol<span style="font-size: small;"> Ramon Serrano Suner membuat usulan untuk mengangkat korps sukarelawan, dan pada saat Operasi Barbarossa dimulai, Franco mengirimkan t<span style="font-size: small;">awaran resmi untuk Hitler.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Hitler menyetujui penggunaan relawan Spanyol pada tanggal 24 Juni 1941. Para relawan berbondong-bondong mendatangi ke kantor perekrutan di <span style="font-size: small;">seluruh Spanyol. <span style="font-size: small;">Awalnya Spanyol <span style="font-size: small;">siap</span> mengirimkan sekitar 4.000 anggota sukarelawan, namun segera menyadari bahwa lebih dari cukup para relawan y<span style="font-size: small;">ang siap mengisi divisi: 18.104 laki-laki semua, dengan 2.612 perwira dan 15.492 tentara.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Sebanyak <span style="font-size: small;">50% <span style="font-size: small;">dari para relawan adalah tentara profesional, banyak dari mereka para veteran Perang Saudara Spanyol. Ada lagi <span style="font-size: small;">dari anggota</span> F<span style="font-size: small;">alange (Partai Fasis<span style="font-size: small;"> <span style="font-size: small;">Spanyol<span style="font-size: small;">)</span></span></span></span></span></span>. Yang lainnya, dengan tekanan karena hubungan masa lalu dengan Republik atau untuk membant<span style="font-size: small;">u keluarga mereka di penjara-penjara Franco.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Jenderal </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Agustín Muñoz Grandes ditugaskan untuk memimpin para relawa<span style="font-size: small;">n. Karena tidak bisa menggunakan seragam resmi tentara Spanyol,</span> mereka mengadopsi seragam simbolik yang ter<span style="font-size: small;">diri dari baret merah Carlists, celana khaki yang digunakan dalam Legiun<span style="font-size: small;"> Spanyol, dan kemeja b<span style="font-size: small;">iru Falangis (<span style="font-size: small;">karena itulah divisi ini dinamakan Divisi Biru). Seragam ini hanya digunakan pada saat cuti. Sementara untuk tugas<span style="font-size: small;"> di lapangan<span style="font-size: small;">, mereka mengenakan seragam Wehrmacht Heer abu-abu dengan jahitan gambar perisai di lengan kanan atas bantalan kata </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">"España" dan warna nasional Spanyol.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Pada tanggal 13 Juli 1941<span style="font-size: small;"> kereta pertama meninggalkan Madrid <span style="font-size: small;">ke</span> Grafenw<span style="font-size: small;">ohr, Bavaria untuk pelatihan selama lima minggu. Disana mereka menjadi 250. Infanterie<span style="font-size: small;">-</span>Division<span style="font-size: small;"> Heer, dan awalnya dibagi menjadi empat resimen infanteri, seperti dalam <span style="font-size: small;">standar Divisi Spanyol. Untuk membant<span style="font-size: small;">u</span> int<span style="font-size: small;">e</span>grasi mereka ke dalam sistem pasokan Jerman, mereka segera mengadopsi model Heer, tiga resimen. <span style="font-size: small;">S<span style="font-size: small;">et<span style="font-size: small;">iap resim<span style="font-size: small;">en <span style="font-size: small;">memilik</span>i tiga batalyon dan dua kompi bersenjata. Sementara <span style="font-size: small;">Relawan Aviator membentuk Skuadron Biru (Escuadrillas Azules) dengan menggunakan pesawat tempur Messer<span style="font-size: small;">schmitt B<span style="font-size: small;">f-109 dan Focke Wulf Fw-190, dengan hasil akhir telah berhasil merontokkan 156 pesawat tempur Uni Soviet<span style="font-size: small;">.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Kemudian di tanggal 31 Juli setelah pengambilan sumpah stand<span style="font-size: small;">ar untuk Hit<span style="font-size: small;">ler, di<span style="font-size: small;"> bawah wewenang mereka untuk berjuang, Blaue Division secara resmi dimasukkan ke dalam Wehrmacht sebagai Divisi <span style="font-size: small;">Ke-250. Pada <span style="font-size: small;">awalnya ditetapkan ke Pusat Grup Angkatan Darat, pasukan <span style="font-size: small;">bergerak menuju Moskow. Divisi ini diangkut dengan kereta api ke Suwalki, Po<span style="font-size: small;">landia (28 Agustus), dari tempat itu perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sepanjang 900 km <span style="font-size: small;">melalui Grodno (Belarus),<span style="font-size: small;"> Lida (Belarus), Vilnius (Li<span style="font-size: small;">thuania), Molodechno (Belarus), Minsk (Belarus), Orsha (Belarus) ke Smolensk, dan dari sana ke Moskow. Sementara berbaris <span style="font-size: small;">ke <span style="font-size: small;">arah depan Smolen<span style="font-size: small;">sk tangga<span style="font-size: small;">l 26 September, para relawan Spanyol yang dialihkan dari Vitebsk dipindahkan ke Grup Tentara Utara menjadi bagian Ang<span style="font-size: small;">katan Darat Ke-16 Jerman.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Blaue Division pertama ka<span style="font-size: small;">li ditempatkan di<span style="font-size: small;"> depan sungai Vokhov, dengan kantor pu<span style="font-size: small;">satnya di Grigorovo<span style="font-size: small;">, di pinggiran Novgorod. Mereka bertugas di bagian <span style="font-size: small;">kilometer 50 dari <span style="font-size: small;">U</span>tara dan <span style="font-size: small;">S</span>elatan depan Novgorod, di sepanjang tepi <span style="font-size: small;">S</span>ungai Vokhov dan <span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">D</span>anau Ilmen<span style="font-size: small;">. Menurut kurator museum di gereja Spasa Preobrazheniya, Blaue D<span style="font-size: small;">ivision menggunakan kubahnya sebagai tempa<span style="font-size: small;">t para penembak senapan mesin. Akibatnya, banyak bangunan yang rusak parah, termasuk banyak dari ikon abad pertengahan Feofan T<span style="font-size: small;">he Greek.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Pada bulan Agustus 1942, Blaue Division dipindahkan ke sisi <span style="font-size: small;">Tenggara dari Pengepungan Leningrad, hanya di selatan dari Neva<span style="font-size: small;"> dekat Pushkin, Kolpino dan Krasny Bor di daerah Sungai Izhora.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Blaue Division yang menghadapi <span style="font-size: small;">Red Army Soviet mencoba untuk me<span style="font-size: small;">matahkan Pengepungan </span>Leningrad pada bulan Februari 1943, dimana Tentara Uni Soviet Ke-55 yang memperkuat diri <span style="font-size: small;">kembali setelah kemenangan e<span style="font-size: small;">pik di Stalingrad<span style="font-size: small;">, menyerang posisi mereka dalam Pertempuran Krasny Bor, dekat jalan utama Moskow-Leningrad. Meksipun banyak korban yang jatuh, Blaue Division berhasil mempertahankan posisi mereka melawan Red Ar<span style="font-size: small;">my yang jumlahnya <span style="font-size: small;">7 kali lebih b<span style="font-size: small;">esar dan di<span style="font-size: small;">dukung tank. Kemenangan ini me<span style="font-size: small;">ndatangkan reputasi Blaue Division. Mereka tetap berada di Leningrad dimana mereka menderita karena musim dingin menghadapi serangan musuh. Maka Franco pun mengirimkan bala bantuan, yang <span style="font-size: small;">saat itu adalah <span style="font-size: small;">orang-orang yang <span style="font-size: small;">berada dalam wajib militer selain relawan<span style="font-size: small;">.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Melalui rotasi, sebanyak 45.<span style="font-size: small;">000 tentara Spanyol yang bertugas di Front Timur. Mereka dianugerahi dua penghargaan dari militer Spanyol dan Jerman.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Setelah kekalahan Jerman di Stalingrad, situasi berubah dan lebih banyak pasukan Jerman yang dikerahkan ke Selatan. Pada saat itu, Jenderal <span style="font-size: small;">Emilio Esteban Infantes telah mengambil alih komando.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Akhir<span style="font-size: small;">nya, pi<span style="font-size: small;">hak Sekutu dan Konservatif mendesak F<span style="font-size: small;">ranco untuk me<span style="font-size: small;">lakukan penarikan pasukan dari Front Timur. Franco memulai negosiasi pa<span style="font-size: small;">da musim semi 1943 dan memberikan perintah penarikan pada <span style="font-size: small;">10 Oktober.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Beberapa tentara Spanyol men<span style="font-size: small;">olak</span> <span style="font-size: small;">ditarik mundur. <span style="font-size: small;">Beberapa percaya bahwa Franco memberikan izin asalkan jumlahnya <span style="font-size: small;">di bawah 1.500 pasukan. Na<span style="font-size: small;">mun pemerintah Spanyol pada tanggal 3 November 1943, memerintahkan semua pasukan untuk kembali ke Spanyol. Pada akhirnya, yang tidak kembali ada 3.000 pasukan. Seba<span style="font-size: small;">gian besar dari mereka adalah Falangis. Mereka juga bergabung dengan unit tempur Jerman lainnya, <span style="font-size: small;">terutama</span> Waffen-SS, dan relawan baru menyelinap <span style="font-size: small;">melintasi perbatasan Spanyol dekat Lourdes<span style="font-size: small;">. <span style="font-size: small;">Unit</span> pro-Jerman<span style="font-size: small;"> yang baru ini dinamakan Azul Legiun (Legiun Biru).</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Orang-orang S<span style="font-size: small;">panyol ini <span style="font-size: small;">awalnya tetap bagian dari 121<span style="font-size: small;">. Infanterie-Division<span style="font-size: small;">, tetapi juga <span style="font-size: small;">mereka diperintahkan untuk kembali ke Spanyol<span style="font-size: small;"> di bulan Maret 1944. Mereka kembali pada tanggal 24 Maret. Sisa dari para relawan ini diserap ke unit Jerman.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Peleton dari Spanyol<span style="font-size: small;"> bertugas di 3. Gebirgs-Division dan 357. Infanterie-Division. Satu unit dikirim ke Latvi<span style="font-size: small;">a. D<span style="font-size: small;">ua kompi bergabung dengan Resimen Branden<span style="font-size: small;">burger dan 121. Division di<span style="font-size: small;"> Yugoslavia<span style="font-size: small;"> untuk menghadapi partisan Tito.<span style="font-size: small;"> </span>Lima puluh orang Spanyol pro fasis (<span style="font-size: small;">beberapa di<span style="font-size: small;"> antaranya adalah mantan Spanyol pro komunis dari Republik Spanyol Kedua) memasuki <span style="font-size: small;">Pyrennees (Prancis) untuk memerangi <span style="font-size: small;">anggota Perlawanan Prancis.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">140 orang dari </span>101. Kompanie (</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span>Spanische-Freiwilligen Kompanie der SS 101/Kompi Relawan Spanyol SS No. 101) terdiri atas 4 peleton bersenjata dan 1 peleton staf, dipasangkan pada 28. SS-Freiwilligen Grenadier-Division "Wallonien" dan bertempur di Pomerania dan Brandenburg ketika Red Army menyerbu Jerman Timur. Kemudian, sebagai bagian dari 11. SS-Freiwilligen Panzergrenadier Division "Nordland" dan di bawah komando SS-Hauptsturmführer Miguel Ezquerra, kompi ini bertempur di hari-hari terakhir perang melawan pasukan Soviet di Berlin.<br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Korban dari Blaue Division dan penerusnya mencakup 4.594 orang tewas dan 8.700 orang <span style="font-size: small;">terluka. Lainnya, 372 anggota dari Blaue Division, Azul Legiun atau para relawan dari </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Spanische-Freiwilligen Kompanie der SS 101 di<span style="font-size: small;">tawan oleh Soviet. 286 orang dari mereka tetap ditawan hingga 2 April 1954 ketika mereka kembali ke Spanyol dengan kapal "Semiramis", yang disediakan oleh Palang Merah Internasional.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
Fajar Muhammad Rivaihttp://www.blogger.com/profile/15360501896993548380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-740411019542069235.post-56347911607249533432012-12-30T07:28:00.001+07:002012-12-30T07:29:53.088+07:00Mantan Pasukan SS Nazi Pernah Digunakan Untuk Bertempur Menghadapi Pejuang Kemerdekaan Indonesia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgi4TqgLK7dqiLw9lqgmKdZ4khhaHMf4ZFADz8lrXxHbdTHADc2vKKUQPvlnr3mCNgaXYthnVnnXsNwfZ7u60OaYiUz-PJhSeRMCcZ0ojGVBmml5IIRP1K4xiMNPrd4eks6x2uWoV3U0E2x/s1600-h/Waffen+SS+propaganda+poster+for+Dutch+Volunteers.jpg"><img alt="" border="0" height="400" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5342143148007473490" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgi4TqgLK7dqiLw9lqgmKdZ4khhaHMf4ZFADz8lrXxHbdTHADc2vKKUQPvlnr3mCNgaXYthnVnnXsNwfZ7u60OaYiUz-PJhSeRMCcZ0ojGVBmml5IIRP1K4xiMNPrd4eks6x2uWoV3U0E2x/s400/Waffen+SS+propaganda+poster+for+Dutch+Volunteers.jpg" style="display: block; height: 400px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 300px;" width="300" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span style="font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span">Poster propaganda Nazi untuk menarik minat orang Belanda menjadi sukarelawan Waffen-SS</span></span></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfwERCJ2Rf_lO4bcsv3ra7Uq4n2M5cbfEOL9FG7JYdelXe_OHgpZb3ks0jD-ngdE5wljRJJMAul9Q8hC7Mg_wD14CcQU47zAh__CJ9_NJOr8o-c51c6FHjKQOREjcWRjYLatr-4BYv0rrW/s1600-h/1_overvalwagen_tentara_Belanda.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5342139844025648738" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfwERCJ2Rf_lO4bcsv3ra7Uq4n2M5cbfEOL9FG7JYdelXe_OHgpZb3ks0jD-ngdE5wljRJJMAul9Q8hC7Mg_wD14CcQU47zAh__CJ9_NJOr8o-c51c6FHjKQOREjcWRjYLatr-4BYv0rrW/s400/1_overvalwagen_tentara_Belanda.jpg" style="display: block; height: 400px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 361px;" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"> <span style="font-size: x-small;"><i>Sebuah kendaraan Overvalwagen mengangkut tentara KNIL Belanda dan lokal</i></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgt7FC1dJYYjAv8-UwXvagiZA-F2kHKVjGHyyuWtJYk1YwAeANLMVHK2s8dhR8dhxp3Pt9II0k23r77Cc-D0GsuBnfLFUwcUxTd6zgcP7XR3V0FAc4rbIsNF70LVY8QilrVKIGBJgQHQuZr/s1600-h/tentara+belanda+konvoy+knil+colonial+netherland+nederland.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5342138967185107698" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgt7FC1dJYYjAv8-UwXvagiZA-F2kHKVjGHyyuWtJYk1YwAeANLMVHK2s8dhR8dhxp3Pt9II0k23r77Cc-D0GsuBnfLFUwcUxTd6zgcP7XR3V0FAc4rbIsNF70LVY8QilrVKIGBJgQHQuZr/s400/tentara+belanda+konvoy+knil+colonial+netherland+nederland.jpg" style="display: block; height: 173px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 400px;" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"> <span style="font-size: x-small;"><i>Konvoy tentara kolonial Belanda di bumi Indonesia</i></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span"><br /></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span"><br /></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span">Pangeran
Bernhard, suami Ratu Juliana, pernah mengusulkan untuk mengirim pasukan
khusus SS (Schutzstaffel) ke Hindia Belanda (Indonesia), saat Jenderal
Spoor membutuhkan 10.000 tentara tambahan.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Hal ini
terungkap dalam arsip Kementerian Pertahanan Belanda yang ditemukan
sejarawan Jacques Bartels, seperti dipublikasikan De Trouw tanggal 27
Juni 2008. Arsip tersebut dimuat dalam buku Tropenjaren. Ploppers en
Patrouilles karya Bartels, yang terbit di bulan yang sama.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pasukan SS pada
awalnya adalah paramiliter di bawah partai Nazi, Nationalsozialistische
Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP), kemudian tumbuh menjadi kesatuan elite
dan dikenal sangat brutal dan kejam di medan tempur.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Dalam rapat
Legerraad (Dewan Militer) pada 24 Mei 1946, Pangeran Bernhard yang saat
itu menjabat Inspektur Jenderal Angkatan Darat, mengusulkan supaya
pasukan ini dikirim ke Nederlands-Indie. Saat itu pasukan Belanda di
bawah komando Jenderal Simon Hendrik Spoor membutuhkan pasukan tambahan
sebanyak 10.000 orang untuk kembali menduduki Nederlands-Indie yang baru
saja memproklamirkan kemerdekaannya menjadi Indonesia.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Karena pasukan
SS sangat terlatih dan berpengalaman di front, Pangeran Bernhard
berpendapat, mereka tepat untuk dikirim untuk memenuhi permintaan
Jenderal Spoor. Kebetulan saat itu ada ribuan anggota SS ditahan di
Harskamp, setelah Nazi Jerman kalah perang.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Namun usul
Bernhard tersebut ditolak Minister van Oorlog (Menteri Urusan Perang)
Johannes Meynen yang bertanggung jawab pada pengiriman militer ke
Nederlands-Indie. Meynen menilai usul Bernhard itu akan menuai masalah,
karena pasukan Belanda tak mau disejajarkan dengan SS yang dicap sebagai
penjahat Perang Dunia II.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Bernhard
akhirnya menarik kembali usulannya itu. Namun kelak kemudian diketahui
bahwa ada ratusan eks pasukan SS yang dikirim berperang ke Indonesia
dengan status wajib militer.</span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Meskipun mengusung reputasi tempur SS yang cemerlang, mereka tetap hanya bekas relawan SS, yang sangat tidak mengenal medan tempur Indonesia.</span></span></span></span></span><br />
<br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Sumber: <a href="http://alifrafikkhan.blogspot.com/2009/05/mantan-pasukan-ss-nazi-pernah-bertempur.html">http://alifrafikkhan.blogspot.com</a>, dengan sedikit penambahan</span> </span></span></span></span></span></div>
Fajar Muhammad Rivaihttp://www.blogger.com/profile/15360501896993548380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-740411019542069235.post-47437783814532336122012-12-28T10:23:00.000+07:002012-12-28T10:23:13.028+07:00Maschinenpistole 3008 (MP-3008), Senapan Otomatis Pengganti MP-40 Untuk Volkssturm<div style="text-align: justify;">
<a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/9/99/MP_3008_Sub_Machine_Gun_Wooden-Stocked.jpg"><img alt="File:MP 3008 Sub Machine Gun Wooden-Stocked.jpg" height="146" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/9/99/MP_3008_Sub_Machine_Gun_Wooden-Stocked.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://world.guns.ru/userfiles/images/smg/smg132/mp3008_1.jpg"><img alt="http://world.guns.ru/userfiles/images/smg/smg132/mp3008_1.jpg" class="decoded" height="150" src="http://world.guns.ru/userfiles/images/smg/smg132/mp3008_1.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://world.guns.ru/userfiles/images/smg/smg132/mp3008_2.jpg"><img alt="MP 3008 submachine gun, version with tubular butt." height="153" id="fancybox-img" src="http://world.guns.ru/userfiles/images/smg/smg132/mp3008_2.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: inherit; font-size: x-small;">Berbagai macam varian dari MP-3008</span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><a href="http://www.weaponeer.net/_image_resize.asp?Height=517&Width=907&Path=http://www.weaponeer.net/forum/uploads/gundoctor/images/2010-03-15_031437_mp30082.jpg"><img border="0" height="400" src="http://www.weaponeer.net/forum/uploads/gundoctor/images/2010-03-15_031437_mp30082.jpg" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 255); border: 2px solid rgb(0, 0, 0); display: block; padding: 4px;" width="321" /></a> <span style="font-size: x-small;"><i>Seorang perwira militer Jerman sedang memeriksa sebuah senapan MP-3008</i></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Maschinenpistole 300<span style="font-size: small;">8 (<span style="font-size: small;">atau populer dengan nama MP-3008) adalah senapan otomatis standar pengganti buatan Jerman yang diproduksi menjelang akhir Perang Dunia II di awal 1945.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">MP-3008 juga dikenal dengan sebutan Volksmaschinenpistole. Senjata ini dibuat berdasarkan pada senapan otomatis buatan Inggris yakni Sten M<span style="font-size: small;">KII, kecuali pada p<span style="font-size: small;">osisi penempatan magasinnya<span style="font-size: small;"> yang <span style="font-size: small;">mirip dengan MP-40 yang juga berfungsi sebagai penggenggam tambahan.</span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">MP-3008 dirancang Jerman saat mereka mulai terdesak di berbagai <span style="font-size: small;">front. K<span style="font-size: small;">eadaan demikian memaksa Jerman untuk membentuk Volkssturtm dan mendesain berbagai macam senjata yang dibutuhkan. </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span>Dikarenakan kekurangan bahan mentah untuk membuat sen<span style="font-size: small;">apan</span> otomatis seperti MP-40, maka Jerman berusaha me<span style="font-size: small;">mproduksi </span>senapan otomatis pengganti yang mudah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Rincian MP-3008</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kategori: senapan otomatis</div>
<div style="text-align: justify;">
Negara pembuat: Jerman</div>
<div style="text-align: justify;">
Didesain: Tahun 1945</div>
<div style="text-align: justify;">
Diproduksi: Tahun 1945</div>
<div style="text-align: justify;">
Berat: 3,2 kg (7,9 lb)</div>
<div style="text-align: justify;">
Panjang: 760 mm (29,9 in) </div>
<div style="text-align: justify;">
Panjang barel: 196 mm (7,7 in)</div>
<div style="text-align: justify;">
Peluru: 9x19 mm Parabellum</div>
<div style="text-align: justify;">
Tingkat kecepatan tembakan: 450 rpm</div>
<div style="text-align: justify;">
Jarak jangkau: 100 m</div>
<div style="text-align: justify;">
Jenis magasin: boks, dengan isi 32 peluru </div>
Fajar Muhammad Rivaihttp://www.blogger.com/profile/15360501896993548380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-740411019542069235.post-54853548555887859022012-12-25T07:26:00.000+07:002012-12-26T10:09:12.177+07:00Kedekatan Nazi Jerman Dengan Islam<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.axishistory.com/fileadmin/user_upload/w/wss-13-parade.jpg"><img alt="http://www.axishistory.com/fileadmin/user_upload/w/wss-13-parade.jpg" class="decoded" height="272" src="http://www.axishistory.com/fileadmin/user_upload/w/wss-13-parade.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span style="font-family: inherit;">Tentara SS-Handschar sedang berbaris</span></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/0d/Bundesarchiv_Bild_146-1970-041-50%2C_Amin_al_Husseini_bei_bosnischen_SS-Freiwilligen.jpg"><img alt="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/0d/Bundesarchiv_Bild_146-1970-041-50%2C_Amin_al_Husseini_bei_bosnischen_SS-Freiwilligen.jpg" class="decoded" height="294" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/0d/Bundesarchiv_Bild_146-1970-041-50%2C_Amin_al_Husseini_bei_bosnischen_SS-Freiwilligen.jpg" width="400" /></a> </span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span style="font-family: inherit;">Mufti Yerusalem Amin al-Hu<span style="font-size: x-small;">sse</span>ini mengunjungi pasukan SS-Handschar</span></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/d7/Bundesarchiv_Bild_146-1977-137-20%2C_Bosnische_SS-Freiwillige_beim_Gebet.jpg"><img alt="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/d7/Bundesarchiv_Bild_146-1977-137-20%2C_Bosnische_SS-Freiwillige_beim_Gebet.jpg" class="decoded" height="284" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/d7/Bundesarchiv_Bild_146-1977-137-20%2C_Bosnische_SS-Freiwillige_beim_Gebet.jpg" width="400" /></a> </span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span style="font-family: inherit;">Tentara Jerman yang beragama Islam sedang melaksanakan ibadah shalat di tempat pelatihan mereka di Neuhammer, 1943</span></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPgvtG0ejXMIwJ1tLGG7N1qyod-zA-7gEj7FtKhv1iGBlWyV_MnXY5xUVVtGztrzf7LI8L9eBEpa-E0CGOib5CPvpphBDJMis4-w2DG90V5W3IfB3_Vt1-XhzZezOL-c9CrHy58bgB2tk/s1600/Waffen+SS+troops+in+the+Albanian+Battalion+of+the+Handzar+Division%252C+wearing+SS-issued+Albanian+skullcaps%252C+Bosnia%252C+1944.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5775914683484425810" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPgvtG0ejXMIwJ1tLGG7N1qyod-zA-7gEj7FtKhv1iGBlWyV_MnXY5xUVVtGztrzf7LI8L9eBEpa-E0CGOib5CPvpphBDJMis4-w2DG90V5W3IfB3_Vt1-XhzZezOL-c9CrHy58bgB2tk/s400/Waffen+SS+troops+in+the+Albanian+Battalion+of+the+Handzar+Division%252C+wearing+SS-issued+Albanian+skullcaps%252C+Bosnia%252C+1944.jpg" style="display: block; height: 288px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 400px;" /></a></div>
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="font-size: x-small;">Batalyon Albania dalam tubuh 13. Waffen-Gebirgs-Division der SS
"Handschar" (kroatische Nr. 1) dengan topi fez Totenkopf SS Albania
(Albanerfez) mereka yang khas, dalam sebuah operasi di Bosnia tahun
1944. Para anggota I.Bataillon/Waffen-Gebirgsjäger-Regiment der SS 28
(kroatische Nr. 2) ini kebanyakan diambil dari etnis Albania yang
bermukim di Kosovo dan Sandzak/Rashka (Serbia). Mereka mempunyai
seorang imam sendiri dan dibentuk berdasarkan model Legion Muslim
Albania Austro-Hungaria</span></i></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzl_b2IDArxe6XSI6_IsUOSMFDMrkR1j3o0O0hvYys7CHL3KkR5kwNIXfnmiW2gpkdd16M9_G9fy8C2CkbuN1IA8pT1FJZBwDI7SYVNwE9mvVnA4tE0iHldGu2H7ncRYyFcaH5JAR1afjB/s1600/Waffen-SS-Handschar-Artillery+color+colour.jpg"><img alt="" border="0" height="369" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5457255860447980210" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzl_b2IDArxe6XSI6_IsUOSMFDMrkR1j3o0O0hvYys7CHL3KkR5kwNIXfnmiW2gpkdd16M9_G9fy8C2CkbuN1IA8pT1FJZBwDI7SYVNwE9mvVnA4tE0iHldGu2H7ncRYyFcaH5JAR1afjB/s400/Waffen-SS-Handschar-Artillery+color+colour.jpg" style="display: block; height: 369px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 400px;" width="400" /></a></div>
<span style="font-size: x-small;"><i><span style="font-family: inherit;">Pasukan artileri dari SS-Handschar</span></i></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-WKPwJDBzIQEKuq_pdfk7xYSpzznDnwX2pLnU8WVxjDbEamb7OYN8r5-dTeP6oF3sYQ8WKnXc_WQ3G01aRPG-H3IMGFda6HT23qtArTs-Fn6PEHL-NrsRmABMfEW7shdXJoI0pejPK_Pz/s1600/handschar+imam+shalat.jpg"><img alt="" border="0" height="400" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5456975370268048418" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-WKPwJDBzIQEKuq_pdfk7xYSpzznDnwX2pLnU8WVxjDbEamb7OYN8r5-dTeP6oF3sYQ8WKnXc_WQ3G01aRPG-H3IMGFda6HT23qtArTs-Fn6PEHL-NrsRmABMfEW7shdXJoI0pejPK_Pz/s400/handschar+imam+shalat.jpg" style="display: block; height: 400px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 334px;" width="334" /></a></div>
<span style="font-size: x-small;"><i><span style="font-family: inherit;">Suasana khutbah di masjid oleh imam Divisi yang dihadiri para prajurit SS-Handschar. Kemungkinan mereka sedang melaksanakan ibadah shalat Jumat</span></i></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOQbigeP7pjkm4QEQjCldpWsY3pLt_cT3H3bjTTcxtI1ZN4Nts-cg6ZClQ8e9GDmeCBk-u_aL4SBiVkR3Xh0Ss7-e7KvLcVdjhkVhEkOXRWtWtTXJ6LgEmryD0y8-Vif9XuduLbZm4LjP6/s1600/Bundesarchiv_Bild_146-1978-070-05A,_Amin_al_Husseini_bei_bosnischen_SS-Freiwilligen.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5456964508016417618" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOQbigeP7pjkm4QEQjCldpWsY3pLt_cT3H3bjTTcxtI1ZN4Nts-cg6ZClQ8e9GDmeCBk-u_aL4SBiVkR3Xh0Ss7-e7KvLcVdjhkVhEkOXRWtWtTXJ6LgEmryD0y8-Vif9XuduLbZm4LjP6/s400/Bundesarchiv_Bild_146-1978-070-05A,_Amin_al_Husseini_bei_bosnischen_SS-Freiwilligen.jpg" style="display: block; height: 294px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 400px;" /></a></div>
<span style="font-size: x-small;"><i><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Mufti Yerusalem</span> Amin al-Husseini sedang berbincang-bincang dengan prajurit muda SS-Handschar</span></i></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqQ9xqbubILlttWoKz3GzuzjDVV7KoypiDCBpfniYZ5AV9bU4WlOHShX6OnmSM5iSOKUpVrCPsI4iHUq1-DHU9kWzNZfAx6unx09FhUN8lTYhN7W5KahvkL7Ip4WrRxlyGeHNNlp3oqtzj/s1600/Bundesarchiv_Bild_146-1985-116-19A,_Amin_al_Husseini_bei_bosnischen_SS-Freiwilligen.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5456963087192594162" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqQ9xqbubILlttWoKz3GzuzjDVV7KoypiDCBpfniYZ5AV9bU4WlOHShX6OnmSM5iSOKUpVrCPsI4iHUq1-DHU9kWzNZfAx6unx09FhUN8lTYhN7W5KahvkL7Ip4WrRxlyGeHNNlp3oqtzj/s400/Bundesarchiv_Bild_146-1985-116-19A,_Amin_al_Husseini_bei_bosnischen_SS-Freiwilligen.jpg" style="display: block; height: 258px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 400px;" /></a></div>
<span style="font-size: x-small;"><i><span style="font-family: inherit;">Mufti Yerusalem Amin al-Husseini berfoto bersama beberapa perwira dan prajurit SS-Handschar</span></i></span><br />
<br />
<br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Jerman merupakan sekutu dari Turki selama
berlangsungnya Perang Dunia Pertama. Setelah berakhirnya perang akbar
tersebut, pihak Jerman menderita rasa malu dan kepedihan yang amat dalam
atas kekalahan yang telah mereka alami dan penghinaan dari Sekutu si
pemenang. Hal ini ternyata berlaku pula bagi orang-orang Arab yang
merasa dikhianati oleh janji-janji palsu Inggris dan Prancis akan
kemerdekaan mereka. Banyak dari pejuang-pejuang terbaik Arab dan Muslim
yang tewas dalam pertempuran demi membela Sekutu, dan kini mereka
menuntut hak-hak mereka yang selama ini terabaikan. Situasi yang suram
ini dimanfaatkan oleh para strategis Jerman untuk menentukan posisi
geopolitis mereka dalam melawan imperialisme-plutokratik dan merapat
lebih dekat lagi kepada bangsa-bangsa Timur Tengah yang tertekan.
Sebabnya adalah sederhana: mereka mempunyai musuh yang sama: pihak
Sekutu Barat (Inggris, Prancis, Amerika dan lain-lain).</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;">Para strategis Jerman ini termasuk pula
adalah Karl Haushofer dan Otto Strasser yang sangat menginginkan adanya
"kekuatan ketiga" di Eropa yang sama-sama menjadi oposan dari
kapitalisme dan komunisme. Minat utama para strategis ini adalah untuk
memenangkan kaum "tidak berpunya" (yang selama ini tertekan) melawan
kaum "berpunya". Latar belakang ini ternyata kemudian membuat beberapa
di antara orang-orang Jerman tersebut yang masuk Islam setelah mendalami
lebih jauh akan sumber utama dari kebudayaan Arab yang mereka teliti.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">Dengan bangkitnya gerakan
Nasional-Sosialis di Jerman, bermunculan pula tokoh-tokoh politik baru
di Jerman yang menyuarakan statemen-statemen tentang Islam yang sangat
kontras dengan keyakinan umum yang berlaku saat itu di Eropa.
Tokoh-tokoh ini termasuk pula adalah Adolf Hitler dan Heinrich Himler<span style="font-size: small;">.</span>
Sepeti apa pandangan-pandangan mereka tentang Islam? Mari kita lihat
contoh salah satunya di bawah:</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"></span></span></span><br />
<span style="font-size: 100%;">Pada bulan November 1938 sebuah surat kabar bernama </span><span style="font-size: 100%; font-style: italic;">Die Welt</span><span style="font-size: 100%;">, dengan merujuk pada artikel yang muncul di </span><span style="font-size: 100%; font-style: italic;">Der Arbeitsmann</span><span style="font-size: 100%;">,
menulis sebagai berikut: "Inti utama dari artikel tersebut adalah
pujian akan konsep Islam tentang takdir, sebagai sebuah contoh
komperehensif akan ide-ide tentang nasib yang akan datang. Hal ini
sekaligus pula bertentangan dengan konsep-konsep yang diyakini oleh
doktrin Kekristenan yang selama ini berlaku." Di pihak lain, dengan
merujuk pada mingguan Berlin </span><span style="font-size: 100%; font-style: italic;">Fridericus</span><span style="font-size: 100%;">,
sebuah majalah Prancis menulis bahwa "jumlah orang-orang yang masuk
Islam yang semakin meningkat sampai saat ini tak pernah menimbulkan
masalah berarti di Jerman."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%; font-style: italic;">Fridericus</span><span style="font-size: 100%;">
mengklaim bahwa hal ini disebabkan oleh konsep Islam yang
"memproklamasikan prinsip-prinsip vital dari etika yang sudah terbina,
sehingga sangat mungkin untuk dikonfirmasikan." Dengan
mengharmonisasikan ide-ide keadilan dan pengampunan, Islam telah membuat
"banyak orang-orang Nordik yang merasa tertarik dengan ajaran-ajaran
pembebasan dan keseteraan yang dikemukakannya."</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;"></span><br />
<span style="font-size: 100%; font-style: italic;">Der Welt</span><span style="font-size: 100%;">
menyimpulkan laporannya: "Orang-orang Austria yang bergabung kembali
dengan Reich mendapati bahwa di ibukota yang baru kini berkembang
penelitian dan minat yang besar akan agama Muhammad, sehingga kita bisa
melihat bertambahnya orang-orang lokal yang memproklamirkan diri sebagai
pengikutnya (seperti tercatat di laporan resmi pemerintah). Di pihak
lain, propaganda-propaganda terencana yang mendukung ditinggalkannya
ajaran-ajaran Gereja Kristen malah semakin berkembang." (dikutip dari
buku "Nazisme et Islam" karya Omar Amin Mufti).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">Satu yang jelas adalah kebohongan luar
biasa yang ditelan mentah-mentah oleh kebanyakan dari kita yang
berkaitan dengan sikap rasis para Nazi. Hal ini adalah sesuatu yang
wajar, karena kita perlu ingat bahwa sejarah selalu ditulis oleh si
pemenang, dan khusus dalam hal ini telah ditambahi pula oleh
propaganda-propaganda tak kenal henti dari media massa dunia yang hampir
sepenuhnya dikuasai oleh Yahudi.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">Untuk membantah hal ini sebenarnya mudah (dan bahkan sangat mudah malah!).</span> Jika anda melakukan pencarian di google tentang relawan asing tentara Nazi Jerman, anda akan mendapati bermacam-macam suku bangsa yang turut berbaur melawan Sekutu di bawah panji-panji Nazi Jerman. Bahkan perlakuan terhadap para relawan asing ini pun tidak berbeda dengan tentara Jerman asli, semua diperlakukan sama. Yang paling mengagumkan adalah banyak dari mereka yang bergabung dengan pasukan SS, yang notabene pasukannya Heinrich Himmler, si "Rasis no. 1!"</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"></span></span><br />
<span style="font-size: 100%;">Saya sangat percaya bahwa bila kita ingin
mendapat fakta yang jernih yang bersih dari sejumlah kepentingan-kepentingan
sekelompok orang, maka kita harus meneliti sejarah periode tersebut
dengan membawa hati yang jujur dan fair sehingga kesimpulan yang kita
ambil nantinya bukanlah sesuatu yang hanya menjadi pengekor dari "trend"
yang berlaku saat ini. Tidak selalu kenyataan adalah apa yang diyakini
oleh orang banyak, karena seperti yang Hitler telah katakan sendiri:
"Apabila suatu kebohongan dijejalkan terus-menerus, maka orang akan
menganggapnya sebagai sebuah fakta."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">Iya memang Jerman zaman Nazi menerapkan
sistem rasialisme dalam pemerintahan mereka, tapi sistem yang seperti
apa? Nah, semoga ilustrasi ini bisa membantu anda:</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: 100%; font-style: italic;">"Rasialisme Jerman
berarti penemuan kembali nilai-nilai kreatif dari ras mereka sendiri,
sekaligus penemuan kembali kebudayaan mereka. Usaha pencarian yang
mereka lakukan adalah sesuatu yang mengagumkan dan terhormat. Rasialisme
Nasional-Sosialisme bukanlah dibuat untuk melawan ras lain melainkan
dibuat untuk kepentingan ras sendiri. Tujuannya adalah untuk
mempertahankan dan mengembangkan ras yang sudah ada, dan mengharapkan
ras lainnya melakukan hal yang sama."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%; font-style: italic;"><span style="font-size: 100%; font-style: italic;">"Hal ini dibuktikan
ketika Waffen-SS memperbesar jumlah anggotanya dengan memasukkan tidak
kurang dari 60.000 orang Islam ke dalam jajarannya. Waffen-SS sangat
menghargai cara mereka menjalani hidup, adat kebiasaan, dan terutama
keyakinan religiusnya. Setiap batalion SS Islam mempunyai imamnya
masing-masing, dan setiap kompi mempunyai Mullah. Harapan kita bersama
adalah semoga kualitas mereka mendapat apresiasi setinggi mungkin.
Inilah rasialisme yang kita anut! Aku hadir saat setiap kamerad Islamku
menerima hadiah pribadi dari Hitler selama berlangsungnya tahun baru.
Tahukah anda apa hadiahnya? Sebuah liontin dengan Al-Qur'an kecil di
dalamnya! Hitler telah sangat menghormati mereka dengan memberikan aspek
terpenting dalam hidup dan sejarah mereka. Singkatnya, rasialisme
Nasional-Sosialisme merupakan ideologi yang setia pada rasnya sendiri
dan sangat menghormati ras lainnya"</span><span style="font-size: 100%;"> (Léon Degrelle, "Epic: The Story of the Waffen SS," The Journal for Historical Review, vol. 3, no. 4, halaman 441-468).</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">Dalam Perang Dunia II, Jerman berperang
melawan negara-negara yang selama ini kita kenal sebagai negara penjajah
bangsa-bangsa Muslim seperti Inggris, Prancis, Rusia dan Belanda. Hal
inilah yang menyebabkan jutaan orang Islam di seluruh dunia mendukung
Hitler dan mendaftarkan diri sebagai sukarelawan di ketentaraannya.
Sebagian terbesar dari mereka adalah orang-orang Bosnia, Albania,
Chechnya, Tatar, dan bangsa-bangsa lainnya yang berada di bawah tirani
komunis Soviet. Jangan lupakan pula unit-unit yang terdiri dari para
anggota perlawanan Arab (</span><span style="font-size: 100%;">Freies Arabien</span><span style="font-size: 100%;">).</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">Muhammad Amin al-Husseini, Mufti Besar
al-Quds (Jerusalem), memimpin perlawanan Palestina melawan Yahudi dan
Inggris dari pembuangannya di Berlin, dan mantan Perdana Menteri Irak
Rashid Ali al-Gailani juga memimpin perlawanan bangsanya dalam melawan
imperialisme Inggris dari ibukota Jerman tersebut. Terdapat pula
grup-grup pelopor dari jurnalis Arab, penulis, dan aktivis yang berjuang
demi kemerdekaan negara mereka masing-masing dari pengasingan mereka di
Jerman.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">Dan sekarang saya ingin bertanya: Kita
dijajah selama ratusan tahun oleh Belanda, dan kemudian Belanda sendiri
diperangi oleh Hitler, lalu mengapa sekarang kita berkaok-kaok menghujat
Nazi dan segala sesuatu tentangnya dengan "berpedoman" pada propaganda
karbitan yang kita telan mentah-mentah? Apakah dalam sejarahnya Nazi
Jerman pernah menjajah Indonesia? Apakah dalam sejarahnya Nazi Jerman
begitu berlumuran darah orang-orang Muslim? Jawabannya TIDAK.</span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">Kembali kepada kisah tentang Al-Husseini.
Banyaknya tokoh-tokoh Muslim yang bermukim di Jerman telah memberikan
kesempatan yang sempurna bagi orang-orang bule tersebut untuk menjalin
kontak dengan orang Islam sekaligus mempelajari ajarannya. Salah satu
dari mereka adalah SS-Standartenführer Wilhelm Hintersatz (1886-1963),
seorang Austria yang menjadi mualaf dan mengadopsi nama Haroun al-Rashid
Bey. Dia mengepalai unit </span><span style="font-size: 100%; font-style: italic;">Osttürkischen Waffen-Verbände der SS</span><span style="font-size: 100%;">
yang anggota-anggotanya terdiri dari orang-orang Uzbek dan Tatar Volga,
dan telah membuktikan kemampuan mereka dalam pertempuran di front
Polandia (Ataullah Bogdan Kopanski, "Muslims and the Reich," Barnes
Review, September-October, 2003, halaman 30-31)</span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">Saya ingatkan lagi tentang apa yang telah
ditulis sebelumnya tentang strategi geopolitik Jerman, kebangkitan
Jerman sebagai negara superpower dan pendirian divisi-divisi Islam.
Semua ini telah menyediakan sebab bagi kebijakan-kebijakan Hitler yang
sangat pro-Muslim. Hambatan utama terletak dari diplomat-diplomat tua
yang lebih memilih kebijakan konservatif demi menenangkan
kekuatan-kekuatan dunia saat itu dan tidak mengancam keseimbangan
kekuatan yang ada. Tapi disana terdapat pula elemen-elemen muda dalam
tubuh Kementerian Luar Negeri Jerman yang ingin mengambil keuntungan
dari perjuangan anti-kolonialisme yang digalakkan negara-negara terjajah
sehingga mereka mendukung adanya kebijakan pro-Arab dalam melawan
Zionisme yang didukung oleh imperialis Barat. Tentu saja hal ini sangat
klop dengan arah kebijakan yang diambil Hitler saat itu.</span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">Para pendukung Arab ini di antaranya
adalah Dr. Fritz Grobba, seorang veteran di Kementerian Luar Negeri dari
tahun 1924 yang kemudian bertugas sebagai Duta Besar Jerman di Irak dan
Arab Saudi. Dia merupakan seorang pengagum kebudayaan Islam yang
dijuluki "Lawrence of Arabia-nya Jerman" dan menjadi teman dekat dari
al-Husseini. Setelah Perang Dunia II usai, Grobba memeluk agama Islam
dan menjadi penghubung politik antara pemimpin Mesir Gamal Abdel Nasser
dengan pihak Jerman dan Soviet (Kevin Coogan, Dreamer of the Day:
Francis Parker Yockey and the Postwar Fascist International, New York:
Autonomedia, 1999, halaman 383).</span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">Tokoh lainnya adalah Werner-Otto von
Hentig, teman dekat dari Grobba yang merupakan mantan kepala Divisi Arab
di Kementerian Luar Negerinya Joachim von Ribbentrop. Setelah perang
usai, dia menghabiskan sebagian besar waktunya di Timur Tengah. Pada
tahun 1955 Raja Ibnu Saud menunjuknya sebagai kepala penasihat Eropa
untuk Arab Saudi. Dahsyatnya lagi, dia kemudian menjabat sebagai Duta
Besar Jerman untuk? Indonesia! Dalam kapasitasnya tersebut, dia menemani
delegasi Saudi sebagai penasihat khusus dalam Konferensi Asia-Afrika
yang digelar di Bandung bulan April tahun 1955. Hentig memberi nasihat
pada orang-orang Arab untuk mengadopsi kebijakan netralisme dalam
politik dunia dan mempertahankan kemerdekaan mereka dari super power
dunia saat itu, Amerika dan Rusia (Kevin Coogan, Dreamer of the Day:
Francis Parker Yockey and the Postwar Fascist International, New York:
Autonomedia, 1999, halaman 384).</span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">Setelah Perang Dunia II berakhir, banyak
para petinggi Nazi dan mantan perwira SS yang pindah ke negara-negara
Arab, menjadi penganut agama Islam, dan mempunyai jabatan militer atau
birokratis di negara baru mereka, terutama di Mesir dan Suriah (cf.,
Jean and Michel Angebert, The Occult and the Third Reich, New York:
Macmillan, 1974, halaman 275-276).</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">Nama-nama mereka diantaranya bisa dilihat <a href="http://fajarifai.blogspot.com/2012/06/daftar-para-perwira-nazi-yang-menjadi.html"><span style="color: yellow;"><u>disini</u></span></a></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="color: yellow;"><span style="color: black;">Sumber: <a href="http://alifrafikkhan.blogspot.com/2010/11/kedekatan-nazi-dengan-islam-dan-daftar.html">http://alifrafikkhan.blogspot.com</a></span><u> </u></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><span style="font-size: 100%; font-style: italic;"> </span></div>
Fajar Muhammad Rivaihttp://www.blogger.com/profile/15360501896993548380noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-740411019542069235.post-78166555087139084472012-12-20T12:17:00.001+07:002012-12-20T12:17:40.640+07:00Kekejaman Ala Komunis-Yahudi<div style="text-align: justify;">
<a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/9/98/Katyn_movie_poster.jpg"><img alt="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/9/98/Katyn_movie_poster.jpg" class="decoded" height="400" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/9/98/Katyn_movie_poster.jpg" width="279" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span style="font-family: inherit;">Film "Katyn" buatan Polandia yang dibuat pada tahun 2007 dan disutradarai oleh Andrzeja Wajdy. Film yang berlatarbelakang peristiwa Pembantaian Katyn</span></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/thumb/e/e6/Les_mrtvych_v_Katyne.jpg/441px-Les_mrtvych_v_Katyne.jpg"><img alt="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/thumb/e/e6/Les_mrtvych_v_Katyne.jpg/441px-Les_mrtvych_v_Katyne.jpg" height="400" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/thumb/e/e6/Les_mrtvych_v_Katyne.jpg/441px-Les_mrtvych_v_Katyne.jpg" width="294" /></a> </span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;"><i>Propaganda Pembantaian katyn, yang di kemudian hari berubah menjadi fakta</i></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><i><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span></i></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Czar Nicholas II dan para anggota keluarganya duduk tenang di
kursi di sebuah ruangan bawah tanah rumah milik keluarga Ipatiev
(seorang pedagang kaya yahudi Rusia). Mereka tengah menunggu untuk
difoto sebelum dipindahkan ke tempat tahanan. Selanjutnya muncullah
Yakov Yurovsky, seorang kader komunis<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">, y</span>ang</span></span> membacakan beberapa pernyataan
di depan Czar dan keluarganya. Kemudian tiba-tiba ia mengeluarkan
sepucuk pistol dari pinggangnya dan menembak Czar tepat di wajahnya.
Terhenyak oleh kejadian yang tidak terbayangkan, para anggota keluarga
Czar kemudian menjerit sementara beberapa pengawal setia Czar yang
tersisa berusaha merampas pistol Yurovsky dan sebagian lainnya berusaha
menolong Czar. Namun dari berbagai penjuru muncul para kader
komunis yang menembakkan berbagai jenis senjata ke arah keluarga Czar
dan pengawalnya. Czar dan permaisuri, empat anak perempuannya yang
masih remaja serta seorang anak kecil dibantai saat itu juga
sebagaimana para pengawal, pembantu, dokter.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span>Tentu saja tidak ada orang Rusia yang mau membantai rajanya
sendiri<span style="font-size: small;">, demikian</span> bagi orang-orang Rusia yang saat itu terkenal taat
dengan agamanya. Tapi tidak demikian halnya dengan orang yahudi yang
menaruh kebencian terhadap Czar, yang merupakan simbol bangsa Rusia
yang telah menjadi "musuh" kaum <span style="font-size: small;">Y</span>ahudi selama berabad-abad.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span>Namun fakta-fakta tersebut sengaja ditutup-tutupi<span style="font-size: small;">.</span>
Bahkan<span style="font-size: small;"> </span>Wikipedia sengaja melakukan disinformasi untuk mengelabuhi
masyarakat. Pada bab mengenai Yakov Yurovsky Wikipedia (sering
diplesetkan menjadi Kikepedia, kike adalah istilah untuk orang yahudi)
menulisnya sebagai seorang kristen orthodok. Padahal dari namanya saja,
Yakov, sudah menunjukkan bahwa ia adalah orang <span style="font-size: small;">Y</span>ahudi Rusia. Lagipula
sebagian buku sejarah jelas-jelas menunjukkan bahwa Yakov adalah orang
yahudi.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span><span style="font-size: small;">Puluhan tahun kemudian<span style="font-size: small;">,</span> kekejaman ala Yahudi-Komunis kembali terulang. Adalah Jenderal </span></span></span></span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span><span style="font-size: small;"><span>Vasili Mikhailovich Blokhi<span style="font-size: small;">n yang menukangi peris<span style="font-size: small;">tiwa Pembantaian Katy<span style="font-size: small;">n, dimana puluhan ribu perwira dan tentara Polandia dieksekusi. Ia sendiri bahkan melakukan pembantaian dengan tangannya sendiri, <span style="font-size: small;">dan</span> jumlah korbannya mencapai<span style="font-size: small;"> </span>lebih dari 7<span style="font-size: small;">.00<span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">0. Untuk mengelabui pihak penyidikan internasional ia menggunakan pistol buatan Jerman <span style="font-size: small;">agar bisa menimpakan kesalahan tersebut pada Nazi <span style="font-size: small;">Jerman<span style="font-size: small;">.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Dalam aksinya mula-mula Blokhin memerintahkan untuk membawa korban ke ruanga<span style="font-size: small;">n bercat merah untuk dilakukan pengecekan terakhir atas identitas korban. </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span>Selanjutnya sang korban didorong ke sebuah ruangan kecil yang
tidak jauh letaknya. Ruangan itu kedap suara untuk menyembunyikan suara
tembakan serta berlantai miring untuk mengalirkan darah yang tertumpah
ke dalam pipa pembuangan. Segera setelah korban memasuki ruangan
eksekusi dengan kawalan dua orang pengawal dan tangan terikat, Blokhin
muncul dari belakang, mendorong korbannya ke arah dinding dan dua orang
pengawal memegangi tangan korbannya. Blokhin kemudian menembak bagian
belakang kepala korbannya dengan pistol buatan Jerman. Sebanyak 7.000
kali ia melakukan hal seperti itu dan bersama-sama dengan pembunuh
komunis yahudi Uni Sov<span style="font-size: small;">i</span>et lainnya mereka membunuh <span style="font-size: small;">para perwira dan tentara Polandia</span>. Bahkan seandainya manusia-manusia malang itu diganti dengan
domba, Blokhin tetap layak disebut sebagai pembunuh berdarah dingin<span style="font-size: small;">.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span>Mayat-mayat korban pembantaian Katyn kemudian dilemparkan ke
dalam truk setelah ditusuk bayonet untuk memastikan kematian.
Selanjutnya mayat-mayat itu dilemparkan ke dalam lubang kuburan massal
dan dikubur dengan bolduzer. Pada tahun 1959 KGB (dinas rahasia Uni
Sovyet) mengeluarkan laporan yang menyebutkan sebanyak 21.857 jiwa
menjadi korban pembantaian Katyn. Korban sebenarnya jauh lebih besar
lagi.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span><span>Ironis dengan apa yang dilakukannya, Blokhin justru mendapatkan
promosi dan penghargaan atas apa yang dilakukannya di Katyn.
Sebagaimana Blokhin, dua atasan Blokhin di dinas rahasia Sovyet,
Genrikh Yagoda dan Nikolai Yezhov adalah <span style="font-size: small;">Y</span>ahudi<span style="font-size: small;">. Kemudian</span> Lavrenty Beria.
Juga Lazar Kaganovich yang bertanggungjawab atas pembunuhan 7 juta
rakyat Ukraina melalui bencana kelaparan yang disengaja tahun
1932-1933. Juga trio dedengkot komunis Uni Sov<span style="font-size: small;">ie</span>t, Lenin, Stalin dan
Trotsky.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span><span>Bahkan <span style="font-size: small;">Uni Soviet sendiri lebih dulu menciptakan kamar untuk tahanan yang dilengkapi dengan gas beracun.<span style="font-size: small;"> Isai D. Berg ilmuwan Yahudi dari Uni Soviet mencipt<span style="font-size: small;">akan mobil van yang dilengkapi dengan kamar <span style="font-size: small;">yang <span style="font-size: small;">t<span style="font-size: small;">erdapat gas beracun pada tahun 1937<span style="font-size: small;">.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span><span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span>Pada tahun 1957 pemerintah Uni Soviet secara resmi mengakui
antara 20 hingga 40 juta rakyat Rusia tewas selama Revolusi Bolshevik
tahun 1917. Sementara sejarahwan Rusia Alexander Solzhenitzyn
mengungkapkan selama kekuasaannya rezim komunis Uni Sovyet telah
membunuh 66 juta rakyat Rusia, 11x lebih banyak dari 6 juta orang
yahudi yang diklaim telah dibunuh rezim Nazi Jerman. Solzhenitzyn juga
mengakui sekitar 60% anggota polisi rahasia KGB adalah <span style="font-size: small;">Y</span>ahudi.
Sejarahwan lain berpendapat angka tersebut lebih besar terutama di
level pemimpin.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span><span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span><span>Dalam perkembangannya antara Stalin dan Trotsky terlibat
persaingan yang berujung pada pembunuhan Trotsky di Mexico tahun 1940.
Fakta ini sering dijadikan alasan untuk menyatakan
regim komunis Uni Sovyet tidak dikuasai oleh yahudi karena Trotsky
berdarah <span style="font-size: small;">Y</span>ahudi sementara Stalin disembunyikan ke-<span style="font-size: small;">Y</span>ahudi-annya. Yang
sebenarnya adalah pertikaian itu murni persaingan antar <span style="font-size: small;">Y</span>ahudi. Stalin
dan Trotsky adalah <span style="font-size: small;">Y</span>ahudi. Demikian juga Ramon Mercader, pembunuh
profesional yang dikirim Stalin untuk membunuh Trotksy<span style="font-size: small;">.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span><span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span><span><span style="font-size: small;"><span>Dan inilah yang diakui oleh orang seorang yahudi Israel bernama
Steven Plocker yang menulis artikel “Stalin’s Jews” dalam sebuah
internet yang tidak mungkin ditemui di History Channel:</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span><span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span><span><span style="font-size: small;"><span><span>…An Israeli student finishes high school without ever hearing
the name “Genrikh Yagoda,” the greatest Jewish murderer of the 20th
Century, the GPU’s deputy commander and the founder and commander of
the NKVD. Yagoda diligently implemented Stalin’s collectivization
orders and is responsible for the deaths of at least 10 million people.
His Jewish deputies established and managed the Gulag system. After
Stalin no longer viewed him favorably, Yagoda was demoted and executed,
and was replaced as chief hangman in 1936 by Yezhov, the bloodthirsty
dwarf…</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span><span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span><span><span style="font-size: small;"><span><span><span>…Stalin’s close associates and loyalists included member of
the Central Committee and Politburo Lazar Kaganovich. Montefiore
characterizes him as the “first Stalinist” and adds that those starving
to death in Ukraine, an unparalleled tragedy in the history of human
kind…</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span><span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span><span><span style="font-size: small;"><span><span><span><span>…Many Jews sold their soul to the devil of the Communist
revolution and have blood on their hands for eternity. We’ll mention
just one more: Leonid Reichman, head of the NKVD’s special department
and the organization’s chief interrogator, who was a particularly cruel
sadist…</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span><span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span><span><span style="font-size: small;"><span><span><span><span><span>…Turns out that Jews too, when they become captivated by
messianic ideology, can become great murderers, among the greatest
known by modern history…</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span><span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span><span><span style="font-size: small;"><span><span><span><span><span><span>Simpan kuat-kuat memori ini: Komunisme adalah "temuan" dari
orang-orang intelek <span style="font-size: small;">Y</span>ahudi yang didukung oleh orang-orang kaya <span style="font-size: small;">Y</span>ahudi
demi tujuan menumbangkan kekuasaan pemerintahan <span style="font-size: small;">N</span>on-<span style="font-size: small;">Y</span>ahudi di seluruh
dunia untuk digantikan oleh mereka. Gerakan komunisme diinspirasi oleh
pemikiran <span style="font-size: small;">Y</span>ahudi Karl Marx, di Rusia digerakkan oleh trio <span style="font-size: small;">Y</span>ahudi Lenin,
Trotsky dan Stalin. Mereka mendapat dukungan dana dari Jacob Schiff,
bankir <span style="font-size: small;">Y</span>ahudi Amerika dari bank Kuhn & Loeb, New York (jumlah
yahudi penyandang dana sebenarnya lebih banyak, Schiff hanya menjadi
penyalur saja). Awalnya Lenin dkk tinggal di London, setelah
menerima dana kas dan batangan emas dari Schiff, mereka mencarter kapal
ke Swedia bersama 300 <span style="font-size: small;">Y</span>ahudi <span style="font-size: small;">K</span>omunis Amerika. Selanjutnya mereka
berangkat diam-diam dengan kereta api ke Rusia untuk menebarkan agitasi
dan provokasi komunis.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span><span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span><span><span style="font-size: small;"><span><span><span><span><span><span><span>Setelah "sukses" menumbangkan Czar Nicholas II di Rusia dan
membantai orang-orang katholik Rusia dan Ukraina, mereka menebarkan
wabahnya ke seluruh Eropa bahkan dunia. Di setiap tempat mereka
menjejakkan kaki, pembunuhan dan pembantai menjadi kebiasaan. Lihat
saja pembantaian di Cina, Vietnam, Laos, Kamboja, Kuba, Spanyol dll.
Termasuk pembantaian oleh PKI di Indonesia.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span><span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span><span><span style="font-size: small;"><span><span><span><span><span><span><span><span>Dan berapa juta rakyat Jerman yang menjadi korban kekejian
komunis yahudi dan rekan-rekan yahudinya di Amerika dan Inggris paska
Perang Dunia II? Komunis <span style="font-size: small;">Y</span>ahudi seperti Ilya Ehrenburg mengerahkan
tentara Sov<span style="font-size: small;">i</span>et untuk membunuhi dan memperkosa ribuan rakyat sipil
Jerman saat memasuki negeri itu. Komandan <span style="font-size: small;">S</span>ekutu <span style="font-size: small;">"</span>Ike<span style="font-size: small;">"</span> Eisenhower, juga
yahudi, memerintahkan pemboman atas kota-kota yang dihuni oleh para
pengungsi Jerman seperti Dresden, mengakibatkan 600.000 pengungsi
tewas. Tawanan-tawanan perang Jerman ditumpuk di kamp-kamp t<span style="font-size: small;">a</span>wanan
tanpa atap dan berlantai tanah. 5 juta rakyat Jerman dibiarkan tewas
kelaparan sementara tentara <span style="font-size: small;">S</span>ekutu mendapatkan ransum yang melimpah
dengan larangan keras: memberikan makanan kepada orang Jerman.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span><span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span><span><span style="font-size: small;"><span><span><span><span><span><span><span><span><span>Balas dendam yahudi terhadap rakyat Jerman menjadi mudah karena
menteri keuangan Amerika berdarah yahudi, Henry Morganthau ditunjuk
sebagai ketua program "restorasi" Jerman paska perang.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span><span style="font-size: small;"><span><span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span><span><span style="font-size: small;"><span><span><span><span><span><span><span><span><span><span><em>Catatan</em><em> </em><em>:</em> segera setelah mendapat
ejekan karena menyembunyikan fakta mengenai latar belakang pembunuh
Czar Nicholas <span style="font-size: small;">II</span>, Yakov Yurovsky, wikipedia segera melakukan perubahan
dengan menulis Yakov sebagai seorang yahudi meski tetap berusaha
melakukan moderasi.</span> </span> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span> </span></span></span></span></div>
Fajar Muhammad Rivaihttp://www.blogger.com/profile/15360501896993548380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-740411019542069235.post-21613443695173060692012-12-18T16:10:00.002+07:002012-12-20T11:09:44.807+07:00Major Arnulf Abele (1914 - 2000), Sang Pahlawan Dalam Pertempuran di lembah Teralle<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgCrrXhKDQuMJg8V3HAQ_y1wQWnRfFfQFwGTtSWezNxcY0e14qNQ1_056Bjq1Y9GyAk6GV-j2EhY8c8pfxdmbDGb38jErYFhhTtgGaFtyRB96ctWwo55Og7Et1sK8WRuSU6ENtlYqSEmdu/s1600/Abele,+Arnulf+-+Major.jpg"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgCrrXhKDQuMJg8V3HAQ_y1wQWnRfFfQFwGTtSWezNxcY0e14qNQ1_056Bjq1Y9GyAk6GV-j2EhY8c8pfxdmbDGb38jErYFhhTtgGaFtyRB96ctWwo55Og7Et1sK8WRuSU6ENtlYqSEmdu/s400/Abele,+Arnulf+-+Major.jpg" width="256" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i>Arnulf Abele mengenakan tropenanzug (seragam tropis) sebagai seorang
Major di 44.Reichs-Grenadier-Division "Hoch und Deutschmeister", sebuah
divisi yang dibentuk tanggal 1 Juni 1943 dan sebelumnya bernama 44.
Infanterie-Division. Anggota divisi ini mempunyai keistimewaan untuk
mengenakan schulterklappen (tanda pangkat bahu) khusus yang memasang
simbol divisinya. Di foto atas ini terpasang pula tanda tangannya</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Nama lengkap: <b>Arnulf Abele</b><br />Lahir: 8 November 1914 di Nürnberg (Jerman)<br />Meninggal: 2 Juli 2000 di Hopferau/Füssen (Jerman)<br />Nomor keanggotaan NSDAP: Tidak ada<br />Nomor keanggotaan SS: Tidak ada</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><b>Auszeichnungen (Medali/Penghargaan)</b><br />1939 Eisernes Kreuz 2. Klasse (25 Juli 1940)<br />1939 Eisernes Kreuz 1. Klasse (22 Januari 1942)
</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">
Medaille "Winterschlacht im Osten 1941/42" ( ? ) </span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">
1939 Verwundetenabzeichen in Schwarz (28 Oktober 1942)</span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">
Infanterie-Sturmabzeichen ( ? )</span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">
Verdienstorden der Bundesrepublik Deutschland I. Klasse (28 Desember 1972)<br />Ritterkreuz
des Eisernen Kreuzes (12 Februari 1944) sebagai Hauptmann dan
Kommandeur I.Bataillon/Reichs-Grenadier-Regiment "Hoch und
Deutschmeister"/44.Reichs-Grenadier-Division "Hoch und Deutschmeister",
diberikan atas aksinya dalam pertempuran di lembah Teralle dekat
Belmonte (Italia) tanggal 27 Januari 1944. Di tanggal itu batalyon
pimpinannya tiba di lembah Teralle untuk mengisi lubang yang
ditinggalkan oleh garis pertahanan Jerman. Bantuan yang dijanjikan tidak
pernah datang. Ketika unitnya diserang oleh pasukan Prancis-Maroko,
langsung terjadi pertempuran sengit yang berujung satu lawan satu dalam
jarak dekat. Artileri gunung Jerman mampu mencegah si penyerang untuk
menambah lebih banyak lagi bala-bantuan. Pertempuran berlangsung begitu
serunya, sampai-sampai batu pun ikut digunakan untuk melempar saat
granat sudah habis! Akhirnya pihak Jerman berhasil memukul mundur musuh
dan menduduki kembali wilayah strategis Colle Abate</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><b>Beförderungen (Promosi)</b><br />Masuk tentara sebagai seorang Fahnenjunker di Infanterie-Regiment 21<br />20 April 1937 Leutnant<br />1 Agustus 1939 Oberleutnant<br />20 April 1942 Hauptmann<br />20 April 1944 Major<br />16 Desember 1955 bergabung dengan Bundeswehr sebagai Major<br />5 September 1957 Oberstleutnant im Generalstab<br />23 Desember 1964 Oberst im Generalstab</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"></span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><b>Einheiten (Unit)</b><br />Januari 1936 mengikuti pelatihan Kriegsschule di Potsdam dan di Döberitz<br />1 Maret 1937 kembali ke Infanterie-Regiment 21<br />1 April 1937 Zugführer dan Kompanie-Offizier di I.Bataillon/Infanterie-Regiment 21<br />1 Agustus 1937 Bataillon-Adjudant di Grenz-Infanterie-Bataillon 126/Infanterie-Regiment 118<br />1 Oktober 1937 dipindahkan ke Generalkommando der Grenztruppen sebagai Ordonnanz-Offizier<br />1 Januari 1940 Kompanie-Chef Grenz-Infanterie-Bataillon 127<br />10 Mei 1940 Kompanie-Chef Infanterie-Regiment 208<br />??? Kompanie-Chef Gebirgsjäger-Regiment 218<br />17 Februari 1943 Kommandeur I.Bataillon/Grenadier-Regiment 134<br />1 Juni 1943 Grenadier-Regiment 134 dibentuk ulang menjadi Reichs-Grenadier-Regiment "Hoch und Deutschmeister"<br />26 September 1944 ditawan oleh Amerika di selatan Castell del Rio (Italia)<br />15 Oktober 1946 dilepaskan<br />16 Desember 1955 masuk dinas militer di Bundeswehr<br />23 Januari 1956 Kommandeur Pionier-Stab di München
1 Juli 1964 Referent di Heeres-Führungsstab<br />31 Maret 1973 pensiun dari Bundeswehr</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><b>Schlachten (Pertempuran yang diikuti)</b><br />Pertempuran Prancis (1940)<br />Unternehmen Barbarossa(1941)<br />Kampanye di Italia (1943-1945)<br />Pertempuran San Pietro (1943)<br />Pertempuran Monte Cassino (1944)</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Sumber: <a href="http://alifrafikkhan.blogspot.com/2012/09/major-arnulf-abele-1914-2000-pahlawan.html">http://alifrafikkhan.blogspot.com</a></span></span></div>
Fajar Muhammad Rivaihttp://www.blogger.com/profile/15360501896993548380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-740411019542069235.post-87444972665977596382012-12-02T16:47:00.003+07:002012-12-02T16:48:44.520+07:00Pembalasan La Regia Marina Dalam Serangan Ke Alexandria<div style="text-align: justify;">
<a href="http://farm9.staticflickr.com/8441/7765978402_fba062841d_z.jpg"><img height="288" id="il_fi" src="http://farm9.staticflickr.com/8441/7765978402_fba062841d_z.jpg" style="padding-bottom: 8px; padding-right: 8px; padding-top: 8px;" width="400" /></a><br />
<span style="font-size: x-small;"><i>SLC (Siluro a Lento Corsa), senjata rahasia Italia di Perang Dunia II</i></span><br />
<br />
<a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/28/HMS_Valiant-2.jpg"><img alt="File:HMS Valiant-2.jpg" height="217" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/28/HMS_Valiant-2.jpg" width="400" /></a><br />
<span style="font-size: x-small;"><i><span style="font-family: inherit;">HMS Valiant</span></i></span><br />
<br />
<a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/26/HMS_Queen_Elizabeth_after_the_modernisation.jpg"><img alt="File:HMS Queen Elizabeth after the modernisation.jpg" height="301" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/26/HMS_Queen_Elizabeth_after_the_modernisation.jpg" width="400" /></a><br />
<i><span style="font-family: inherit; font-size: x-small;">HMS Queen Elizabeth</span></i><br />
<br />
<a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/it/2/21/Vincenzo_Martellotta_Impresa_di_Alessandria.jpg"><img alt="File:Vincenzo Martellotta Impresa di Alessandria.jpg" height="400" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/it/thumb/2/21/Vincenzo_Martellotta_Impresa_di_Alessandria.jpg/442px-Vincenzo_Martellotta_Impresa_di_Alessandria.jpg" width="294" /></a><br />
<i><span style="font-family: inherit; font-size: x-small;">Capitano Vincenzo Martellotta, salah seorang penunggang SLC</span></i><br />
<br />
<br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Setelah mengalami kekalahan atas Inggris dalam Pertempuran Tanjung Matapan (28 Maret 1941), Regia M<span style="font-size: small;">arina (Angkatan Laut Ita<span style="font-size: small;">lia) mulai meny<span style="font-size: small;">usun rencan<span style="font-size: small;">a</span></span></span></span></span></span> pembalasan. Rencana balas dendam ini sebenarnya termasuk bagian dari komando operasi komando elit Decima Flottiglia MAS sejak tahun 1940 sebagai upaya melumpuhkan kekuatan angkatan laut Inggris di pelabuhan Alexandria. Senjata yang akan digunakan ialah senjata khusus yang ujungnya dilengkapi hulu ledak seberat 220 kg. Senjata bawah air ini disebut SLC (Siluro a Lento Corsa).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
SLC sendiri adalah torpedo yang membutuhkan penunggang untuk mengendalikannya, dan merupakan senjata rahasia Italia di Perang Dunia II. Torpedo ini memiliki panjang 5,5 m dengan diameter 0,5 m dan digerakkan oleh sebuah motor listrik dengan kecepatan 4 km/jam. Senjata ini mampu menjangkau jarak hingga 16 km. Selain itu, senjata ini juga dapat bergerak hingga di kedalaman 30 m, cukup aman untuk bersembunyi dari pantauan kapal-kapal pengintai.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Satu bulan kemudian Italia mengirimkan kapal selam Gondar yang membawa 3 SLC beserta 6 operator SLC dan 2 cadangan menuju Alexandria. Di antara para operator itu ada Tenente (Letnan) Elios Toschi sang penemu SLC. Tetapi di perjalanan mereka dipergoki kapal perusak Australia HMAS Stuart dan langsung dihujani serangan. Gondar mendapat kerusakan namun masih mampu menyelam. Kesialan tidak berhenti sampai disini. Keesokan harinya ketika harus naik ke permukaan untuk mengisi baterai, Gondar dipergoki pesawat patroli Short Sunderland dan diserang. Spontan Gondar lumpuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menyadari serangan ke Alexandria tidak mungkin dilakukan, Capitano (Kapten) Fransesco Brunetti memerintahkan awaknya untuk meninggalkan Gondar. Khawatir Gondar akan jatuh ke tangan Inggris, ia pun memerintahkan agar menenggelamkan Gondar. Semua awak yang selamat ditawan termasuk Tenente Elios Toschi. Namun ia berhasil melarikan diri dan mencapai pelabuhan di Goa, India. Setelah repatriasi, ia berhasil pulang ke Italia dan kembali bergabung dengan Regia Marina.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah mempelajari kegagalan-kegagalan yang terjadi, Regia Marina mulai mempelajari dengan seksama gerak-gerik musuhnya. Akhirnya diputuskan kapal-kapal yang akan dijadikan target penyerangan: HMS Furious, HMS Valliant dan HMS Queen Elizabeth (kapal bendera Laksamana Sir Andrew Cunningham).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada 3 Desember 1941, operasi dilaksanakan. Dengan menggunakan kapal selam Scirè, mereka membawa diam-diam 3 SLC meninggalkan pangkalan La Spezia. Dalam waktu 6 hari perjalanan mereka di Leros, Yunani. Setiap awak di dalamnya siaga satu, tidak ada seorang pun yang boleh meninggalkan kapal meski untuk sekedar membeli rokok. Demi kerahasiaan operasi, intelijen Italia memberi rumor bahwa kapal selam Scirè mengalami kerusakan yang menyebabkannya harus berlabuh di Leros untuk diperbaiki.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa hari kemudian, pesawat amfibi yang membawa 10 anggota Regia Marina datang. Mereka lah yang akan menunggangi SLC dalam operasi yang mendapat sebutan Operasi GA-3 ini, yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. SLC 221, ditunggangi oleh Capitano Luigi Durand De La Penne dan Tenente Emilio Bianchi. Target mereka adalah HMS Valiant.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. SLC 222, ditunggangi oleh Capitano Antonio Marceglia dan Tenente Spartaco Schergat dengan target HMS Queen Elizabeth<br />
<br />
3. SLC 223, ditunggangi oleh Capitano Vincenzo Martellotta dan Tenente Mario Marino dengan target HMS Furious atau HMS Illustrious.<br />
<br />
Malam hari pada tanggal 18 Desember 1941, kapal selam Scirè dibawah komando Capitano Junio Borghese mendekati Alexandria. Setelah situasi dirasa aman, Scirè mulai naik ke permukaan. Sebelum para penunggang SLC berangkat, Il Capitano memberi taklimat. Jika misi berhasil, mereka akan dijemput di Rosetta. Namun jika misi gagal atau dibatalkan, mereka akan dianggap hilang atau tewas.<br />
<br />
Kendala muncul saat mereka hampir tiba di Alexandria, yakni jaring baja anti kapal selam. Hal ini yang kurang dicermati oleh intelijen Italia. Sangat tidak mungkin untuk menggergaji jaring baja ini. Akhirnya kesempatan datang ketika pukul 02.30 dini hari tanggal 19 Desember 1941, tiga kapal perusak dan satu kapal pengangkut hendak memasuki Alexandria. Melihat keberuntungan menghampiri mereka, Capitano De La Penne dan kawan-kawan segera mengikuti konvoi itu dari belakang. Setelah berhasil memasuki Alexandria, mereka berpencar mencari sasaran masing-masing.<br />
<br />
De La Penne dan Bianchi tidak kesulitan menemukan HMS Valiant. Namun kapal ini juga dilindungi oleh jaring baja anti kapal selam. Mereka pun mencoba mendorong sekuat tenaga. Tetapi saat akan berhasil, SLC mereka menyentuh sisi kapal. Ujung SLC yang bermagnet dan tangan mereka yang mulai membeku membuat SLC sulit ditarik. Bianchi mencoba mencari cara lain, namun peralatan renang miliknya rusak. Ia pun terhempas ke permukaan bagaikan torpedo yang melesat. Kini tinggal De La Penne yang bekerja sendirian. Ia langsung memasang waktu peledak dan meninggalkan HMS Valliant dengan cepat. Bukannya melarikan diri, dengan kesetiaan kawannya ia malah menyertai Bianchi hingga mereka tertangkap.<br />
<br />
Marceglia dan Schergant juga berhasil menemukan HMS Queen Elizabeth. Mereka segera memasang waktu peledak dan buru-buru naik ke daratan. Setelah mencabut semua atribut kemiliteran, mereka kemudian mengenakan seragam sipil dan langsung mencari jalan menuju Rosetta. Mereka tertangkap akibat keteledoran intelijen Italia, saat mereka membelanjakan mata uang Inggris yang sudah tidak berlaku.<br />
<br />
Nasib sial juga menghampiri Martellotta dan Marino. Mereka tidak menemukan target meski sudah berkeliling mencari target. Belakangan target yang mereka cari sudah meninggalkan Alexandria, 2 hari yang lalu. Setelah bosan berkeliling mereka akhirnya memilih target lain, kapal tanker besar Sargona yang berbobot 7.750 ton milik Norwegia. Tepat di sebelah Sargona ada kapal perusak HMS Jervis. Mereka akhirnya tertangkap juga saat mencapai daratan oleh patroli Inggris yang mulai bersiaga setelah tertangkapnya De La Penne dan Bianchi. Mereka langsung dibawa ke markas intelijen Royal Navy. Keempat manusia katak ini kontan diinterogasi habis-habisan. Namun mereka tetap "tutup mulut".<br />
<br />
Sir Andrew pun terbangun dari tidurnya, dan memerintahkan penyelam untuk menyisir seluruh pelabuhan. Namun sia-sia saja karena waktu yang mereka miliki sangat sempit.<br />
<br />
Ledakan pertama pun terjadi dari kapal Sargona. Sir Andrew bahkan sampai terpental. HMS Jervis turut mendapat kerusakan parah. Ledakan kedua menyusul dari HMS Queen Elizabeth. Kapal ini bahkan terangkat lima kaki dari permukaan air akibat ledakan dari bawah. Dan yang terakhir ledakan dari HMS Valliant.<br />
<br />
Setelah peristiwa itu Italia tidak pernah mengusahakan pembebasan mereka.</div>
Fajar Muhammad Rivaihttp://www.blogger.com/profile/15360501896993548380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-740411019542069235.post-79470158599146608612012-11-29T20:34:00.000+07:002012-11-29T20:34:02.672+07:00Operasi Market Garden, Operasi Lintas Udara Terbesar Sekutu Yang Gagal<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguF6zTSaUMgtwV25sPuZhQMjTv1abwvLIU1vLRrpnXBUCWgBXCirsToGC-kCn0DAWj4lz0gVvequO-tI8JzWr9C5BVkXDypidNt_6d3gCn9ilmptz3L739_SJmnNM8hyphenhyphen5GREso18JVGpPW/s1600/Market-Garden_-_Karte_Plan+map+operation+operasi.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470830908845895442" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguF6zTSaUMgtwV25sPuZhQMjTv1abwvLIU1vLRrpnXBUCWgBXCirsToGC-kCn0DAWj4lz0gVvequO-tI8JzWr9C5BVkXDypidNt_6d3gCn9ilmptz3L739_SJmnNM8hyphenhyphen5GREso18JVGpPW/s400/Market-Garden_-_Karte_Plan+map+operation+operasi.jpg" style="display: block; height: 400px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 232px;" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span style="font-family: inherit;">Peta Operasi Market Garden</span></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/3c/Bundesarchiv_Bild_183-S73822%2C_Arnheim%2C_Grenadiere_gehen_durch_Gr%C3%A4ben_vor.jpg"><img alt="File:Bundesarchiv Bild 183-S73822, Arnheim, Grenadiere gehen durch Gräben vor.jpg" height="282" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/3c/Bundesarchiv_Bild_183-S73822%2C_Arnheim%2C_Grenadiere_gehen_durch_Gr%C3%A4ben_vor.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">Tentara Jerman dalam usaha memukul mundur Inggris di Arnhem</span></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/fe/Bundesarchiv_Bild_183-S73820%2C_Arnheim%2C_britische_Gefangene.jpg"><img alt="File:Bundesarchiv Bild 183-S73820, Arnheim, britische Gefangene.jpg" height="262" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/fe/Bundesarchiv_Bild_183-S73820%2C_Arnheim%2C_britische_Gefangene.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span style="font-family: inherit;">Tentara Inggris yang tertangkap di Arnhem</span></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/4c/Bundesarchiv_Bild_101I-590-2333-03%2C_Arnheim_-_Osterbeek%2C_deutsche_Soldaten.jpg"><img alt="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/4c/Bundesarchiv_Bild_101I-590-2333-03%2C_Arnheim_-_Osterbeek%2C_deutsche_Soldaten.jpg" class="decoded" height="267" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/4c/Bundesarchiv_Bild_101I-590-2333-03%2C_Arnheim_-_Osterbeek%2C_deutsche_Soldaten.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span style="font-family: inherit;">Tentara Jerman di Osterbeek</span></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Operasi Market
Garden, adalah operasi yang dilancarkan oleh sekutu dibawah pimpinan
Jenderal Bernard Montgomery dari Inggris pada bulan September tahun
1944. Operasi ini bertujuan merebut dan menguasai jembatan-jembatan di
garis belakang musuh (Jerman saat itu masih menguasai Belanda) sehingga
bisa dengan mudah masuk ke Jerman melewati sungai Rhine untuk menguasai
lembah Ruhr (pusat industri) di Jerman dengan menerjunkan ribuan pasukan
payung di negara Belanda. Dengan direbutnya pusat industri Jerman,
sekutu berharap perang dapat segera berakhir sebelum tiba hari Natal di
tahun 1944.Divisi-divisi sekutu yang ditugaskan untuk menjalankan misi
ini adalah 101st Airborne Division (US), 82nd Airborne Division (US), 1st
Airborne Division (UK), Polish Brigade, dan 30 Corps (Divisi
Tank/Kavaleri). Dalam misi ini setiap divisi-divisi sekutu harus sudah
menguasai jembatan-jembatan dalam waktu yang sangat singkat, setelah itu
mereka harus mempertahankan jembatan tersebut sampai 30 Corps melewati
jembatan tersebut, begitu terus sampai jembatan terakhir yang ada di
Arnhem.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Secara kebetulan di
wilayah Belanda ada beberapa Divisi Panzer SS yang dikomandani oleh
Feldmarschall Walter Model yang sedang beristirahat dan awalnya ia
menyangka Sekutu melancarkan serbuan untuk menangkap dirinya sehingga
dia mempersiapkan diri semaksimal mungkin. Pada awalnya, sekutu berhasil
menguasai jembatan-jembatan yang ada di daerah Nijmegen dan Eindhoven
Belanda, tetapi 1st Airborne Boys(UK) yang dipimpin oleh Col.Frost yang
ditugaskan menguasai jembatan di daerah Arnhem dapat dipukul mundur oleh
pasukan SS Panzer, hal ini mengakibatkan kegagalan yang fatal bagi
operasi ini. Akhirnya Sekutu dapat dipukul mundur dan operasi ini
dianggap sebagai salah satu operasi Sekutu yang gagal setelah peristiwa
D-Day di Normandia selama Perang Dunia II yang diharapkan selesai
sebelum hari Natal tahun 1944 tetapi ternyata masih terus berlanjut
hingga menyerahnya Jerman di bulan Mei 1945. Operasi ini mengakibatkan
ribuan nyawa melayang dari divisi pasukan payung Sekutu.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">Melibatkan ribuan
pasukan infantri dan penerjun dari Inggris dan Amerika, operasi ini
dimulai tanggal 17 September. Pasukan Sekutu diterjunkan di sekitar
Eindhoven, Nijmegen, dan Arnhem, Belanda.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">Pada awal operasi,
Sekutu seperti berada di atas angin. Meskipun sebagian besar jembatan
sudah dihancurkan sebelum pasukan Sekutu berhasil menguasainya, tetapi
baik pasukan Inggris maupun Amerika berhasil menguasai jalanan menuju
Arnhem, satu-satunya jembatan yang masih tinggal di tangan pasukan
Jerman.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"></span></span><br /><span style="font-size: 100%;">Hari pertama operasi
dimulai, perkembangan pergerakan pasukan Sekutu memang agak lambat.
Tetapi pasukan penerjun Inggris berhasil menguasai salah satu sisi utara
salah satu jembatan di Arnhem yang melintasi sungai Rhine.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">Pada hari kedua,
pasukan Inggris dan pasukan Amerika bertemu dekat Grave. Dan pada hari
ketiga, pasukan Sekutu mencapai Nijmegen di mana pasukan Amerika sedang
bertempur memperebutkan jembatan yang melintasi Sungai Waal. Jendral
Horrocks komandan pasukan XXX memerintahkan pasukan Amerika menyeberangi
Sungai Waal supaya dapat menyerang Jerman dari belakang. Meskipun
perintah ini harus dibayar mahal dengan nyawa separuh dari pasukan
penyeberang, tetapi pasukan yang selamat dapat melumpuhkan pasukan
Jerman dan menguasai jembatan Nijmegen.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"></span><br /><span style="font-size: 100%;">Sekarang tinggal
jembatan Arnhem saja yang tersisa. Jalan menuju Arnhem sudah dikuasai
oleh Sekutu. Bahkan ujung utara jembatan Arnhem telah dikuasai pasukan
penerjun Inggris. Kemenangan dan keberhasilan Operasi Market Garden
harusnya sudah ada di depan mata.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">Tetapi artileri
Jerman bergerak cepat memasuki Arnhem. Membumihanguskan rumah dan
gedung-gedung di mana pasukan Inggris sedang bertempur. Saat itu pasukan
Inggris hanya memiliki sedikit senjata anti-tank, tak punya makanan,
bahkan hanya ada sedikit amunisi yang tersisa.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"></span><br /><span style="font-size: 100%;">Pasukan Sekutu di
seberang sungai juga tidak dapat menyeberang untuk membantu
teman-temannya di dalam kota. Mereka terdesak, artileri Jerman menguasai
sungai. Jenderal Horrocks akhirnya memerintahkan evakuasi semua pasukan
yang tersisa. Pasukan penerjun yang ada di dalam kota ditinggalkan.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">Arnhem dikuasai oleh
Jerman. Hanya 2500 pasukan Sekutu yang berhasil menyeberang. Hampir 1500
orang meninggal, lebih dari 6500 orang ditahan, dan banyak di antara
mereka yang terluka parah.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Dengan demikian Operasi Market Garden gagal. Pasukan Sekutu pun dapat dipukul mundur Jerman.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Jika saja Operasi Market Garden berhasil, tentara Inggris dan Amerika dapat mencapai Jerman sebelum Rusia menduduki Berlin. Perang dapat berakhir pada Natal 1944 seperti yang diperkirakan. Setelah kegagalan dalam Operasi Market Garden ini, Inggris dan Amerika harus menunggu 4 bulan lagi sebelum mereka dapat menyeberangi Sungai Rhine kedua kalinya dan menguasai jantung industri Jerman.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"></span><br /><span style="font-size: 100%;">Jika kita melihat
film "Band of Brothers" atau "A Bridge Too Far", anda bisa melihat jelas
keadaan kedua belah pihak. Apa yang diceritakan dalam kedua film ini
sama persis dengan apa yang terjadi dalam kenyataannya. </span></span></div>
Fajar Muhammad Rivaihttp://www.blogger.com/profile/15360501896993548380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-740411019542069235.post-23170700554245046832012-11-18T08:49:00.000+07:002012-11-18T08:55:49.269+07:00Simo Häyhä, Sang Penebar Maut Dari Finlandia<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ6u_MqR1lAUxH8kdPb7UppsdE57iV99BjgMY5dkO4n40TWL8LXv8_nD44ogRNN0UhoBPDAfwxLztXepRUg-PTbimoim7M6v-RSaGQqvyWIcL4Sgj4LfFkXyinJT5MsW-KCbQMAkP4yqo/s1600/Simo+Hayha-unikboss-2.jpg"><img alt="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ6u_MqR1lAUxH8kdPb7UppsdE57iV99BjgMY5dkO4n40TWL8LXv8_nD44ogRNN0UhoBPDAfwxLztXepRUg-PTbimoim7M6v-RSaGQqvyWIcL4Sgj4LfFkXyinJT5MsW-KCbQMAkP4yqo/s1600/Simo+Hayha-unikboss-2.jpg" class="decoded" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ6u_MqR1lAUxH8kdPb7UppsdE57iV99BjgMY5dkO4n40TWL8LXv8_nD44ogRNN0UhoBPDAfwxLztXepRUg-PTbimoim7M6v-RSaGQqvyWIcL4Sgj4LfFkXyinJT5MsW-KCbQMAkP4yqo/s400/Simo+Hayha-unikboss-2.jpg" width="278" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;"><i>Simo Häyhä ketika bertugas. Sepintas dia biasa-biasa saja, namun setelah mengetahui siapa dia sebenarnya, orang akan sangat takjub dengannya</i></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/34/Simo_H%C3%A4yh%C3%A4_-_Farget_Bilde.jpg"><img alt="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/34/Simo_H%C3%A4yh%C3%A4_-_Farget_Bilde.jpg" class="decoded" height="400" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/34/Simo_H%C3%A4yh%C3%A4_-_Farget_Bilde.jpg" width="262" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i>Foto berwarna dari Simo Häyhä. Akibat tembakan peluru berpeledak yang diterimanya, mengakibatkan wajahnya menjadi kurang sempurna</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://i46.tinypic.com/314audj.jpg"><img alt="http://i46.tinypic.com/314audj.jpg" class="decoded" height="400" src="http://i46.tinypic.com/314audj.jpg" width="386" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Simo Häyhä (yang wajahnya diberi lingkaran warna merah<span style="font-size: small;">)</span> di hari tua</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Bagi para penggemar sniper (penembak jitu), pasti banyak yang mengenal sosok yang satu ini. Meskipun dia tidak sepopuler Vasily Zaitsev<span style="font-size: small;"> (sniper Rusia yang beraksi di Perang Dunia II) atau <span style="font-size: small;">Bronius "Bruno" Sutkus</span> (salah satu master sniper Jerman di Perang Dunia II kelahiran Lithuania), dia sangat terkenal di Finlandia yang menjadi tempat kelahirannya. </span>Berkamuflase di antara tumpukan salju untuk membantai tentara <span style="font-size: small;">musuh tanpa sempat dik<span style="font-size: small;">etahui sang korban. Namun, ada yang unik<span style="font-size: small;"> dari sosok yang satu ini. Dia mampu menembak hingga jarak 400 m dengan sen<span style="font-size: small;">apan bolt-action </span>tanpa scope<span style="font-size: small;">, dan hanya mengandalkan ketajaman penglihatannya.</span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dialah Simo Häyhä, sniper paling ditakuti nomor satu dalam sejarah. Dia lahir di Rautajärvi, Finlandia, dekat perbatasan Uni Soviet pada tanggal 17 Desember 1905. Awalnya dia hanya seorang pemburu dan petani. Pada tahun 1925, dia bergabung dengan Angkatan Bersenjata Finlandia untuk memenuhi panggilan wajib militer.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika terjadi Perang Musim Dingin (1939-1940) antara Finlandia dan Uni Soviet, Häyhä bergabung dengan Pasukan ke-6 Jaeger Regiment 34. Pada saat itu dia memulai tugasnya sebagai seorang sniper. Pertempuran antara Finlandia dan Uni Soviet di sepanjang sungai Kolla merupakan salah satu perjuangan heroik bangsa Finlandia, dimana 32 tentara Findlandia harus menghadapi 4000 tentara Uni Soviet. Häyhä menunjukkan kemampuannya sebagai seorang sniper dengan merontokkan 542 tentara Uni Soviet dan menjadikan perbukitan di sepanjang sungai Kolla sebagai tempatnya untuk menembak. Dia mampu bertempur di suhu yang sangat ekstrim yakni antara -20 sampai -40 deracat Celcius. Penampilannya yang berkamuflase dengan seragam warna putih membuat tentara musuh kebingungan untuk menembaknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam aksinya, Häyhä menggunakan senapan bolt-action M28 yang merupakan varian dari senapan Mosin Nagant. Dia tidak pernah menggunakan scope untuk membidik lawan, namun ia menggunakan pisir pembidik. Häyhä beralasan bahwa scope dapat memantulkan cahaya matahari sehingga membongkar penyamarannya. Bukan berarti hal itu mengurangi kemampuannya sebagai sniper. Keahliannya sebagai seorang pemburu membuatnya mampu menembak hingga jarak 400 meter. Selain itu dia juga menggunakan senapan otomatis Suomi KP/M-31. Menurut beberapa sumber, Häyhä membantai sekitar 200 tentara lawan dengan senapan otomatis ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tanggal 4 Maret 1940, Häyhä nyaris kehilangan nyawanya ketika seorang tentara Soviet yang secara kebetulan alias beruntung, menembaknya dengan peluru berpeledak. Peluru itu menghantam dan menghancurkan wajah bagian kirinya. Teman satu regunya sempat mengatakan setengah wajahnya hilang saat mereka menolong Häyhä. Dia mengalami koma selama beberapa hari hingga perang usai (mungkin dia sangat kecewa tidak berada di medan tempur hingga perang berakhir).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Atas jasanya, Häyhä mendapatkan kenaikan pangkat dari Kopral ke Letnan Satu oleh Marsekal Lapangan C.G.E. Mannerheim, pimpinan tertinggi militer Finlandia saat itu. Ketika diwawancarai pada tahun 1998 tentang bagaimana caranya dia bisa menjadi sniper yang baik, jawabnya, "Latihan." Saat ditanya apakah dia menyesal telah membunuh banyak orang dia menjawab, "Saya lakukan yang diberitahukan pada saya untuk dilakukan dan juga yang saya bisa."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Häyhä wafat dalam usia 96 tahun di Hamina, Finlandia tanggal 1 April 2000.</div>
Fajar Muhammad Rivaihttp://www.blogger.com/profile/15360501896993548380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-740411019542069235.post-61599857340047678072012-11-16T20:28:00.000+07:002012-11-16T20:28:59.446+07:00Sejarah Feldgendarmerie (Polisi Militer) Di Era Nazi Jerman<div style="text-align: justify;">
<a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/fc/Bundesarchiv_Bild_101I-007-2477-06%2C_Russland%2C_Milit%C3%A4rpolizei_in_Partisanengebiet.jpg"><img alt="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/fc/Bundesarchiv_Bild_101I-007-2477-06%2C_Russland%2C_Milit%C3%A4rpolizei_in_Partisanengebiet.jpg" class="decoded" height="285" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/fc/Bundesarchiv_Bild_101I-007-2477-06%2C_Russland%2C_Milit%C3%A4rpolizei_in_Partisanengebiet.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><i>Feldgendarmerie sedang beroperasi di wilayah pendudukan di Rusia, Juli 1941. Di belakang mereka ada papa<span style="font-size: x-small;">n peringatan bahaya partisan</span> </i></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/f3/German_soldiers_guarding_a_food_dump.jpg"><img alt="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/f3/German_soldiers_guarding_a_food_dump.jpg" class="decoded" height="395" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/f3/German_soldiers_guarding_a_food_dump.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span style="font-family: inherit;">Feldgendarmerie tengah menjaga sebuah truk berisi makanan di Belanda</span></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5gghf-GrNJtklg2h2aRECM9i2Z7n8P-WFUB3NTU2p-mtPN7sBM-Q6JssnplNmx9U4lPrE8h0JAkXKByxh0TcUYbL6fb-qNoVqsFtCmNRaLgLyUsUfF75t69zcMHO8bgHneo8UKOnxOHmK/s1600/Fallschirmj%25C3%25A4ger+Feldfendarmerie+in+Normandy+wearing+gorget+%2528Ringkragen%2529.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5622935975448772722" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5gghf-GrNJtklg2h2aRECM9i2Z7n8P-WFUB3NTU2p-mtPN7sBM-Q6JssnplNmx9U4lPrE8h0JAkXKByxh0TcUYbL6fb-qNoVqsFtCmNRaLgLyUsUfF75t69zcMHO8bgHneo8UKOnxOHmK/s400/Fallschirmj%25C3%25A4ger+Feldfendarmerie+in+Normandy+wearing+gorget+%2528Ringkragen%2529.jpg" style="display: block; height: 267px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 400px;" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span>F<i>eldgendarmerie Fallschirmjäger di Normandia, 1944</i></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Feldgendarmerie (Polisi Militer) adalah unit berseragam polisi militer <span style="font-size: small;">dari Tentara Kekaisaran Jerman dari tahun 1810<span style="font-size: small;"> hingga akhir Perang Dunia II. <span style="font-size: small;">Unit militer ini dibentuk di Saxony.</span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika Adolf Hitler naik menjadi pemimpin Jerman di tahun 1933, Feldgendarmerie kemudian dimasukkan ke dalam Wehrmacht. Unit-unit yang baru menerima pelatihan infanteri penuh dan diberi kekuasaan polisi yang luas. Sebuah sekolah militer didirikan di Postdam, untuk melatih personel Feldgendarmerie. Mata pelajaran yang diajarkan meliputi KUHP, kekuasaan polisi umum dan khusus, paspor dan hukum identifikasi, latihan senjata, teknik pertahanan diri, metode pidana kepolisian, dan administrasi umum.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semua kandidat calon disajikan pada perintah Feldgendarmerie setelah jangka pertama pengujian. Kursus berlangsung satu tahun dan tingkat kegagalan yang tinggi: pada tahun 1935 hanya 89 tentara lulus dari 219 kandidat. Feldgendarmerie dipekerjakan dalam divisi tentara dan sebagai unit mandiri yang berada dibawah komando korps tentara. Mereka sering bekerja dalam kerjasama yang erat dengan Geheime Feldpolizei (Polisi Lapangan Rahasia), komandan distrik, SS dan pimpinan polisi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Unit Feldgendarmerie umumnya diberi tugas pendudukan langsung di wilayah langsung di bawah kendali Wehrmacht. Tugas kepolisian di belakang garis depan mulai dari kontrol lalu lintas langsung, kontrol populasi terhadap penekanan dan eksekusi terhadap partisan, dan penangkapan pejalan kaki musuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika unit-unit tempur bergerak maju ke suatu daerah, maka peran Feldgendarmerie sebagai pengontrol secara resmi berakhir kemudian dipindahkan ke otoritas pendudukan dibawah kendali Partai Nazi dan SS.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di tahun 1943, gelombang perang berubah bagi Nazi Jerman. Kali ini Feldgendarmerie bertugas sebagai pendisiplin dalam Wehrmacht. Banyak tentara biasa yang melakukan desersi dieksekusi oleh Feldgendarmerie. Feldgendarmerie juga digabungkan dalam Strafbattalion (Batalyon Pidana), yang merupakan unit hukuman Wehrmacht yang diciptakan untuk prajurit yang dihukum oleh pengadilan militer dan dijatuhkan hukuman eksekusi yang ditangguhkan. Di hari-hari terakhir Nazi Jerman, banyak rekrutan atau prajurit yang melakukan pelanggaran kecil dikirim ke Strafbattalionen.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
SS juga memiliki Feldgendarmerie, yang dikenal dengan SS-Feldgendarmerie. Seragam yang dikenakan sama dengan Feldgendarmerie Heer namun memiliki gelar penambahan manset yang menunjukkan mereka adalah polisi militer. Tugasnya pun sama. Khusus untuk SS-Feldgendarmerie, dilambangkan dengan berlian Polizei-Adler yang dikenakan pada lengan bawah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di saat Jerman menyerah pada Mei 1945, Feldgendarmerie tetap diizinkan memegang senjata dikarenakan untuk menjaga para tawanan Sekutu. Sebagai contoh Korps VIII Inggris berbasis di Schleswig-Holstein menggunakan sebuah resimen relawan Feldgendarmerie untuk menjaga kedisiplinan di pusat demobilisasi di Meldorf. Feldgendarmerie menjadi unit terakhir Jerman yang menyerahkan senjata mereka pada bulan Juni 1946.</div>
Fajar Muhammad Rivaihttp://www.blogger.com/profile/15360501896993548380noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-740411019542069235.post-59020879901679365322012-11-16T14:14:00.001+07:002012-11-16T14:14:33.162+07:00Pertempuran Neretva (Januari - April 1943), Perang Antara Pihak Poros Melawan Partisan Tito<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinxFbHt-a_j_p3wWj8KXI9DTv-tbGQi4LnnfQHOo7cVI9my96fS90hbPqzsxnWaIDdCuvILaPwlkvnsh4PIzvejBOf9jB9qpaBMkeyMj1j-AwUBWrHc1kaS3r7RhtDVnDl2T9d4TJBlf0/s1600/Bridge+on+the+Neretva+river%252C+repaired+and+twice-destroyed+during+the+battle.+Today%252C+a+monument.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5617381281927582498" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinxFbHt-a_j_p3wWj8KXI9DTv-tbGQi4LnnfQHOo7cVI9my96fS90hbPqzsxnWaIDdCuvILaPwlkvnsh4PIzvejBOf9jB9qpaBMkeyMj1j-AwUBWrHc1kaS3r7RhtDVnDl2T9d4TJBlf0/s400/Bridge+on+the+Neretva+river%252C+repaired+and+twice-destroyed+during+the+battle.+Today%252C+a+monument.jpg" style="display: block; height: 268px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 400px;" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;"><i><span>Jembatan yang melintasi sungai Neretva. Jembatan ini menjadi salah satu lokasi pertempuran, telah dibangun dan dihancurkan dua kali dalam pertempuran. Kini, kondisinya dibiarkan seperti ini sebagai monumen peringatan dahsyat yang pernah terjadi di tempat tersebut</span></i></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><br /></span></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoY8gfUadMZaidVyS2t5JYBhLCE5PyIxUqg5y-mIIv0FIzqL0Dxxf5-buWNcU2_TJ8b38AzHQzyPIhOdFtMXZ6697zgSWolkgV5i_LL4oXxhygRwzytSvSIsetaAqcGRN7kQUkSn29JYE/s1600/Wounded+fighters+of+the+7.Banija+brigade+during+the+battle+of+neretva.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5617380591363008754" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoY8gfUadMZaidVyS2t5JYBhLCE5PyIxUqg5y-mIIv0FIzqL0Dxxf5-buWNcU2_TJ8b38AzHQzyPIhOdFtMXZ6697zgSWolkgV5i_LL4oXxhygRwzytSvSIsetaAqcGRN7kQUkSn29JYE/s400/Wounded+fighters+of+the+7.Banija+brigade+during+the+battle+of+neretva.jpg" style="display: block; height: 288px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 400px;" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-size: x-small;"><i>Para partisan yang terluka dalam Pertempuran Neretva. Mereka berasal dari 7.Banija brigade</i></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><br /></span></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPGwRjFLLyHJFs1szaOQOMet9YWDBNJn5r4OndMC2CLrb76vyFrOgmi5C1hoAagu_yqt6dbJKL1Mp2yFXTKcbvVBquZftezdyaclvRxgG1e9Ey8fZEKih_sFoFc94V6mRLRZOaCQraYZ8/s1600/Battle+of+Neretva+movie+film+poster+cover+dvd+cd+vcd+hd+bluray.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5617381373720410322" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPGwRjFLLyHJFs1szaOQOMet9YWDBNJn5r4OndMC2CLrb76vyFrOgmi5C1hoAagu_yqt6dbJKL1Mp2yFXTKcbvVBquZftezdyaclvRxgG1e9Ey8fZEKih_sFoFc94V6mRLRZOaCQraYZ8/s400/Battle+of+Neretva+movie+film+poster+cover+dvd+cd+vcd+hd+bluray.jpg" style="display: block; height: 400px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 262px;" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">Film tentang
Pertempuran Neretva keluaran tahun 1969 berjudul "Battle of Neretva" (di
Yugoslavia diedarkan dengan judul "Bitka na Neretvi<span style="font-size: x-small;">"</span>). Film ini
merupakan kerjasama antara Hollywood dengan pemerintah Yugoslavia dan
tercatat dalam sejarah sebagai film Yugoslavia dengan bujet termahal!
Dibintangi oleh aktor-aktor terkenal masa itu seperti Yul Brynner, Hardy
Kruger, Curt Jürgens, Franco Nero dan Orson Welles</span></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><br /></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><br /></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span>Pertempuran Neretva (dikenal dengan nama </span><span style="font-style: italic;">Bitka na Neretvi</span><span> oleh orang-orang Kroasia, Serbia, Bosnia dan Slovenia), dengan kode nama </span><span style="font-style: italic;">Fall Weiss</span><span>,
adalah rencana strategis Jerman untuk serangan serentak yang dilakukan
bersama oleh kekuatan Poros di awal tahun 1943 demi menghancurkan
kekuatan kaum Partisan Yugoslavia pimpinan Josip (Iosif) Broz Tito. Nama
untuk ofensif ini diambil dari nama sungai yang menjadi salah satu
ajang pertempuran kedua belah pihak.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Operasi ini dikenal
juga dengan nama <span style="font-size: small;">'</span>Ofensif Anti-Partisan Keempat<span style="font-size: small;">'</span>, sementara di
sumber-sumber ex-Yugoslavia dikenal dengan nama <span style="font-size: small;">'</span>Ofensif Musuh Keempat<span style="font-size: small;">'</span>
(Kroasia, Serbia, Bosnia: </span><span style="font-size: 100%; font-style: italic;">Četvrta neprijateljska ofenziva/ofanziva</span><span style="font-size: 100%;">. Slovenia: </span><span style="font-size: 100%; font-style: italic;">četrta sovražnikova ofenziva</span><span style="font-size: 100%;">) atau Pertempuran Orang-Orang Terluka (</span><span style="font-size: 100%; font-style: italic;">Bitka za ranjenike</span><span style="font-size: 100%;">).</span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span></span></span></span><br /><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Tujuan Jerman adalah
untuk menghancurkan pusat komando gerakan Partisan, yaitu Komite Pusat
Partai Komunis Yugoslavia, juga rumah sakit utama Partisan. Pihak Poros
mengerahkan sembilan divisi (enam Jerman dan tiga Italia), ditambah
dengan dua divisi Kroasia dan beberapa formasi Chetnik dan Ustasha.
Diperkirakan 150.000 orang tentara Poros berperan serta melawan kekuatan
Partisan yang jauh lebih kecil.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Operasi ini melalui tiga tahap:</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"></span></span><br /><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Weiss I dimulai
tanggal 20 Januari 1943 dengan serangan terhadap wilayah-wilayah yang
dikuasai Partisan di barat Bosnia dan beberapa bagian Kroasia tengah.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Weiss II menyusul
tanggal 25 Februari, dengan pertempuran sengit di barat dan barat-daya
Bosnia yang membuat Partisan mundur ke arah tenggara sampai mencapai
sungai Neretva.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"></span></span><br /><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Weiss III diluncurkan
bulan Maret, dan berpusat di sekitar wilayah Herzegovina utara.
Kekuatan Partisan yang menjadi sasarannya berhasil melarikan diri dengan
menerobos kepungan pasukan Poros dan kabur ke arah utara Montenegro.
Karenanya, tahap ketiga ini tidak seluruhnya terselesaikan.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Selama berlangsungnya
pertempuran, pihak Partisan terjebak dalam kantong pengepungan dengan
punggung mereka menghadap sungai Neretva. Di wilayah mereka, di arah
Barat, adalah pasukan lengkap Jerman yang ditambah dengan beberapa unit
elite yang mendapat dukungan penuh brigade-brigade panzer. Sementara di
arah berlawanan (wilayah timur) hanya dijaga oleh beberapa formasi
Chetnik, yang bertindak melalui koordinasi dengan pihak Jerman. Kedua
wilayah ini dipisahkan oleh sebuah jembatan tunggal. Bila kaum Partisan
dapat melewati jembatan ini, maka dapat dikatakan mereka telah aman.
Hanya saja, mereka hanya mempunyai sedikit waktu untuk melakukannya
karena pihak Poros telah bersiap-siap untuk mengerahkan serangan
penghabisan. Untuk menghadapi situasi "skak-mat" strategis ini, panglima
Partisan, Marsekal Josip Broz Tito, mempersiapkan muslihat yang rumit. Dia
memerintahkan pasukan zeni untuk menghancurkan satu-satunya jembatan
penyelamat di Neretva.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Disinilah terletak
keunggulan srategi "kepepet" Tito. Ketika pengintai udara Jerman membawa
informasi ini ke markasnya, jenderal-jenderal Wehrmacht berkesimpulan
bahwa pastinya para Partisan sialan sedang berusaha untuk melakukan
usaha penerobosan terakhir ke arah utara dari posisi mereka sekarang (di
sepanjang tepi barat sungai Neretva), dan tindakan meledakkan jembatan
yang luar biasa pentingnya tersebut dilakukan sebagai tambahan kekuatan
moral demi mencegah desersi! Karenanya, pihak Jerman langsung
mengerahkan pasukan yang terkonsentrasi di wilayah-wilayah utara yang
sekiranya akan dilalui Partisan. Yang ada adalah, Jerman telah memberi
para zeni Partisan waktu yang berharga untuk memperbaiki jembatan itu
kembali sekaligus memusnahkan pasukan Chetnik yang mempertahankan
wilayah di seberangnya! Pihak Jerman, dengan karakternya, cepat melihat
kesalahan fatal yang dilakukan oleh pihaknya dan langsung memutar
pasukan utama untuk melakukan serangan yang ditunggu-tunggu. Sayangnya,
tindakan ini keburu terlambat karena tidaklah mudah untuk menggerakkan
pasukan sebanyak itu dalam waktu yang cepat dari lokasi yang telah
dirubah sebelumnya. Dengan pasukan penjaga sibuk menghadapi pergerakan
pasukan Jerman yang makin menguat dari waktu ke waktu, pasukan utama
Partisan menyeberangi jembatan di tengah bombardir udara yang tak
henti-henti (pihak Poros mengerahkan formasi Luftwaffe secara
besar-besaran). Sayangnya bagi pihak Jerman dan untungnya bagi Partisan,
wilayah yang bergunung-gunung membuat penghancuran jembatan darurat
secara akurat sulit dilaksanakan. Setelah usaha penyelamatan tersebut
berhasil, jembatan yang dibuat oleh kaum Partisan itu akhirnya dianggap
tidak berguna digunakan untuk mencegah pengejaran. Meskipun secara kasat
mata Jerman telah berhasil dengan usahanya (karena musuh telah terusir
dan jumlah korban yang banyak di pihak Partisan), tapi secara strategis
Tito lah pemenangnya. Dia telah menyelamatkan inti kekuatan pasukannya
sekaligus tetap menjaga sumpahnya yang terkenal untuk membawa yang
terluka lengkap dengan rumah sakit lapangan utama bersamanya kemanapun
dia pergi! Ini wajar saja dilakukannya, karena untuk menghindari
eksekusi langsung di tangan Poros apabila ada Partisan yang tertangkap
(seperti yang kemudian benar-benar terjadi setelah pertempuran Sutjeska
di waktu kemudian).</span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"></span></span></span></span><br /><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Pada akhir bulan
Maret, pihak Poros telah membunuh sekitar 8.000 Partisan dan menangkap
2.000 lainnya. Meskipun mengalami kehilangan sebesar ini dan kalah
secara taktis, tapi formasi-formasi Partisan mampu mempertahankan
komando utama mereka plus rumah sakitnya, sehingga mampu tetap melakukan
operasi-operasi gerilya yang merepotkan Jerman. Bahkan pada
kenyataannya, setelah mereka mencapai bagian timur wilayah Bosnia dan
Herzegovina, yang harus mereka hadapi kini hanyalah para Chetnik yang
bermoral rendah dan tidak mempunyai persenjataan selengkap Jerman. Jelas
saja, Chetnik-Chetnik ini dengan cepat "digulung" dalam pertempuran
lanjutan di sebelah barat sungai Drina.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"></span><span style="font-size: 100%;">Ofensif utama selanjutnya yang dilakukan Jerman untuk melawan Partisan adalah </span><span style="font-size: 100%; font-style: italic;">Operation Schwarz</span><span style="font-size: 100%;">.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Pertempuran Neretva
diabadikan dalam film nominasi Oscar buatan tahun 1969 berjudul 'The
Battle of Neretva', sementara novel thriller 'Force 10 From Navarone'
(1968) karya Alistair MacLean (yang juga kemudian difilmkan dengan aktor
Harrison Ford sebagai pemerannya), juga mengambil setting usaha kaum
Partisan dalam melawan pihak Jerman dan Chetnik yang berkekuatan jauh
lebih besar sekaligus peristiwa penghancuran jembatan Neretva. Hanya
saja ini sepenuhnya adalah kisah fiksi yang mengambil latar belakang
kejadian nyata.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Kekuatan Partisan Yugoslavia:</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Korps Kroasia ke-1 (16.000 orang)</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Korps Bosnia ke-1 (11.500 orang)</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Grup Operasional Utama (14.500 orang) yang terdiri dari:</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Divisi Proletarian ke-1</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Divisi Proletarian ke-2</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Divisi Serang ke-3</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Divisi Banija ke-7 (bergabung kemudian)</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Divisi Dalmatia ke-9 (bergabung kemudian)</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Total kekuatan diperkirakan 20.000 orang</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Kekuatan Poros:</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Divisi Gunung Sukarelawan SS ke-7 'Prinz Eugen' Jerman</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Divisi Infanteri ke-369 Jerman</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Divisi Infanteri ke-714 Jerman</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Divisi Infanteri ke-717 Jerman</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Satu resimen dari Divisi Cadangan ke-187 Jerman</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Divisi Infanteri ke-12 'Sassari' Italia</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Divisi Infanteri ke-13 'Re' Italia</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Divisi Infanteri ke-57 'Lombardia' Italia</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Brigade Rumah Penjaga Gunung ke-2 Kroasia</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Brigade Rumah Penjaga Gunung ke-3 Kroasia</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Chetnik (berperan secara nominal sebagai Milisi Sukarelawan Anti-Komunis Italia)</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Sekitar 20.000 orang pasukan tambahan</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Total kekuatan adalah 150.000 orang ditambah 200 pesawat terbang</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"></span></span><br /><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Komandan:</span><br /><span style="font-size: 100%;">Partisan: Marsekal Josip Broz Tito</span><br /><span style="font-size: 100%;">Poros: Generaloberst Alexander Löhr</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Sumber: <a href="http://alifrafikkhan.blogspot.com/2011/06/pertempuran-neretva-januari-april-1943.html">http://alifrafikkhan.blogspot.com</a> </span></span></div>
Fajar Muhammad Rivaihttp://www.blogger.com/profile/15360501896993548380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-740411019542069235.post-31851762001183985842012-11-14T20:01:00.000+07:002012-11-14T20:01:04.885+07:00Oberfeldwebel der Reserve Alexander Uhlig (1919 - 2008), Fallschirmjäger Tangguh Dalam Pertempuran Normandia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_E2gxpcgLNl0reVanx_OZUz7aniC7K3-9NfMjcuuQvAwplSsmRFLiN8zz1yzfFfP8kcsAArUC0M3xE9zl6yhv95tBWY8P12BNhV90PaaumPDiFZG51SpHvPFDOcsuBZWViykGQ2NWpj0/s1600/Uhlig%252C+Alexander1.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5695678099082511314" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_E2gxpcgLNl0reVanx_OZUz7aniC7K3-9NfMjcuuQvAwplSsmRFLiN8zz1yzfFfP8kcsAArUC0M3xE9zl6yhv95tBWY8P12BNhV90PaaumPDiFZG51SpHvPFDOcsuBZWViykGQ2NWpj0/s400/Uhlig%252C+Alexander1.jpg" style="display: block; height: 400px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 280px;" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-style: italic;">Alexander Uhlig setelah menerima Ritterkreuz</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-style: italic;"><br /></span></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFZ2-VuBj-ouW7J9DZKDjoIxIjA0AaOOJhMEJ5CeqwzmBRJBd0SM4WWq8UFkSAh9dcWWmUZXtu-2Ncps7s27wHeXO7TCIWfRqjJwidM_BmSze9xM2Dfy2C-8N8-Ao517uM6Znqw14FDIE/s1600/Ritterkreuztr%25C3%25A4ger+Alexander+Uhlig+synchronizes+watches+with+a+comrade+in+the+field.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5695681221427161282" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFZ2-VuBj-ouW7J9DZKDjoIxIjA0AaOOJhMEJ5CeqwzmBRJBd0SM4WWq8UFkSAh9dcWWmUZXtu-2Ncps7s27wHeXO7TCIWfRqjJwidM_BmSze9xM2Dfy2C-8N8-Ao517uM6Znqw14FDIE/s400/Ritterkreuztr%25C3%25A4ger+Alexander+Uhlig+synchronizes+watches+with+a+comrade+in+the+field.jpg" style="display: block; height: 292px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 400px;" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-style: italic;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: x-small;"><span>Alexander Uhlig menyamakan waktu jam
tangan dengan rekannya sesama Fallschirmjäger. Biasanya ini dilakukan
sebelum pertempuran berlangsung, dan merupakan salah satu kebiasaan khas
bangsa Jerman yang terkenal teliti dan cermat dalam segala hal</span></span></span><span style="font-size: small;"> </span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-style: italic;"><br /></span></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_2At8WmVt4qx_YUsl2d-3uhuUa5rBxXN0ICNRdLEFkpX95j4CQB4Vpm8OLQZHofFCus9x6oR125jGRcpZqt98X0HF4z3Q8xRDyRUc6fm415iQLD4IjRiZGe27A_wn1oryfvDLcN6Oex0/s1600/Alexander+Uhlig+with+his+Fallschirmj%25C3%25A4ger+in+Normandy.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5695678091833336578" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_2At8WmVt4qx_YUsl2d-3uhuUa5rBxXN0ICNRdLEFkpX95j4CQB4Vpm8OLQZHofFCus9x6oR125jGRcpZqt98X0HF4z3Q8xRDyRUc6fm415iQLD4IjRiZGe27A_wn1oryfvDLcN6Oex0/s400/Alexander+Uhlig+with+his+Fallschirmj%25C3%25A4ger+in+Normandy.jpg" style="display: block; height: 294px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 400px;" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;"><i><span>Alexander Uhlig bersama para anakbuahnya
dari 16.Kompanie/Fallschirmjäger-Regiment 6 yang gagah berani di dekat
Periers, Normandia. Foto ini memperlihatkan dengan jelas variasi seragam
yang dipakai oleh Fallschirmjäger dalam Perang Dunia II, sebagai
contohnya adalah prajurit ketiga dari kiri yang mengenakan feldmütze
M-43, jaket kamuflase Feld-Division Luftwaffe dan senapan G-41. Untuk
Uhlig sendiri, medali yang dipakainya dalam foto ini adalah:
Narvikschild (di lengan), Eisernes Kreuz I klasse, Frontflugspange in
Gold, Flugzeugführerabzeichen, Fallschirmschützenabzeichen,
Verwundetenabzeichen, dan KRETA ärmelband</span></i></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiks9kXZIBv52S114bfcl2jG4skPpSnsm54xr6DYu8KFMr0jVls9KJVT4bIIHIaK6sEhZXnbCtDdf3W-IV2Ini77XUj_ZKmU_tBYg4JyT2uL6VC81vnpCUViGuj2Hp1j-oFs_ND5Fz_E7s/s1600/Old+Alexander+Uhlig.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5695694374751857586" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiks9kXZIBv52S114bfcl2jG4skPpSnsm54xr6DYu8KFMr0jVls9KJVT4bIIHIaK6sEhZXnbCtDdf3W-IV2Ini77XUj_ZKmU_tBYg4JyT2uL6VC81vnpCUViGuj2Hp1j-oFs_ND5Fz_E7s/s400/Old+Alexander+Uhlig.JPG" style="display: block; height: 301px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 400px;" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-style: italic;">Alexander Uhlig di hari tua. </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-style: italic;"><span style="font-style: italic;">Foto ini diambil di
kompleks kuburan perang La Cambe, Normandia (Prancis) tahun 2004. Empat
tahun kemudian dia meninggal dunia, tepatnya tanggal 1 November 2008</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-style: italic;"><br /></span></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkR6L08P7AQ6aOV0J-Ntd2zsnh-NMYo3VDvWa4lUGrvSiJRBj4McCfL9mWEU8K3xn3UXSOFEsMNYH-PrlRYDwz9wfhn-MF5y8brtfsQnRQfZoZYYr__1uSlXBVzcyK8G2Q8bIlcEkUG3M/s1600/Alexander+Uhlig+with+Fallschirmj%25C3%25A4ger+FJ+reenactor.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5695699535666731826" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkR6L08P7AQ6aOV0J-Ntd2zsnh-NMYo3VDvWa4lUGrvSiJRBj4McCfL9mWEU8K3xn3UXSOFEsMNYH-PrlRYDwz9wfhn-MF5y8brtfsQnRQfZoZYYr__1uSlXBVzcyK8G2Q8bIlcEkUG3M/s400/Alexander+Uhlig+with+Fallschirmj%25C3%25A4ger+FJ+reenactor.JPG" style="display: block; height: 265px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 400px;" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-style: italic;">Alexander Uhlig bersama
dengan seorang reenactor Fallschirmjäger dalam acara peringatan
pertempuran Kreta ke-60 tahun 2001. Si reenactor (yang dikenal hanya
dengan nickname "Gran Sasso") mengatakan bahwa pada awalnya dia
ragu-ragu untuk datang ke acara pertemuan veteran itu dengan mengenakan
pakaian penerjun Fallschirmjäger sehingga dia hanya membawa helm FJ di
tangannya, tapi kemudian respons para veteran begitu menggembirakan, dan
bahkan beberapa dari mereka menitikkan air mata terkenang saat-saat
muda dulu! Salah satu peristiwa paling dikenang dalam acara ini adalah
saat sekitar 300 veteran Fallschirmjäger menyanyikan "Rot Scheint die
Sonne" di atas Hill 107...</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-style: italic;"><br /></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-style: italic;"><span style="font-size: small;">" </span>Dalam
pertempuran berdarah di wilayah berpagar tanaman, satu regu kecil
Fallschirmjäger Jerman berhasil menangkap 11 perwira dan lebih dari 200
orang prajurit Amerika dari 90th Infantry Division.<span style="font-size: small;">"</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Dalam minggu-minggu
menyusul D-Day, pertempuran sengit yang tak terhitung jumlahnya merebak
di seantero Normandia saat Jerman berusaha mempertahankan setiap jengkal
wilayahnya yang terlindungi oleh pagar tanaman (hal yang merupakan
suatu keumuman di wilayah Prancis utara tersebut) dan bertekad untuk
menghabisi sebanyak mungkin tentara musuh sebelum mereka mundur. Ini
adalah jenis pertempuran yang begitu kacaunya tanpa ada batas front yang
jelas, pertempuran yang dihiasi oleh aksi-aksi kecil dimana serangan
dibalas oleh serangan balasan dan petak kecil berganti tangan
berkali-kali dalam hitungan hari<span style="font-size: small;">.</span> Salah satu aksi semacam itu terjadi di
bulan Juli 1944 saat para GI (sebutan untuk tentara Amerika) dari 90th
Infantry Division, yang dikenal sebagai <span style="font-size: small;">"</span>Tough Hombres<span style="font-size: small;">"</span>, harus
menghadapi serangan balasan dari Fallschirmjäger-Regiment 6 di bawah
komando Major Friedrich August Freiherr von der Heydte. Pertempuran
sengit yang kemudian terjadi akan diakhiri oleh tertangkapnya lebih dari
200 orang prajurit Amerika dan gencatan senjata tak biasa antara pihak
Jerman dan Amerika demi mengevakuasi orang-orang yang terluka.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span>Mayor von der Heydte
yang kelahiran Bavaria merupakan seorang veteran yang telah bertempur di
Prancis, Kreta, Rusia, Afrika Utara dan Italia, sebelum ditunjuk untuk
memimpin Fallschirmjäger-Regiment 6 ke dalam pertempuran di Normandia.
Dia adalah seorang aristokrat militer dan anggota Luftwaffe (karena
Fallschirmjäger secara teknis bukan merupakan bagian dari Heer) yang
mengawasi pembentukan kembali resimen ke-6 di awal tahun 1944. Di bulan
Mei resimen ini telah siap tempur dan ditempatkan di Prancis.
Anggota-anggotanya diperintahkan untuk bertempur dengan tekad <span style="font-size: small;">"</span>keringat
menyelamatkan darah<span style="font-size: small;">"</span> di hati mereka.</span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span>Meskipun mereka belum
pernah melakukan terjun payung sebelumnya, tapi para anggota
Fallschirmjäger-Regiment 6 ini telah mendapatkan medali
Fallschirm-Abzeichen mereka, dan telah lompat beberapa kali selama
pelatihan. Perwira dan bintaranya umumnya merupakan veteran dari banyak
pertempuran terdahulu, meskipun prajuritnya sendiri adalah rekrutan muda
baru yang masih hijau. Banyak dari mereka yang mencicipi pengalaman
pertempuran pertama melawan tentara-tentara Sekutu di Normandia – dan
bagi kebanyakan itu adalah juga yang terakhir. Antara tanggal 6 s/d 10
Juni 1944, 1.Bataillon/Fallschirmjäger-Regiment 6 musnah dalam
pertempuran sengit yang berkecamuk.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span>Pada tanggal 22 Juli,
elemen-elemen 2.Bataillon dan 3.Bataillon berkubu di posisi pertahanan
mereka yang berhadapan dengan 90th Infantry Division di Semenanjung
Cotentin. 90th Infantry Division telah mendarat di Pantai Utah di
belakang pasukan penyerbu utama. Divisi tersebut telah bertempur begitu
beratnya dan kehilangan begitu banyak personil dalam pertempuran di
wilayah pagar tanaman Normandia, seperti banyak unit-unit Amerika
lainnya. Pada tanggal 22 Juli, pasukan pengganti 90th Infantry Division
telah mencapai 100 persen dari kekuatan resminya! Banyak para “petempur
veteran” merupakan mantan pengganti beberapa saat sebelumnya, sementara
penggantian perwira infanterinya mencapai hampir 150 persen.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Pada tanggal 18 Juli,
90th Infantry Division memulai serangan terhadap desa St.
Germain-Sur-Seved sebagai awal dari Operasi Cobra, serbuan terencana
terhadap St. Lô yang diharapkan dapat melepaskan pasukan darat Sekutu
dari wilayah pagar tanaman Normandia yang merepotkan. Pendudukan St.
Germain-sur-Seves juga akan membuat 90th Infantry Division berada di
posisi menguntungkan dalam gerak maju mereka ke persimpangan jalan yang
menjadi kunci di kota Periers. Persimpangan ini menghubungkan Periers
dengan kota Coutances yang penting yang terletak di dekat St. Malô yang
menjadi pusat semenanjung.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span>St. Germain-sur-Seves
terletak di atas sebuah <span style="font-size: small;">"</span>pulau<span style="font-size: small;">"</span> rendah yang dikelilingi oleh wilayah
yang membuatnya sulit dicapai. Di bagian utara dia dibatasi oleh Sungai
Seves, sementara di bagian lainnya dia dibatasi oleh rawa dan
sungai-sungai kecil. Gundukan tanah ini, yang juga dipenuhi oleh pagar
tanaman, mempunyai panjang sekitar 3,2km dan lebar 1,6km. Pada bulan
Juli 1944 wilayah ini lebih-lebih lagi terisolasi dari wilayah yang
mengelilinginya karena datangnya hujan lebat sebulan sebelumnya. Bagi
pihak Amerika, wilayah <span style="font-size: small;">"</span>real-estate<span style="font-size: small;">"</span> yang membikin puyeng ini dijuluki
sebagai Seves Island.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Pada awalnya diusulkan
untuk melakukan serangan terhadap St. Germain-sur-Seves pada malam
hari, tapi kemudian dia dibatalkan karena banyaknya pasukan pengganti
yang masih belum berpengalaman dalam tubuh divisi tersebut. Sebagai
gantinya, Major-General Eugene M. Landrum, komandan 90th Infantry
Division, memilih untuk menyerang di siang bolong. Dia memilih 358th
Regiment, yang dikomandani oleh Lieutenant-Colonel Christian E. Clarke,
Jr., untuk melakukan serangan tersebut dan menyiapkan dukungan artileri
demi memuluskan ofensif mereka. Dukungan tersebut tersedia karena
serangan yang dilakukan oleh 90th Infantry Division merupakan
satu-satunya yang direncanakan di tempat itu pada waktu tersebut.
Landrum juga meminta bantuan udara, dan dia memerintahkan unit-unit
infanteri lain di bawah komandonya untuk mendukung serangan melalui
tembakan dari senjata-senjata mereka.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span>Serangan dimulai jam
06:30 pagi tanggal 22 Juli 1944, sesaat setelah terhentinya gempuran
artileri yang ditujukan untuk melemahkan pertahanan Jerman yang
berlangsung selama 15 menit. Batalyon ke-1 dan ke-2 dari 358th Regiment
bergerak menuju St. Germain-sur-Seves dari arah utara, melalui sebuah
jalan yang melintasi sungai Seves. Jalan yang sempit itu menghubungkan
wilayah sekelilingnya dengan ujung pulau melalui sebuah jembatan,
meskipun pihak Jerman telah menghancurkan jembatan tersebut sebelum
pertempuran terjadi. Berdasarkan rencana awal, kedua batalyon akan
menduduki bagian pinggir sungai sehingga unit-unit zeni mereka dapat
membuat sebuah jembatan sementara yang akan mendukung serangan utama.
Dukungan artileri yang dikerahkan begitu dahsyatnya sehingga menjadi
pelipur lara dari terbatasnya penglihatan akibat kabut tebal yang
membuat dukungan udara urung dilancarkan. 1st Battalion mampu menembus
pertahanan terdepan dari 3.Bataillon/6.Fallschirmjäger-Division, dan
menerobos sampai sejauh 400 meter di wilayah yang diduduki Jerman. Tapi
karena sedikitnya tempat berlindung di wilayah yang berawa-rawa sehingga
membuat pasukan penyerbu Amerika terekspos di bagian pinggirnya.
Meskipun dukungan artileri masih terasa, korban mulai banyak berjatuhan.
Dua perwira dan tujuh prajurit terbunuh, sementara 10 perwira dan 180
orang lainnya terluka.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span>Di sekitar jam 12:00
siang tanggal 22 Juli 1944, Major von der Heydte memberi perintah untuk
menyerang balik tentara Amerika di pulau dan mengusir mereka kembali
sampai ke seberang sungai. Karena pihak Jerman mempercayai bahwa tentara
musuh yang sudah menyeberang hanyalah pasukan pengintai kecil belaka,
maka Heydte cukup mengirimkan 16.Kompanie yang dipimpin oleh
Obeffeldwebel der Reserve Alexander Uhlig untuk melakukan serangan balik
tersebut. Von der Heydte memerintahkan Uhlig untuk mendesak Amerika
kembali dan mendirikan kembali garis pertahanan lama di sepanjang batas
sungai. Bolehlah sebagai bonus, kata Heydte, Uhlig menambahkan sekedar
beberapa tawanan untuk bisa diinterogasi.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span>Uhlig, yang anggota
kompinya kini hanya tinggal tersisa 32 orang yang masih bisa bertempur,
memberi brifing kepada anakbuahnya dan menyiapkan mereka di posisi
masing-masing sebagai persiapan serangan. Meskipun anggota 16.Kompanie
bersenjata ringan dan dapat bergerak lincah, pergerakan mereka terhambat
karena buruknya cuaca. Penglihatan mulai membaik di tengah hari, dan
pesawat-pesawat Amerika mulai merajalela melakukan serangan terhadap
posisi-posisi pertahanan Jerman. Saat grup kecil Uhlig bergerak di
sepanjang sebuah jalan yang terendam air yang berada di antara dua baris
pagar tanaman tinggi, mereka dihantam oleh tembakan artileri sehingga
melukai seorang bintara dan tiga prajurit. Dua orang lain ditugaskan
untuk membawa orang-orang yang terluka kembali ke tempat perawatan.
Sementara itu, Uhlig dan salah satu kopralnya melakukan pengintaian
visual dari wilayah sekitar sambil mendiskusikan apa yang harus
dilakukan.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><span style="font-size: 100%;">Di depan mata Uhlig,
wilayah seluas 730 meter yang sebelumnya menjadi garis pertahanan Jerman
kini telah diduduki oleh pasukan Amerika. Di sebelah kirinya adalah
6.Kompanie Jerman, sementara kini telah tercipta lubang di tempat
pertahanan 11.Kompanie yang kini telah mundur. Uhlig kaget ketika
mendapat bahwa yang dia hadapi bukanlah hanya "pasukan pengintai kecil"
belaka, melainkan 300 orang lebih tentara musuh! Dia tahu bahwa sama
saja dengan bunuh diri apabila melakukan serangan frontal, karena itu
Uhlig memutuskan untuk menyerang bagian terlemah musuhnya, yaitu di
bagian kanan. Anakbuah Uhlig merangkak dengan perlahan ke depan, dengan
menggunakan gundukan tanah serta pagar tanaman sebagai perlindungan. Di
sepanjang jalan, sang Oberfeldwebel menambahkan beberapa orang prajurit
dari kompi Jerman lain yang ditemui untuk menambah unitnya sendiri yang
berkekuatan kurang.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Jam 18:00, pasukan
Fallschirmjäger Jerman melancarkan serangan terhadap 1st Battalion/358th
Regiment. Selama tiga jam selanjutnya pasukan Amerika mundur sejauh 320
meter. Berdasarkan keterangan dari perwira intelijen 358th Regiment,
Major William J Falvey, 1st Battalion mundur sampai sejauh 800 meter ke
sebelah selatan sungai, dengan kekuatannya kini telah berkurang sampai
setengahnya karena korban yang mulai berjatuhan ditambah dengan prajurit
yang kabur. Satu kompi dari 2nd Battalion mampu bergerak sampai 137
meter di bawah Seves sehingga kini berada di bagian belakang 1st
Battalion. Pihak Amerika juga berhasil membawa dua peleton tank
melintasi jembatan darurat yang telah dibangun beberapa saat sebelumnya.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"></span></span><br /><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Meskipun anakbuah
Uhlig telah mendesak mundur pasukan Amerika dan menimbulkan korban besar
di kalangan musuhnya, tapi mereka masih belum berhasil menangkap
satupun tawanan seperti yang diperintahkan oleh von der Heydte. Pada
saat ini kelompok kecil Uhlig telah menyusut menjadi hanya tinggal 28
orang. Dua orang Fallschirmjäger yang terluka ringan memutuskan untuk
tetap bertempur dan menolak dievakuasi.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Seiring dengan waktu
yang kini merambat sore, pihak Amerika sadar bahwa mereka berada dalam
posisi genting. Mereka telah berharap-harap cemas menantikan serangan
yang diduga akan datang dari arah yang sama. Di malam harinya mereka
berjuang keras untuk mengevakuasi prajuritnya yang terluka, yang banyak
di antaranya tergeletak di antara alang-alang dan rumput tinggi di
bagian utara sungai. Dalam kegelapan, beberapa prajurit yang belum
berpengalaman mulai terdesak ke belakang.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"></span></span><br /><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Major Michael Knouf,
perwira suplai dari 358th Regiment, melakukan sebaik yang dia bisa demi
menjamin pasokan suplai dan amunisi tetap sampai kepada pasukan yang
sedang bertempur di garis depan di seberang sungai. Kompi B dan C
merupakan unit terdepan dari kompi-kompi 1st Battalion. Pasukan 1st dan
2nd Battalion kini membentuk garis pertahanan berbentuk ladam kuda di
bagian pulau yang lebih tinggi dengan kedalaman sekitar 182 meter dan
lebar 914 meter. Pagi berikutnya telah datang, dan Knouf masih belum
berhasil dalam usahanya memberikan pasokan suplai kepada pasukan yang
berada di garis depan.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Sementara itu di sore
tanggal 22 Juli 1944 Uhlig telah mampu mengambil gambaran situasi yang
kini sedang terjadi di depan frontnya. Meskipun pertahanan Amerika di
seberang sungai kini telah menyusut, tapi dia tahu bahwa misinya masih
belum berakhir. Suara pasukan Amerika yang sedang sibuk menggali
membuatnya berkesimpulan bahwa serangan lain ke arah yang sama tidak
akan berhasil. Uhlig lalu memutuskan untuk menyerang bagian lainnya.
Karena dia tahu bahwa dia butuh lebih dari 28 orang untuk melakukannya,
maka dia segera grasa-grusu mencari pasukan tambahan. Seorang komandan
tank dari 2.SS-Panzer-Division yang berada tidak jauh dari posisinya
memberitahu bahwa mereka akan membantu serangan Uhlig di pagi berikutnya
dengan tiga buah panzer. III.Bataillon menjanjikan kepadanya dua
senapan mesin berat MG-42 serta 16 orang. Karena prajurit yang
dijanjikan kepadanya merupakan pengganti saja dengan pengalaman
bertempur yang masih minim, maka pada awalnya Uhlig berencana
menggunakan mereka sebagai pasukan cadangan. Tapi kemudian dia merubah
keputusannya dan menempatkan mereka dalam peran yang lebih aktif.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"></span></span><br /><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Uhlig tahu bahwa MG-42, yang mampu menembakkan peluru sampai 1.300 kali per-menit, sangat
ditakuti oleh pasukan Amerika. Dia berharap bahwa apabila dia dapat
mempergunakan dua buah senjata tersebut yang dijanjikan kepadanya, dia
dapat membuat lubang di pertahanan Amerika. Uhlig juga mengerti
pentingnya kondisi wilayah dalam perencanaan sebuah serangan, dan dia
melihat bahwa penguasaan padang rumput di dekat sungai Seves merupakan
faktor penting yang menyumbang terhadap suksesnya operasi. Dia bermaksud
mencegah pasukan cadangan musuhnya mencapai bagian terdepat batalyon
pertama 358th Regiment, sekaligus memblok setiap usaha mereka untuk
mundur demi menjamin bahwa pada ujungnya dia akan mempunyai cukup
tawanan untuk dibawa kembali ke markas von der Heydte.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Uhlig memposisikan dua
buah MG-42 sehingga mereka dapat mendukung tujuannya dengan menempatkan
mereka di sebuah jalan yang terendam di sebelah timurlaut St.
Germain-sur-Seves, dimana para awaknya dapat melihat dengan jelas padang
rumput di pinggiran sungai Seves dan mengelilingi wilayah sekitarnya
dengan medan tembakan. Dia memerintahkan awak senapan mesin untuk
menggali dan menutupi posisi mereka dengan kamuflase, karena adanya
pesawat-pesawat Sekutu yang terus-menerus berkeliaran mencari target.
Pasukannya lalu menggunakan jam-jam yang tersisa di kegelapan untuk
mengkonsolidasikan posisi mereka.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"></span></span><br /><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Untuk mencapai unsur
kejutan dan memaksimalkan keefektifan senjatanya (dan juga demi sebisa
mungkin melindungi pasukannya dari ancaman artileri Amerika), Uhlig
memberi perintah tegas bahwa awak senapan mesin tidak boleh menembak
saat serangan pertama. Dia percaya bahwa dia mampu mengusir pasukan
musuh dari pulau tanpa harus mengandalkan senapan mesin dan karenanya
merencanakan bahwa awak MG-42 hanya akan beraksi bila musuh mencoba
untuk mundur atau membawa cadangan pasukan yang lebih banyak.<span style="font-family: georgia; font-size: 100%;"></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: georgia; font-size: 100%;"><br /></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Uhlig berharap bahwa
bilamana saat itu terjadi, maka kabut pelindung di pagi hari tanggal 23
Juli 1944 akan begitu rendahnya sehingga pesawat-pesawat Sekutu dibuat 'buta' dan tak mampu memberikan dukungan efektif terhadap pasukannya.
Sebenarnya Amerika masih mempunyai back-up artileri, hanya saja
penempatannya secara efektif begitu sulit dikarenakan wilayah dan
penempatan pihak Jerman yang begitu dekatnya dengan 1st Battalion.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"></span></span><br /><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Di sebelah selatan St.
Germain-sur-Seves, tiga panzer Jerman bersiap untuk berkumpul dengan
pasukan penyerang Fallschirmjäger. Anakbuah Uhlig menunggu sinyal untuk
bergerak. Dalam rencana awalnya, sang sersan akan menempatkan sebuah
grup tempur yang terdiri dari satu bintara dan enam prajurit untuk
mengiringi setiap panzer selama berlangsungnya serangan sehingga
tank-tank ini dapat melindungi pasukan pejalan kaki. Tapi kemudian
komandan panzer menolak ide tersebut karena wilayah yang akan dihadapi
tampaknya hanya akan memberikan perlindungan sedikit saja dari tembakan
senjata anti-tank musuh. Bila Uhlig menginginkan dukungan kendaraan
lapis baja tersebut, maka dia tidak mempunyai pilihan selain menempatkan
Fallschirmjäger-nya di depan panzer-panzer dan berharap bahwa kehadiran
tank-tank tersebut sudah cukup untuk menjatuhkan moral bertempur
lawannya. Yang jelas, dia tidak punya alternatif lain selain tetap maju.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Tak lama setelah jam
07:00 di tanggal 23 Juli 1944, sekitar 50 orang Fallschirmjäger
meninggalkan parit mereka. Serangan pertama Uhlig yang menghantam pos
komando 1st Battalion terhenti untuk sementara waktu karena gencarnya
tembakan artileri dan tank Amerika. Tapi mereka pun kesulitan untuk
membombardir posisi Jerman karena tidak adanya pesawat observasi di atas
(setelah pertempuran usai, pihak Jerman mengklaim bahwa kebanyakan
tembakan artileri Amerika hanya berseliweran melewati kepala mereka
saja!). Saat pengamat terdepan Amerika berusaha untuk memperbaiki target
buat artilerinya dengan menarik mundur ke belakang garis pertahanan,
terpaksa pula prajurit-prajurit 358th Regiment menggali parit mereka
lebih dalam. Kini tentara Jerman menyerang kembali ke depan demi
menghindari tembakan dari belakang. Tembakan pendukung Uhlig juga
membuat musuhnya tetap menundukkan kepala mereka.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Meskipun anakbuah
Uhlig kini bergerak kembali di pagi itu dengan dukungan tiga panzer yang
telah dijanjikan, tapi dua pertiga kendaraan lapis bajanya kemudian
menjadi korban. Satu panzer ditinggalkan di belakang karena masalah
mekanis, sementara panzer kedua, yang bergerak melalui tanah pertanian,
menabrak tembok dan tersangkut di puing-puing atap yang kemudian runtuh!
Kini pasukan Fallschirmjäger hanya mendapat dukungan tembakan sedikit
saja bagi gerak maju mereka.</span></span></span></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: georgia; font-size: 100%;"></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: georgia; font-size: 100%;"><br /></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">Berdasarkan laporan
tempur pihak Amerika, tentara Jerman melakukan tiga serangan di pagi
itu. Yang pertama dilakukan jam 07:00 dan yang kedua jam 08:00 (Amerika
menggunakan waktu penyimpanan ganda sementara Jerman tidak, dan ini
membuat timbulnya perbedaan masalah waktu di antara laporan tempur kedua
pihak). Serangan kedua mengarah kepada wilayah di antara batalyon
pertama dan kedua dari 358th Regiment. Amerika mampu pula menghentikan
serangan ini. Tapi kemudian serangan ketiga menghantam telak 1st
Battalion dan mencapai pos komandonya. Hanya beberapa GI yang membalas
tembakan sementara sebagian besar temannya panik dan kabur ke lapangan
rumput yang berada di pinggiran sungai. Disinilah taktik Uhlig terbukti
jitu, dan dua buah senapan mesin MG-42 Jerman berpesta membabat habis
tentara Amerika yang masuk ke ruang lingkup tembakannya.</span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Pada titik itu Major
Michael Knouf menyaksikan disintegrasi pasukannya yang terdesak di
pulau. Dia berada sekitar 27 meter dari pos komando, berusaha untuk
memastikan bahwa pasokan suplai sampai ke garis depan, ketika melihat
komandan 1st Battalion, Lieutenant Colonel Seeger, sedang memerintahkan
pasukannya untuk menghentikan tembakan. Tak lama sekelompok tentara
Amerika mulai berjalan ke arah anakbuah Uhlig sambil mengangkat tangan
mereka. Knouf memutuskan bahwa dia tidak akan menghabiskan sisa perang
sebagai tawanan sehingga dia memerintahkan anakbuahnya sendiri untuk
bergerak mundur melintasi padang rumput ke arah sungai.</span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"></span></span></span></span></span><br /><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Dua sarang senapan
mesin Uhlig mulai beraksi kembali menembaki pasukan yang mundur ini.
Posisi mereka yang strategis memungkinkan awak-awak MG 42 tersebut
menebarkan neraka bagi pasukan Amerika yang mundur. Tembakan mereka yang
luar biasa akurat dan mematikan telah mengubur harapan tentara Amerika
untuk bisa kembali ke bagian lain pinggiran padang rumput. Beberapa
orang berhasil melewati hadangan tembakan ini, sementara banyak lainnya
yang terbunuh atau terluka karena tidak adanya perlindungan. Knouf
sendiri terkena tembakan dan terluka serius.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Uhlig telah
menempatkan dua senapan mesinnya secara brilian. Dia insyaf bahwa
awak-awak MG-42 ini masih kurang pengalaman tempur sehingga menempatkan
mereka dalam posisi yang relatif aman dan terlindung. Di pihak lain,
pasukan Amerika berada di posisi yang tidak menguntungkan. 358th
Regiment telah menderita korban besar dari sejak mereka ditugaskan untuk
bertempur di wilayah berpagar tanaman. Hanya beberapa hari sebelum
pertempuran di St. Germain-sur-Seves, resimen ini menerima banyak
tambahan pasukan cadangan yang masih hijau dalam bertempur. Tak heran
ketika mereka dikonfrontasi oleh tank Jerman yang diiringi oleh pasukan
terjun payung berpengalaman, dan dengan satu-satunya jalan keluar
terhalang secara efektif oleh dinding peluru, banyak dari GI ini yang
melakukan satu-satunya hal yang mereka anggap logis saat Letkol Seeger
memerintahkan mereka untuk menghentikan tembakan: mereka langsung
melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"></span></span><br /><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Uhlig seakan tak
percaya dengan kesuksesannya. Dia membayangkan bahwa musuhnya tidak
mengetahui betapa kecilnya jumlah pasukan penyerang Jerman. Dia tidak
menyangka betapa dahsyatnya efek kumulatif dari Fallschirmjäger yang
didukung oleh kendaraan lapis baja, posisi senapan mesin yang strategis,
dan tidak efektifnya tembakan artileri Amerika – terhadap pasukan
infanteri Amerika yang sudah kelelahan dan stress. Sersan Jerman ini
berhasil mengoptimalkan pasukannya yang kecil karena dia mengerti
bagaimana mengkombinasikan asetnya yang terbatas untuk meraih keuntungan
sebesar-besarnya.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Tapi kisah Pulau Seves
tidak berhenti saat tentara-tentara Amerika mengangkat tangannya.
Mungkin aspek paling aneh dari pertempuran ini, yang hanya berskala
kecil saja dalam pertempuran di wilayah berpagar tanaman Normandia
secara keseluruhan, mengambil tempat setelah menyerahnya pasukan Amerika
di hari itu.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"></span></span><br /><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Uhlig membagi tawanan
Amerikanya yang berjumlah 225 orang menjadi grup-grup kecil dan
menugaskan Fallschirmjäger-nya untuk mengawal setiap kelompok ke pos
komando resimen Jerman di St. Germain-sur-Seves, dimana von der Heydte
sedang menunggu laporan pertempuran. Ketika sang Oberfeldwebel der
Reserve (Sersan Cadangan) melihat bahwa dia kekurangan orang untuk
mengawal tawanan, dia menyadari bahwa dia telah meringkus lebih dari 200
orang! Setelah tawanan dikirim ke garis belakang, dia memutuskan untuk
tetap di garis depan menduduki posisi yang baru saja ditinggalkan musuh.
Uhlig ditemani oleh awak senapan mesin terpercayanya serta orang-orang
lain dari unit yang berdekatan. Tak lama dia kembali ke desa bersama
Fallschirmjäger-nya yang masih tersisa untuk melaporkan kepada von der
Heydte bahwa misi telah berhasil dilaksanakan.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Major von der Heydte,
yang telah menempatkan pos komandonya di loteng sebuah rumah pertanian
besar, memuji pencapaian prestasi sang sersan yang luar biasa dan
memperkenalkannya pada 11 orang perwira Amerika yang berhasil dia tawan.
Yang terjadi selanjutnya bisa diartikan sebagai indikasi betapa
ksatrianya von der Heydte dan memperlihatkan bagaimana pandangannya akan
musuh yang sudah ditawan. Semua yang hadir di pos komando tersebut –
termasuk perwira-perwira yang ditangkap – kemudian minum teh bersama!
Ini adalah saat 'beradab' di sela-sela pertempuran berdarah yang
berlangsung selama berminggu-minggu, dan sikap ksatria komandan Jerman
ini akan menggema dalam aksi tambahan yang dia ambil kemudian di hari
yang sama.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"></span></span><br /><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Pada sekitar jam
15:00, von der Heydte menerima laporan bahwa beberapa orang tentara
Amerika berusaha untuk menolong teman-teman mereka yang terluka dan
tergeletak di padang rumput berawa di antara pulau dan sungai Seves.
Tiga orang pendeta US Army yang bertugas di 358th Infantry – Father
Katolik Joseph J. Esser, Chaplain Salvation Army Edgar H. Stohler dan
Pastor Disciples of Christ James M. Hamilton – telah memutuskan di
antara mereka sendiri untuk nekad pergi ke wilayah tak bertuan untuk
menemani prajurit yang terluka. Dengan hanya bersenjatakan bendera putih
kecil dengan palang merah di dalamnya, mereka tak mengindahkan tembakan
pesawat udara dari atas dan berondongan peluru dari kedua belah pihak
saat mereka berjalan menuju padang alang-alang, mencari prajurit yang
masih bisa ditolong. Ketika pihak Jerman mengetahui apa yang mereka
lakukan, mereka begitu terkesan akan keberanian para pendeta ini
sehingga menghentikan tembakan! Pihak Amerika pun melakukan hal yang
serupa, sehingga kini tak ada lagi peluru yang berseliweran kecuali
tembakan artileri dari belakang yang masih tidak berhenti.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Seorang Hauptmann
Fallschirmjäger bergerak maju untuk menemui pendeta-pendeta tersebut,
yang saat itu sedang mengarahkan para pembawa usungan ke arah
orang-orang yang terluka. Dia dan para pendeta lalu melakukan
pembicaraan dengan bantuan seorang prajurit Amerika yang menguasai
bahasa Jerman, dan berdasarkan keterangan pihak Jerman, mereka lalu
memutuskan untuk menginformasikan von der Heydte tentang apa yang
terjadi. Seorang perwira Jerman di kemudian hari mengklaim bahwa von der
Heydte memerintahkan gencatan senjata untuk sementara demi menukarkan
tawanan yang terluka di antara kedua belah pihak.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"></span></span><br /><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Bukan hanya sekali ini
saja von der Heydte menunjukkan sisi perikemanusiaan terhadap unit-unit
Amerika setelah pertempuran yang berdarah-darah. Tanggal 4 Juli 1944,
pasukan dari Fallschirmjäger-Regiment 6 menghentikan serangan balasan
mereka terhadap 83rd Infantry Division Amerika di sektor yang sama, yang
sebelumnya telah menimbulkan korban besar bagi lawannya yaitu 331st
Infantry Regiment. Divisi Amerika itu sendiri kehilangan sekitar 1.400
orang saat melakukan serangan yang gagal di selatan Carentan melalui
Periers. Setelah serangan yang berdarah-darah tersebut, von der Heydte
dilaporkan telah mengembalikan prajurit-prajurit medis Amerika yang
ditawan dengan tambahan sebuah catatan yang ditujukan kepada
Major-General Robert C. Macon, sang komandan divisi, yang mengatakan
bahwa Macon kemungkinan masih membutuhkan tenaga mereka. Von der Heydte
juga meminta bahwa, jika situasi kemudian berbalik, dia mengharap
jenderal Macon untuk melakukan hal yang sama. Di tanggal 4 Juli
tersebut, sebuah gencatan senjata yang berlangsung selama tiga jam telah
disetujui, dan 16 orang prajurit Amerika yang terluka parah dievakuasi
ke pos pertolongan pertama sebagai tambahan mereka-mereka yang telah
mendapat pertolongan di pos medis Jerman. Pada waktu yang sama, tentara
Fallschirmjäger yang telah terluka dan mendapat perawatan di pos
pertolongan pertama Amerika kemudian dikembalikan ke petugas medis
Jerman.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Saat pencarian bagi
prajurit yang terluka dalam pertempuran di tanggal 23 Juli 1944
berlanjut, kedua belah pihak kini mengerahkan tenaga mereka untuk usaha
tersebut. Seorang wartawan Amerika melaporkan bahwa Chaplain Hamilton
mendapat lambaian tangan dari seorang prajurit parasut Jerman yang
bertugas mengawaki pos senapan mesin. Si gunner, dengan bahasa
isyaratnya, menunjukkan tempat seorang prajurit yang terluka. Saat
Hamilton bergerak menuju ke arah yang ditunjukkan, dia menemui prajurit
lain yang kakinya telah tertembak. Kemungkinan salah satu atau kedua-dua
prajurit ini terluka akibat tembakan penembak senapan mesin yang sama.
Setelah perang, veteran Fallschirmjäger Karl Bader dan Othmar Karrad
mengetengahkan cerita tentang bagaimana pasukan parasut dan petugas
medis Jerman telah membantu si pendeta dan pembawa usungan dalam usaha
mereka di dekat Seves.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"></span></span><br /><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Setelah gencatan
senjata yang berlangsung selama tiga jam, pertempuran dilanjutkan. Tak
pernah lagi 90th Infantry-Division kehilangan begitu banyak prajurit dan
perwiranya yang menyerah – total berjumlah 265 orang – ke pihak Jerman.
kenyataannya, divisi ini kemudian mendapat nama harum di sisa perang
dengan begitu banyak medali dan penghargaan yang diterima oleh
anggotanya sehingga mendapat reputasi sebagai salah satu divisi terbaik
Amerika Serikat dalam Perang Dunia II.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Kisah tentang gencatan
senjata ini kemudian dipublikasikan di Amerika, dan memberi sedikit "kenyataan" tentang suasana pertempuran yang sebenarnya di musim panas
tahun 1944 bagi rakyat negara tersebut yang selama ini dijejali oleh
propaganda akan betapa brutal dan tidak ksatrianya pihak Jerman. di luar
Fallschirmjäger-Regiment 6 sendiri, hanya sedikit saja orang Jerman
yang tahu mengenai perjanjian gencatan senjata yang telah digagas oleh
von der Heydte.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Kegagalan 90th
Infantry-Division dalam mengambil alih pulau Seves dari tangan Jerman
kenyataannya hanya merupakan langkah mundur sementara belaka. Pada akhir
tanggal 27 Juli 1944 pihak Amerika telah menguasai St.
Germain-sur-Seves – yang telah ditinggalkan oleh Fallschirmjäger yang
berani beberapa saat sebelumnya – dan kemudian bergerak untuk
membebaskan Periers. Tak lama setelah kekalahan di Seves, Major-General
Eugene Landrum dibebas-tugaskan dan diganti oleh Brigadier-General
Raymond S. McLain. Di titik itulah nasib 90th Division mulai berubah.
McLain, digambarkan sebagai seorang "perwira yang sangat efektif" oleh
Lieutenant-General Omar J. Bradley (komandan US First Army), memimpin
90th Division dalam Operation Cobra. Pada akhirnya, berdasarkan
keterangan jenderal Bradley, 90th Infantry-Division "menjadi salah satu
unit yang paling luar biasa di ajang pertempuran Eropa".</span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"></span></span></span></span><br /><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Serangan balasan
Oberfeldwebel der Reserve Alexander Uhlig tercatat sebagai salah satu
aksi Jerman yang berhasil dalam fase-fase akhir Pertempuran Normandia.
Pada tanggal 24 Oktober 1944, Uhlig dianugerahi Ritterkreuz atas
kesuksesannya dalam pergulatan di St. Germain-sur-Seves. Dia kemudian
tertangkap oleh anggota-anggota 357th Regiment/90th Infantry dan
menghabiskan sisa perang di kamp tawanan Sekutu.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%; font-weight: bold;">Data Pribadi:</span><br /><span style="font-size: 100%;">Lahir: 9 Februari 1919 di Meusdorf Manor (Leipzig)</span><br /><span style="font-size: 100%;">Meninggal: 1 November 2008 di Essen</span><br /><span style="font-size: 100%;">Tanggal masuk militer: 2 November 1937</span><br /><span style="font-size: 100%;">Pangkat terakhir: Oberfeldwebel</span><br /><span style="font-size: 100%;">Jabatan terakhir: Komandan pengganti 15.Kompanie/Fallschirmjäger-Regiment 6</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%; font-weight: bold;">Medali dan Penghargaan:</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes: 29 Oktober 1944 sebagai komandan pengganti 15./FJR6</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Eisernes Kreuz I klasse: 1 Agustus 1943</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Eisernes Kreuz II Klasse</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Fallschirmschützenabzeichen: 1938</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Sudetenmedaille mit Spange: 1939</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Narvikschild: 1941</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Verwundetabzeichen: 1942</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Kretaband: 1942</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Frontflugspange in Bronze: 1942</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Beobachterabzeichen: 1943</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Frontflugspange in Silber: 1943</span><br /><span style="font-size: 100%;">- Frontflugspange in Gold: 1943</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">Sumber: <a href="http://alifrafikkhan.blogspot.com/2012/01/oberfeldwebel-der-reserve-alexander.html">http://alifrafikkhan.blogspot.com</a> </span></span> </span></span></div>
Fajar Muhammad Rivaihttp://www.blogger.com/profile/15360501896993548380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-740411019542069235.post-86010443134970796932012-11-13T10:51:00.000+07:002012-11-13T10:51:58.804+07:00Tragedi Blücher Bersaudara, Saving Private Ryan ala Nazi Jerman<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvQ3Vp3AVaALdKLFQU2u7bpwh44EG01D3Vn6ecoN54lr4XVP52KThvSfUEI9kdrACZ1fbgsPuWjUVG_4KuNiDCdjOa9WiVwvWqhvwKRYEl5xX6hVTEx0VM58iOhMvSDCN-hJPmWyOtFQpS/s1600-h/1+Leutnant+Wolfgang+Hanner+Peter+Lebrecht+Graf+von+Bl%C3%BCcher+ritterkreuz+knight%27s+cross+luftwaffe.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5412698224665995618" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvQ3Vp3AVaALdKLFQU2u7bpwh44EG01D3Vn6ecoN54lr4XVP52KThvSfUEI9kdrACZ1fbgsPuWjUVG_4KuNiDCdjOa9WiVwvWqhvwKRYEl5xX6hVTEx0VM58iOhMvSDCN-hJPmWyOtFQpS/s400/1+Leutnant+Wolfgang+Hanner+Peter+Lebrecht+Graf+von+Bl%C3%BCcher+ritterkreuz+knight%27s+cross+luftwaffe.jpg" style="display: block; height: 400px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 280px;" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><span>Wolfgang Graf von Blücher, putra tertua di
antara Blücher Bersaudara yang terbunuh dalam Pertempuran Kreta (disini
pangkatnya masih sebagai Leutnant). Dia adalah seorang kakak sekaligus
idola bagi adik-adiknya, dan karena pengaruhnyalah Leberecht dan
Hans-Joachim bergabung dengan Fallschirmjäger</span></span></span></i>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><br /></span></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEa38xGo9vuXvDiD3MWkwnb-W4IH9Tzh0DTUPJuinXe2nzb9hVSHQKJWy8MQTN4qOIAxA0lBBdlz3n2fJsRoX-pCfRs3qOsSPc9OJBaaUvYCqbLao_3tubgLBSimfF57A47qmA4sE1W7UV/s1600-h/2+gefreiter+leberecht+graf+von+Bl%C3%BCcher.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5412698216145511394" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEa38xGo9vuXvDiD3MWkwnb-W4IH9Tzh0DTUPJuinXe2nzb9hVSHQKJWy8MQTN4qOIAxA0lBBdlz3n2fJsRoX-pCfRs3qOsSPc9OJBaaUvYCqbLao_3tubgLBSimfF57A47qmA4sE1W7UV/s400/2+gefreiter+leberecht+graf+von+Bl%C3%BCcher.jpg" style="display: block; height: 400px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 294px;" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><i><span>Leberecht Graf von Blücher, si penunggang
kuda misterius yang terbunuh dalam usahanya membantu kakaknya yang
terkepung musuh. Setelah kematiannya, banyak warga sekitar yang
bersumpah telah melihat hantu dirinya sedang menunggang kuda</span></i></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><br /></span></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO7ZhbuYCEY1QJHWd4DFXDrscUJOtnuHDEJxAwPGAVyPo42-JtSKJsgIDiF6Snboyg6tcASd0Vnu3Ive7sNyOSxLIoNUhl4BI-o8ZRyD-OxeAP3ywHpjyZsipzbz4W3NRj3okCTaDmIu1r/s1600-h/3+jager+hans-joachim+graf+von+Bl%C3%BCcher.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5412697321459026930" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO7ZhbuYCEY1QJHWd4DFXDrscUJOtnuHDEJxAwPGAVyPo42-JtSKJsgIDiF6Snboyg6tcASd0Vnu3Ive7sNyOSxLIoNUhl4BI-o8ZRyD-OxeAP3ywHpjyZsipzbz4W3NRj3okCTaDmIu1r/s400/3+jager+hans-joachim+graf+von+Bl%C3%BCcher.jpg" style="display: block; height: 400px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 294px;" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span>Hans-Joachim Graf von Blücher, si bungsu
yang meregang nyawa di usia yang masih teramat muda (17 tahun).
Kehilangan ketiga anak kebanggan keluarga ini telah memukul sang ibu
teramat dalam, apalagi dia baru menerima beritanya empat minggu setelah
kejadian</span></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><br /></span></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSpOvooPJ6Izl0sXFgpFjR3keZcxvhXMOKJnffcKtmDPZ8G6natlnxl7ypYhyphenhyphen4GOt3oBoFsgbLbHPwnFjc4n-mMf76hOLoUhXKEr5aIQHQzujDHby7EM_AhEjp53pG-0ZEqpM5jPnTW1n_/s1600-h/4+Leutnant+Wolfgang+Hanner+Peter+Lebrecht+Graf+von+Bl%C3%BCcher+wehrpass1.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5412697319199533330" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSpOvooPJ6Izl0sXFgpFjR3keZcxvhXMOKJnffcKtmDPZ8G6natlnxl7ypYhyphenhyphen4GOt3oBoFsgbLbHPwnFjc4n-mMf76hOLoUhXKEr5aIQHQzujDHby7EM_AhEjp53pG-0ZEqpM5jPnTW1n_/s400/4+Leutnant+Wolfgang+Hanner+Peter+Lebrecht+Graf+von+Bl%C3%BCcher+wehrpass1.jpg" style="display: block; height: 400px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 288px;" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span>Wehrpaß dari Wolfgang Graf von Blücher.
Dia dan adik-adiknya merupakan keturunan dari Jenderal Prusia Von
Blücher yang menjadi penentu kehancuran Napoleon dalam Pertempuran
Waterloo</span></i></span>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><br /></span></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC7Q4OlQJ-ZnQmu-qaBI-H62PnI8oan4nRFPtfXDr4OfFcItPGKS3GuF4XzBfTFMe3gQcf1yf0fHtboZEJmknN4oBv1950HVttNDNJopAX5zxPZZw-jHhZ7a2taXpW-MHZ-UAJaaIMSRA3/s1600-h/Death+card+wolfgang+graf+von+blucher+leberecht+hans-joachim+brothers+crete+fallschirmjager+saving+private+ryan.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5412696932660320274" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC7Q4OlQJ-ZnQmu-qaBI-H62PnI8oan4nRFPtfXDr4OfFcItPGKS3GuF4XzBfTFMe3gQcf1yf0fHtboZEJmknN4oBv1950HVttNDNJopAX5zxPZZw-jHhZ7a2taXpW-MHZ-UAJaaIMSRA3/s400/Death+card+wolfgang+graf+von+blucher+leberecht+hans-joachim+brothers+crete+fallschirmjager+saving+private+ryan.jpg" style="display: block; height: 400px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 353px;" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span>Death Card dari Blücher Bersaudara, dengan
nama-nama anggota keluarga yang berduka di bagian bawah. Perhatikan,
bahwa masih ada satu orang anggota lelaki keluarga Blücher yang selamat,
yaitu Leutnant zur See Adolf Graf von Blücher, dialah si "Ryan" yang
sebenarnya! Kemungkinan besar bahwa si Adolf ini ditarik
dari garis pertempuran demi mencegah tertumpahnya darah Blücher keempat,
sama seperti yang terjadi dalam kasus Private Ryan dalam filmnya Steven
Spielberg</span></i></span>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><br /></span></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhrSFJezyyu6Dtyzu6pJeoKbMtsJyjNtKlzbt_pr8MmH2pjYL9bqA2_zF59zveLw9C7Zq5nfFl64CXR4Tr9-oc40kQjmf-6z7uO0oY-DdksqcH_97wNEHTp6lW8neB9NAgr7av-ga3X99l/s1600-h/9+Bl%C3%BCcher+brothers+grave+tomb+cemetery+maleme+wolfgang+hans-joachim+graf.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5412695294758406738" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhrSFJezyyu6Dtyzu6pJeoKbMtsJyjNtKlzbt_pr8MmH2pjYL9bqA2_zF59zveLw9C7Zq5nfFl64CXR4Tr9-oc40kQjmf-6z7uO0oY-DdksqcH_97wNEHTp6lW8neB9NAgr7av-ga3X99l/s400/9+Bl%C3%BCcher+brothers+grave+tomb+cemetery+maleme+wolfgang+hans-joachim+graf.jpg" style="display: block; height: 400px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 272px;" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span>Batu nisan dari kuburan dua orang anggota Blücher Bersaudara. Sampai saat ini mayat Leberecht tak pernah ditemukan...</span></i></span>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><br /></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><br /></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN">Bagi yang pernah menonton film
fenomenal Saving Private Ryan karya Sutradara Yahudi Steven Spielberg,
pastilah tahu akan jalan cerita film tersebut, dimana Tom Hanks dan
pasukannya ditugasi untuk menarik Matt Damon dari medan laga, dengan
alasan sederhana bahwa semua kakak-kakaknya telah terbunuh dalam
pertempuran. Ternyatalah hal seperti ini (kakak-adik yang terbunuh dalam
perang) bukanlah suatu hal yang aneh dan hanya terjadi dalam film saja,
karena setiap negara mempunyai Saving Private Ryan versi mereka
sendiri, seperti contohnya lima bersaudara dari keluarga Sullivan
(Amerika Serikat) yang tewas dalam waktu yang sama ketika kapal laut
yang mereka tumpangi tenggelam dalam perjalanannya di lautan (yakni peristiwa tenggelamnya kapal perang USS Juneau).</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><br /></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><span lang="IN">Lalu bagaimana dengan Nazi
Jerman? Tentu saja ada pula yang
masuk dalam kategori, salah satu di antaranya adalah si kembar Schneider
dari 3./FJR5 yang sama-sama terbunuh dalam pertempuran memperebutkan
Lembah 331 dekat Bou-Arada, Tunisia, awal tahun 1942. yang satu terbunuh
ketika berusaha membantu saudaranya yang terluka parah, yang juga
kemudian meninggal karena luka-lukanya. Ada juga Alfred Genz yang
kehilangan dua orang saudaranya (Günther Genz dari FJR3 dan Harald Genz
dari 2./LL.St.Rgt) dalam pertempuran di Kreta. Karena kematian tersebut,
Genz menjadi satu-satunya anggota keluarga pria yang selamat dalam
keluarganya, dan mendapat dispensasi untuk keluar dari ketentaraan (sama
seperti dalam film Saving Private Ryan). Bukannya bersyukur, Genz malah
menolaknya dan kemudian ditugasi untuk membentuk kembali batalion
pertama dari Sturm Regiment yang hancur lebur di Kreta. Tanggal 1
Januari 1942 dia ditransfer ke Sekolah Pertempuran Darat Luftwaffe yang
terletak di Groß-Born dimana disana dia menjadi instruktur yang
menangani pelatihan para calon komandan kompi.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><span lang="IN"><span lang="IN">Yang paling terkenal dari
kasus-kasus "saudara terbunuh dalam peperangan" ini adalah tragedi yang
menimpa tiga orang anggota keluarga Blücher.</span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><span lang="IN"><span lang="IN"><br /></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><span lang="IN"><span lang="IN"><span lang="IN">Di antara enam ribu lebih
Fallschirmjäger yang terbunuh dalam Pertempuran Kreta, terdapat tiga
orang bersaudara yang masih merupakan kerabat dari Gebhard Leberecht von
Blücher, Generalfeldmarschall asal Prusia yang meraih nama besarnya
dalam Pertempuran Waterloo melawan Napoleon Bonaparte. Para keturunan
aristokrat tradisional Prusia ini sama-sama bertugas di Divisi
Fallschirmjäger ke-7 (meskipun berada di kompi yang berbeda-beda), dan
KIA (Killed in Action) dalam pertempuran sengit ketika berusaha merebut
pangkalan udara di sekitar Heraklion.</span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><span lang="IN"><span lang="IN"><span lang="IN"><span lang="IN">Nomor pertama adalah Leberecht
Graf von Blücher, yang menemui ajalnya ketika berusaha mensuplai amunisi
kepada kakak tercintanya, Wolfgang Graf von Blücher, yang bersama
dengan pasukannya terkepung hebat oleh tentara-tentara Black Watch
Sekutu. Leberecht yang baru berusia 19 tahun dengan berani memacu seekor
kuda menembus garis Sekutu, sementara amunisi yang dibutuhkan diikatkan
di sadel kudanya. Hampir saja dia berhasil mencapai posisi kakaknya...
tapi kemudian dengan mata kepalanya sendiri, sang kakak Wolfgang melihat
adiknya tertembus peluru musuh. Usaha Leberecht sendiri tidak sia-sia
karen amunisi akhirnya berhasil didapatkan oleh peleton kakaknya,
walaupun harus dibayar oleh nyawanya sendiri (mayatnya tidak pernah
ditemukan, entah bagaimana ceritanya). Keesokan harinya, Wolfgang ikut
pula terbunuh bersama seluruh peletonnya, diikuti dengan si bungsu<span> </span>Hans-Joachim Graf von Blücher yang baru berusia 17 tahun dan dilaporkan telah tewas dalam pertempuran beberapa hari kemudian.</span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><span lang="IN"><span lang="IN"><span lang="IN"><span lang="IN"><span lang="IN">Orangtua Blücher tidak pernah
mendapat berita sekecil apapun tentang kematian tiga orang anaknya, dan
barulah di minggu keempat setelah peristiwa tersebut mereka mendapat
pemberitahuan secara resmi dari resimen (yang baru pulang dari Kreta)
dan disampaikan langsung oleh komandan resimen tempat Blücher bersaudara
ditempatkan. Tak terbayang rasa sakit dan kehilangan yang harus mereka
tanggung, ketika dalam sekejap mereka menyadari bahwa mereka tak akan
pernah lagi melihat anak-anaknya tercinta, bahkan hanya sekedar
jenazahnya atau sisa-sisanya.</span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><span lang="IN"><span lang="IN"><span lang="IN"><span lang="IN"></span></span></span></span></span><br /><span lang="IN">Saudara perempuan mereka yang
masih tersisa, Gertrude Baroness von Ketelholdt (masih ada lagi satu
saudara laki-laki yang lain, Leutnant zur See Adolf Graf von Blücher
yang bertugas di Kriegsmarine), berkata : "Wolf (panggilan Wolfgang)
menulis surat pada kami dua hari sebelum keberangkatannya ke Kreta, yang
memberitahukan mengenai keadaan dia dan adik-adiknya. Lalu kemudian
hubungan terhenti, dan kami semua dicekam oleh rasa khawatir yang sangat
akan nasib mereka, terutama ibu kami yang sudah tua. Barulah empat
minggu kemudian datang sebuah surat yang menghancurkan, yang
memberitahukan bahwa semua adik kami telah tiada di pertempuran yang
sama." Gertrude tidak dapat melupakan apa yang terjadi pada
saudara-saudaranya di pulau Kreta, dan dia tercatat sebagai pengunjung
pertama kuburan Wolfgang dan Hans-Joachim yang terletak di blok 1 nisan
no. 457 dan 458 di kompleks pemakaman para tentara Jerman yang terletak
di bekas lapangan udara Maleme.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><br /></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><span lang="IN">Kisah ketiga bersaudara Blücher
ini begitu melegendanya di kalangan penduduk Kreta, dan bertahun-tahun
kemudian para keluarga miskin yang tinggal di desa kumuh di sekitar
lokasi bersumpah bahwa mereka kadang melihat hantu penunggang kuda yang
menderap kudanya dengan kecepatan tinggi di malam buta menyusuri jalan
di dekat lokasi persis dimana Leberecht tertembak. Uniknya, pada awalnya
mereka menduga bahwa hantu itu pastilah berasal dari prajurit Inggris
yang meninggal disana, dan barulah ketika diberitahu bahwa sebenarnya
yang terbunuh adalah Blücher bersaudara, mereka menjadi tahu kenyataan
yang terjadi.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><br /></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN">Berikut ini akan saya ceritakan kejadian gugurnya ketiga kakak beradik tersebut, beserta biografi singkat mereka:</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><br /></span></span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span>
</span></span></span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><b><span lang="IN">Oberleutnant Wolfgang Hanner Peter Lebrecht Graf von Blücher</span></b></span><span lang="IN">
(31 Januari 1917 di Altengottern - 21 Mei 1941 di Kreta) dengan nama
panggilan ‘Wolf’ adalah yang tertua di antara semuanya sekaligus yang
paling berprestasi. Para rekan seperjuangannya melihat dia sebagai
seorang manusia berjiwa pemimpin, bukan karena berasal dari keturunan
yang mentereng, melainkan semata karena apa yang telah dilakukannya.
Sebelum perang dia mempelajari pertanian dan ilmu kehutanan dan menjadi
ahli dalam bidang pekerjaannya. Keluarganya sendiri berasal dari
Mecklenburg, dan meskipun minatnya tetap kepada apa yang telah
disebutkan sebelumnya, tapi pada akhirnya dia memutuskan untuk menjadi
seorang tentara, dan mendaftarkan diri di Heer sebagai cadangan Kavaleri
tahun 1934. Pilihan ini bisa dibilang tidaklah biasa, karena tanpa
menjadi seorang tentara pun Wolfgang sudah sah menjadi orang kaya,
apalagi setelah ayahnya meninggal dan dia diserahi tugas mengelola tanah
keluarganya yang luas di Mecklenburg. Apalagi yang dicari oleh pemuda
berwajah khas Jerman ini?</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><br /></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN">Di akhir tahun 1939 Wolfgang
(yang kini berusia 23 tahun) meminta untuk dipindahkan ke unit
Fallschirmjäger dari Luftwaffe, dan permintaannya dipenuhi. Bulan
Januari 1940 dia menyelesaikan latihan terjun payung dan tak lama
langsung diterjunkan dalam Operasi Fall Gelb (serbuan Jerman ke Prancis
dan Negara-Negara Bawah). Pangkatnya saat itu adalah Leutnant der
Reserve sekaligus sebagai komandan peleton dari kompi 2 yang merupakan
bagian dari Resimen Fallschirmjäger pertama dan Divisi Fallschirmjäger
ke-7.</span><span lang="IN"></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><br /></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN">Dalam penyerbuan Jerman ke
Belanda, Wolfgang kebagian bertempur di daerah Trondheim dan diterjunkan
dari udara untuk mendarat di jembatan Dordrecht. Pada mulanya, pasukan
Fallschirmjäger yang bertugas menduduki jembatan tersebut hanyalah yang
berasal dari Kompi kedua pimpinan Oberleutnant Von Brandis (mantan
penerjun Angkatan Darat), tapi kemudian mereka menemui perlawanan yang
kuat di jalan-jalan dalam perjalanan menuju kesana, sehingga tambahan
pasukan menjadi sangat diperlukan. Keadaan menjadi kritis, ketika Von
Brandis pun kemudian terbunuh, sehingga komandan resimen, Oberst Bruno
Bräuer (pangkat terakhirnya adalah General der Fallschirmtruppe)
memerintahkan semua elemen dari I./FJR 1 untuk bersama-sama mencapai dan
merebut jembatan Dordrecht.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><br /></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN">Nah, disinilah Wolfgang
menunjukkan kemampuan terbaiknya sebagai seorang prajurit ketika dia
berhasil memimpin pasukannya, bukan saja dalam mencapai jembatan
tersebut tapi juga menguasainya. Atasannya menganggap bahwa apa yang
telah dilakukannya dalam pertempuran itu adalah EXCELLENT, sehingga
menganugerahinya dengan Ritterkreuz pada tanggal 24 Mei 1940.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><br /></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN">Berdasarkan penuturan dari
saudarinya, Baroness von Ketelholdt, setelah Operasi Fall Gelb selesai
dan Jerman menduduki Eropa Barat, Wolfgang meminta izin cuti untuk
mengurus tanah keluarganya di Mecklenburg. Musim panas tahun 1941
Wolfgang telah melapor kembali di resimennya, dan langsung dipersiapkan
untuk menghadapi pertempuran di Yunani.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><br /></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN">Dalam pertempuran Kreta,
Wolfgang dan pasukannya kebagian tugas untuk bergabung dengan batalion
Hauptmann Burckhardt yang dalam proses dibantai pasukan Inggris dari The
Black Watch (mereka sudah kehilangan lebih dari 300 orang, belum lagi
100 orang lebih yang terluka dan beberapa ditawan). Tengah malam ketika
sudah dekat dengan tujuannya di lapangan udara Heraklion, Wolfgang
melihat sekelompok pasukan yang nongkrong di bukit sebelah tenggara
landasan. Begitu yakin dia bahwa pasukan yang dilihatnya merupakan
bagian dari patroli yang dikirimkan oleh Burckhardt, sehingga dia
buru-buru meneriakkan password 'Reichsmarschall', hanya untuk mendapat
hujan tembakan dan peluru. Ternyata mereka adalah pasukan musuh yang
mengepung Hauptmann Burckhardt.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><br /></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><span lang="IN">Tak lama Wolfgang dan pasukannya
telah terkepung pula, dan walaupun mereka bertahan dengan gigih melawan
setiap usaha penerobosan dari pihak musuh, cadangan amunisi menurun
dengan cepat. Major Walther, komandan batalion yang membawahi Wolfgang,
memerintahkan pada pasukannya agar mengerahkan segala daya dan upaya
demi menyelamatkan peleton yang terkepung tersebut, dengan menekankan
bahwa ini bukan hanya upaya biasa tapi sudah menyangkut masalah
kehormatan yang dijunjung tinggi oleh para Fallschirmjäger. Tapi yang
jadi problem, infanteri Skotlandia yang terkenal dengan nama Black Watch
yang menjadi pengganjal utama ini telah berada dalam posisi yang enak
buat menyerang maupun bertahan, sehingga begitu sulitnya untuk menembus
kepungan mereka.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><span lang="IN"><br /></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><span lang="IN"><span lang="IN">Di lain pihak, peleton Wolfgang
berusaha mati-matian bertahan, menggali lubang perlindungan dengan semua
alat yang tersisa, bahkan dengan helm dan jari telanjang mereka! Di
sekitar, tak henti-hentinya datang tembakan dari senapan mesin Vickers
musuh, ledakan mortir dan juga artileri. Wolfgang dan banyak dari
pasukannya telah terluka. Kekuatan mereka kini telah menjadi tinggal
setengahnya, dan telah berhari-hari mereka bertempur tanpa henti tanpa
mendapat istirahat yang cukup dan juga pasokan amunisi.</span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><span lang="IN"><span lang="IN"><br /></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><span lang="IN"><span lang="IN"><span lang="IN">Di saat inilah, menurut salah
seorang saksi mata, hadir sebuah pemandangan yang menakjubkan yang
sungguh tak dapat dipercaya bagai dalam dongeng saja. Seorang prajurit
berkuda tiba-tiba datang dari kejauhan, memacu kudanya dengan
konsentrasi tinggi dan kecepatan penuh, sementara boks amunisi terpasang
di sadelnya. Begitu tidak biasanya pemandangan ini sehingga The Black
Watch hanya dapat terpana melihatnya. Tapi tak lama, mereka tersadar dan
segera menghujani tembakan kepada si pemuda pemberani. Tembakan gencar
tersebut barulah berbuah ketika si penunggang kuda telah sampai di
tujuannya, dan bagaikan dalam drama, sesampainya disana dia langsung
terkulai lemah dengan banyak lubang bekas peluru di badannya.</span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><span lang="IN"><span lang="IN"><span lang="IN"><br /></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><span lang="IN"><span lang="IN"><span lang="IN"><span lang="IN">Ketika amunisi kemudian
dibagikan, Wolfgang bertanya siapakah si pemuda pemberani tersebut dan
bagaimana keadaannya. kepahlawanannya telah membangkitkan kembali
semangat bertempur pasukannya yang terkepung. Begitu hancurnya hati
Wolfgang ketika mendapati bahwa dia tidak lain dari adik tercintanya
sendiri, Leberecht, yang baru berusia 19 tahun dan dilaporkan telah
meninggal tak lama setelah menyelesaikan misinya.</span></span></span></span></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><br /><span><span style="font-family: inherit;">Wolfgang sendiri menyusul
adiknya ke alam baka bersama dengan sisa-sisa pasukannya keesokan
harinya. Mereka menolak untuk menyerah, dan bertempur bagaikan banteng
terluka dengan berbekal amunisi pemberian Leberecht, sampai semua orang
yang sudah terluka pun ikut memanggul senjata. Pasukan Inggris hanya
bisa geleng-geleng kepala melihat kegigihan yang amit-amit dari unit
pinilih Fallschirmjäger ini. Mungkin kalau situasi terbalik dan mereka
berada dalam posisi Wolfgang, mereka akan lebih memilih untuk menyerah
dan hidup daripada meneruskan pertempuran hanya untuk mati.</span><b><span lang="IN"></span></b></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><b><span lang="IN"><br /></span></b></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><b><span lang="IN">Gefreiter Leberecht Graf von Blücher</span></b></span><span lang="IN">
(1922 di Fincken – 20 Mei 1941 di Kreta) menyelesaikan sekolahnya tahun
1940, dan kemudian langsung mendaftar menjadi seorang prajurit
infanteri Wehrmacht yang ditempatkan di Prusia Timur. Saudara sekaligus
idolanya, Wolfgang, mengajaknya untuk bergabung dengan Fallschirmjäger,
dan Leberecht pun menyanggupinya. Dia menjalani pelatihan penerjunan
bulan Januari 1941 di Tangermünde, dan tak lama langsung terjun ke dalam
pertempuran Kreta (dimana dia terbunuh) dan merupakan bagian dari
Resimen Fallschirmjäger pertama.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: georgia; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span><b><span lang="IN">Jäger Hans-Joachim Graf von Blücher</span></b></span></span></span><span lang="IN" style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">
(28 Oktober 1923 di Fincken – 20 Mei 1941 di Kreta) menjalani sekolah
berasrama di Misdroy yang terletak di dekat Laut Baltik. Sama seperti
Leberecht, Hans-Joachim pun menuruti saran kakaknya untuk bergabung
dengan Fallschirmjäger tak lama setelah lulus sekolah di usianya yang
baru ke-17, dan tergabung dengan resimen yang sama dengan kakaknya yang
kedua, Leberecht, di Resimen Fallschirmjäger Pertama.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: georgia; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: georgia; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: georgia; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Sumber: <a href="http://alifrafikkhan.blogspot.com/2009/12/tragedi-blucher-bersaudara-saving.html">http://alifrafikkhan.blogspot.com</a> </span></span></span></div>
Fajar Muhammad Rivaihttp://www.blogger.com/profile/15360501896993548380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-740411019542069235.post-5340498480413913222012-11-11T19:41:00.004+07:002012-11-11T19:41:42.055+07:007.Staffel (Aufklärung)/Lehrgeschwader 2, Pengintai "Kepala Iblis" Yang Musnah Dalam Pertempuran Stalingrad<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWGf5Y3CRgBWuzyodiWU7xqaRo2fR7NwVnRkQdJp1ahkdLHcdGBwFKv9OCfKV9A3ma9kfJYiZSJqLeNlHek0kEWmf_p6lnFvftF-G_hp9mE9r-dTcTr4tLh6eGJ8T2i3rLTuTL7_guMTE/s1600/19+Messerschmitt+Bf+110+color+colour+farbe+Sofia-Vrazdebna+Teufelskopf+reconnaisance+Luftwaffe+staffel+camouflage.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5698540028650508722" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWGf5Y3CRgBWuzyodiWU7xqaRo2fR7NwVnRkQdJp1ahkdLHcdGBwFKv9OCfKV9A3ma9kfJYiZSJqLeNlHek0kEWmf_p6lnFvftF-G_hp9mE9r-dTcTr4tLh6eGJ8T2i3rLTuTL7_guMTE/s400/19+Messerschmitt+Bf+110+color+colour+farbe+Sofia-Vrazdebna+Teufelskopf+reconnaisance+Luftwaffe+staffel+camouflage.jpg" style="display: block; height: 255px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 400px;" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><i>Sebuah Messerschmitt
Bf<span style="font-size: x-small;">-</span>110 E-3 <span style="font-size: x-small;">"</span>L2+SR<span style="font-size: x-small;">"</span> dari 7.(F)/LG<span style="font-size: x-small;">-</span>2 yang diabadikan di lapangan udara
Sofia-Vrazdebna (Bulgaria) awal bulan April 1941 saat pasukan Jerman
bersiap untuk menyerang Yunani dan Yugoslavia. Penanda identitas kuning
telah ditambahkan ke pesawat (perhatikan bahwa lambang Staffel <span style="font-size: x-small;">"</span>Teufelskopf<span style="font-size: x-small;">"</span> tidak ikut-ikutan dihantam kuning saat bagian hidung
selebihnya dicat<span style="font-size: x-small;">.</span>). Ujung baling-balingnya berwarna putih, yang
merupakan warna resmi 7.(F)/LG<span style="font-size: x-small;">-</span>2. Lubang pemanas udara yang terdapat di
bagian hidung serta sepasang rak bom ETC 50 di bawah sayap merupakan
fitur yang paling menonjol dari Bf<span style="font-size: x-small;">-</span>110 seri E. Pembungkus berbahan
kanvas telah ditutupkan ke bagian mesin dan roda. Pesawat ini sendiri
menggunakan pola kamuflase abu-abu standar (RLM 74/75/76) dengan bodi
bagian pinggir berbintik-bintik</i></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: georgia; font-size: 100%;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiOuERtId7b-R0ao4DGr6TWb1ILjUnOroR1wyldhroQTzle0YCdhhsP-vnEnJKlwPAXGdGlQwR74suXr7faZpC1RPJt3HVW39YO8tg_3T316iWnbW1t1ylqVZlOaEgN6Rkyg4NvKCDdVw/s1600/20+Messerschmitt+Bf+110+Sofia-Vrazdebna+tarpaulin+airfield+Bulgaria.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5698540029819636466" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiOuERtId7b-R0ao4DGr6TWb1ILjUnOroR1wyldhroQTzle0YCdhhsP-vnEnJKlwPAXGdGlQwR74suXr7faZpC1RPJt3HVW39YO8tg_3T316iWnbW1t1ylqVZlOaEgN6Rkyg4NvKCDdVw/s400/20+Messerschmitt+Bf+110+Sofia-Vrazdebna+tarpaulin+airfield+Bulgaria.jpg" style="display: block; height: 259px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 400px;" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-style: italic;">Foto
lain dari Messerschmitt Bf 110 E-3 <span style="font-size: x-small;">"</span>L2+SR<span style="font-size: x-small;">"</span> yang sedang nongkrong di
landasan udara Sofia-Vrazdebna, awal April 1941. dalam foto ini seluruh
bagian kokpit ditutupi kain terpal. Ekornya yang berwarna kuning jelas
kelihatan, sementara huruf <span style="font-size: x-small;">"</span>S<span style="font-size: x-small;">"</span> dibuat dengan menggunakan warna putih
Staffel. Perhatikan pula bintik-bintik yang bertebaran di seluruh bagian
samping pesawat</span></span></span> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivG3DUY5DUAfHOXVzqBo7xTiKTPgoL2lNeOtSwI6-ldfnlLvrY0a8H7-ld9bi8C6Eg47G0QZsslqTJm6D-yDUuFeF3KweyI3GuUod6TYtRRleyYElh2Cy-mDkywX8mC2K5o_IfVfoOpII/s1600/22+Messerschmitt+Bf+110+Athens-Kalamaki+Crete+MFG+17+MG+Operation+Mercury1.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5698541304963760306" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivG3DUY5DUAfHOXVzqBo7xTiKTPgoL2lNeOtSwI6-ldfnlLvrY0a8H7-ld9bi8C6Eg47G0QZsslqTJm6D-yDUuFeF3KweyI3GuUod6TYtRRleyYElh2Cy-mDkywX8mC2K5o_IfVfoOpII/s400/22+Messerschmitt+Bf+110+Athens-Kalamaki+Crete+MFG+17+MG+Operation+Mercury1.jpg" style="display: block; height: 397px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 400px;" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-style: italic;">Messerschmitt
Bf<span style="font-size: x-small;">-</span>110 C-5 <span style="font-size: x-small;">"</span>L2+OR<span style="font-size: x-small;">"</span> dari 7.(F)/LG<span style="font-size: x-small;">-</span>2 difoto di lapangan udara
Kalamaki-Athena sekembalinya dari misi di atas Kreta. Persenjataan
pesawat ini terdiri dari empat buah senapan mesin MFG<span style="font-size: x-small;">-</span>17 di hidung
bagian atas; dua buah kanon MG FF yang seharusnya ditempatkan di hidung
bagian bawah telah dicopot dan digantikan dengan kamera Rb 50/30. Sang
pilot, yang terlihat sedang turun dari kokpit, mengenakan schwimmweste
(rompi pelampung) dan peluru suar di sepatu terbang bagian kanannya.
Perhatikan baluran kamuflase hasil modifikasi di ujung depan sayap.
Warna lingkaran ujung baling-baling dicat putih sesuai warna resmi
Staffel</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuiGCCO6A4bHuSKQXj9EqraFPxU-i4zvPXinxFCMl_CBa11p_nSGen0sDD-8VQww6yO32XureyLXgmZB5QrMcaD9ILzrZJ1uB48XxMKQdWTGApx9Mpz4KqKD2tj-qin2XYVupQiDc2bSg/s1600/24+Stalino+airfield+Messerschmitt+Bf+110c.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5698543198714712610" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuiGCCO6A4bHuSKQXj9EqraFPxU-i4zvPXinxFCMl_CBa11p_nSGen0sDD-8VQww6yO32XureyLXgmZB5QrMcaD9ILzrZJ1uB48XxMKQdWTGApx9Mpz4KqKD2tj-qin2XYVupQiDc2bSg/s400/24+Stalino+airfield+Messerschmitt+Bf+110c.jpg" style="display: block; height: 262px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 400px;" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-style: italic;">Messerschmitt
Bf<span style="font-size: x-small;">-</span>110 C-5 <span style="font-size: x-small;">"</span>L2+MR<span style="font-size: x-small;">"</span> dari 7.(H)/LG<span style="font-size: x-small;">-</span>2 di Rusia musim panas 1942,
kemungkinan di lapangan udara Stalino. Pilotnya sedang duduk santai
sambil menulis di tengah musim panas yang menghangatkan sembari menunggu
perintah untuk tinggal landas. Perhatikan tangki bahan bakar tambahan
300-l yang terpasang di bawah sayap, matras karet yang terhampar di
bagian atas sayap, serta kode unit “L<span style="font-size: x-small;">-</span>2”. Uniknya, dalam foto-foto yang
memperlihatkan 7.(H)/LG<span style="font-size: x-small;">-</span>2 selama masa tugasnya di Rusia, tak terdapat
satupun gambar yang memperlihatkan terpasangnya pita kuning di badan
serta ujung sayap di pesawat-pesawat mereka, padahal ini merupakan
marking yang umum digunakan oleh pesawat-pesawat Luftwaffe di Front
Timur</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Pada permulaan bulan
November 1938, Lehr-Verband/Aufklärungsgruppe Jüterbog (Unit
Pelatihan/Grup Pengintai Jüterbog) dibentuk ulang menjadi III Gruppe
(Aufklärung)/Lehrgeschwader 2. Unit baru ini terdiri dari tiga Staffeln
(Staffel 7, 8 dan 9) dan tergabung ke LG<span style="font-size: small;">-</span>2. Dua Gruppe lain dari LG<span style="font-size: small;">-</span>2
adalah I (Jagd)/LG<span style="font-size: small;">-</span>2 dan II (Schlacht)/LG<span style="font-size: small;">-</span>2. Yang pertama adalah unit
pemburu, sementara yang kedua unit pendukung udara ke darat.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> 7.(F)/LG<span style="font-size: small;">-</span>2 mulai
beraksi untuk pertama kalinya di Polandia dengan menerbangkan pesawat
berjenis Dornier Do<span style="font-size: small;">-</span>17 P dan M. Setelah Pertempuran Britania
berlangsung, barulah unit ini di-upgrade pesawatnya menjadi
Messerschmitt Bf<span style="font-size: small;">-</span>110 C-5. Di fase ini pula lambang unit yang khas,
sebuah <span style="font-size: small;">"</span>Teufelskopf<span style="font-size: small;">" </span>(Kepala Iblis) kecil, mulai ditempelkan ke
pesawat-pesawat kepunyaan mereka. 7.(F)/LG berpangkalan di Grimbergen,
Belgia, sampai dengan 12 Februari 1941 ketika dia ditarik dari
pertempuran udara melawan Inggris untuk mempersiapkan serangan baru
terhadap Yunani dan Yugoslavia.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Pada tanggal 24 Maret
1941, 7.(F)/LG ditransfer ke Krumovo (Bulgaria) melalui jalur Popest
(Rumania), dan pada tanggal 2 April berangkat lagi menuju lapangan udara
Sofia-Vrazdebna. Disana pesawat-pesawat Bf<span style="font-size: small;">-</span>110-nya mendapat sentuhan
warna kuning sebagai penanda identitas. Warna ini dibalurkan ke bagian
hidung, elevator, dan ekor. Pasukan Jerman memulai serbuan ke Balkan
tanggal 6 April 1941. Setelah misi di Yunani dan selatan Yugoslavia
usai, 7.(F)/LG diikutkan pula dalam operasi pendukung invasi Kreta dari
pangkalan mereka di Athena-Kalamaki.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Kampanye di Rusia
mengikutsertakan 7.(F)/LG yang beroperasi di bagian selatan dimana, di
musim panas tahun 1941, unit ini melakukan misi-misi pengintaian untuk
mendukung gerak maju Panzergruppe 1 dengan pesawat-pesawat Bf<span style="font-size: small;">-</span>110 E-3
dan C-5 (juga beberapa Bf<span style="font-size: small;">-</span>109 E-6) yang masih tersisa. Pada bulan
September 1941, untuk sementara unit ini ditarik dari garis depan dan
dikirim ke Breslau untuk beristirahat dan diperlengkapi kembali. Pada
bulan Desember tahun yang sama 7.(F)/LG kembali beroperasi, terbang dari
Mariupol di Laut Azov, barat Rostov. Pada bulan Februari 1942 dia
ditransfer ke Stalino, dan pada bulan Maretnya unit ini dinamai ulang
menjadi 7.(H)/LG<span style="font-size: small;">-</span>2. Pada bulan Mei 1942 dia ditempatkan di bawah komando
Stab NAGr<span style="font-size: small;">-</span>12. Pada bulan November, staffel baru tapi lama ini untuk
sementara disatukan dengan 3.(H)/31 untuk membentuk Grup Pengintaian
Taktis Fleischmann yang kemudian beroperasi di atas Stalingrad dari
pangkalan mereka di Golubinskaya (sebelah utara Kalach). Tanggal 11
Desember 1942 lapangan udara ini harus ditinggalkan demi menghindari
gerak maju pasukan Rusia yang semakin mendekat.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Kebanyakan pesawat
kepunyaan unit ini kemudian menjadi korban karena hanya beberapa Bf<span style="font-size: small;">-</span>110
yang bisa diterbangkan. Pada akhir bulan November 1942, 7.(H)/LG<span style="font-size: small;">-</span>2 dan
3.(H)/31 hanya tinggal mempunyai lima pesawat dalam inventaris mereka,
dan pada bulan Januari 1943 jumlah ini menyusut lagi menjadi tiga! Pada
akhir bulan Februari 1943, 7.(H)/LG<span style="font-size: small;">-</span>2 menghilang dari peredaran setelah
musnah dalam bencana Pertempuran Stalingrad.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Staffelkapitäne:</span><br /><span style="font-size: 100%;">Maret 1941 <span style="font-size: small;">-</span> 29 Oktober 1941: Hauptmann Hans-Eberhard Schäfer</span><br /><span style="font-size: 100%;">30 Desember 1941 <span style="font-size: small;">-</span> 36 Maret 1942: Hauptmann Karl-Gustav Schmidt-Kabis</span><br /><span style="font-size: 100%;">11 Februari 1942 <span style="font-size: small;">-</span> 26 Mei 1942: Major Paul Lube (juga sebagai komandan NAGr. 9)</span><br /><span style="font-size: 100%;">Juni 1942 <span style="font-size: small;">-</span> September 1942: Hauptmann Rudolf von Spankeren</span><br /><span style="font-size: 100%;">September 1942 <span style="font-size: small;">-</span> 6 November 1942: Oberleutnant Robert Kneifel</span><br /><span style="font-size: 100%;">15 November 1942 <span style="font-size: small;">-</span> Januari 1943: Oberleutnant Richard Clemens</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;">Sumber: <a href="http://alifrafikkhan.blogspot.com/2012/01/7staffel-aufklarung-lehrgeschwader-2.html">http://alifrafikkhan.blogspot.com</a></span> </span></span> </span></span></div>
Fajar Muhammad Rivaihttp://www.blogger.com/profile/15360501896993548380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-740411019542069235.post-82783972820406414042012-10-28T10:55:00.000+07:002012-10-28T10:57:29.430+07:00Rahasia Di Balik Suksesnya Blitzkrieg 1939 - 1941<div style="text-align: justify;">
<a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/10/Bundesarchiv_Bild_101I-646-5188-17%2C_Flugzeuge_Junkers_Ju_87.jpg"><img alt="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/10/Bundesarchiv_Bild_101I-646-5188-17%2C_Flugzeuge_Junkers_Ju_87.jpg" class="decoded" height="286" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/10/Bundesarchiv_Bild_101I-646-5188-17%2C_Flugzeuge_Junkers_Ju_87.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><i>Pesawat pembom tukik Junkers Ju-87 "Stuka, salah satu pesawat tempur yang diandalkan Jerman dalam melakukan Blitzkrieg</i></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.conservapedia.com/images/9/97/Moving_into_poland.jpg"><img alt="http://www.conservapedia.com/images/9/97/Moving_into_poland.jpg" class="decoded" height="266" src="http://www.conservapedia.com/images/9/97/Moving_into_poland.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Pasukan Jerman dalam invasi ke Polandia</span></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Taktik dan strategi yang diterapkan Angkatan Bersenjata Jerman di awal Perang Dunia II ini saya kira sangat cocok diterapkan pada setiap angkatan bersenjata di semua negara, termasuk Indonesia. Kombinasi Panzer-Panzergrenadier, teknologi mesin perang, moral dan kekuatan Luftwaffe menjadi tumpuan Jerman dalam melakukan Blitzkrieg.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Saat mesin-mesin perang Jerman nampaknya tak tertahankan menggilas melalui jantung eropa, gurun pasir dan bukit batu Afrika<span style="font-size: small;">, serta padang rumput maha luas di Rusia, seluruh dunia se<span style="font-size: small;">akan tak berhenti berdecak kagum, baik<span style="font-size: small;"> kawan, lawan, maupun pihak netral. Mereka belajar satu kata baru: Blitzkrieg (Perang Kilat). Para pemimpin militer dunia dan strategis menanyakan pada <span style="font-size: small;">diri mereka s<span style="font-size: small;">endiri: "apa rahasia mereka?".</span></span></span></span></span></span></span> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;">Mereka akan
terkejut bila mengetahui bahwa sebenarnya tak ada rahasia yang
tersembunyi disini. Tak ada dukun terlibat <span style="font-size: small;">(apalagi </span>yang namanya santet) ber<span style="font-size: small;">s</span>eliweran
menerpa musuh-musuh Jerman. Staff Jenderal Wehrmacht telah dengan cermat
menganalisis potensi dan kelemahan calon lawan mereka, lama sebelum
perang itu sendiri terjadi. Dengannya mereka lalu mengembangkan rencana
operasi yang paling cocok, membangun sistem kontrol dan komando terpadu
yang efektif, dan mengintegrasikan pasukan lapis baja baru yang mereka
punyai dengan kekuatan artileri, infanteri, dan Luftwaffe sehingga
membentuk sebuah kekuatan gabungan yang sangat efisien.</span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;">Pengaruh
Blitzkrieg ini langsung dirasakan oleh negara-negara seperti Polandia,
Prancis, Inggris dan Rusia saat mereka berhadapan dengan unit-unit
Jerman. Tiba-tiba mereka telah dibombardir oleh artileri darat dan
pembom udara, tiba-tiba suara Stuka yang mengerikan menderu ke arah
mereka, tiba-tiba panzer datang dengan diikuti oleh infanteri-infanteri
di belakangnya, tiba-tiba mereka telah terkepung, terputus dari unitnya,
tertangkap, bahkan saat mereka baru turun dari kereta api di garis
belakang<span style="font-size: small;">.</span> Jerman telah belajar dari kekalahan tragisnya dalam Perang
Dunia Pertama. Tak seperti musuh-musuhnya, Jerman tidak siap bila harus
mengalami lagi perang gaya parit bercampur lumpur seperti yang terjadi
di Somme, Verdun, Passchendaele dan tempat-tempat melegenda lainnya.
Latihan keras Angkatan Bersenjatanya dimaksudkan untuk mencegah hal
tersebut terulang kembali. Tujuan utamanya adalah untuk menghancurkan
pertahanan musuh secepat mungkin, menembus melalui wilayah belakangnya,
mengganggu pasokan logistiknya, dan mengalahkan musuh secara telak
sebelum dia bahkan sempat membangun kekuatan.</span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;">Hal ini
tampaknya sederhana, tapi tidak semudah seperti yang terlihat. Di masa
damai, saat negara-negara lain bersikap santai dalam membangun kekuatan
militernya, diam-diam Jerman membangun suasana layaknya <span style="font-size: small;">"</span>perang<span style="font-size: small;">"</span> bagi
Wehrmacht-nya yang baru lahir. Prajurit-prajurit dilatih dengan
menggunakan peluru tajam, amunisi asli, dan situasi layaknya di medan
pertempuran yang sebenarnya. Latihan fisik dan mental dilakukan
sepanjang waktu, tidak terbatas hanya saat mereka menjadi kadet saja.
Manuver (latihan perang) kerap diselenggarakan, dan biasanya melibatkan
tidak hanya satu cabang Angkatan Bersenjata belaka. Unit-unit dilatih
dalam segala aspek misi yang dibebankan kepada mereka. Bahkan dengan
begitu banyaknya perekrutan kader-kader baru yang seakan tak berakhir,
pengembangan unit yang sudah ada dan pembentukan unit-unit baru,
kebanyakan darinya tidak lalu tumbuh menjadi unit dan individu yang
biasa-biasa saja atau bahkan lembek. Mereka menjadi kekuatan baru yang
tangguh, layaknya veteran perang yang sebenarnya. Pelatihan unit kecil
dan individu prajurit melibatkan serangkaian latihan tempur yang
didesain untuk mengkondisikan unit dan prajurit agar siap untuk
bertempur seperti halnya dalam latihan biasa. Pelatihan untuk para
komandan dan perwira pun tidak luput menjadi perhatian. Kursus dan
pelatihan tambahan yang panjang diterapkan kepada mereka, agar nantinya
mereka siap lahir-batin memimpin pasukannya dalam segala kondisi di
pertempuran yang sebenarnya. Latihan mereka tak hanya ditujukan agar
memimpin anak buahnya secara “benar”, tetapi juga bagaimana agar mereka
bisa mengkombinasikan kekuatannya dengan pasukan dari unit lain yang
berbeda. Hal ini memberikan suatu bentuk profesionalisme yang begitu
luar biasa, sehingga membuat unit-unit ini mampu bertahan melalui enam
tahun penuh peperangan yang brutal dan berdarah-darah.</span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;">Faktor
lainnya adalah fleksibilitas. Dengan menitikberatkan pada karakter
rakyat Jerman yang terkenal kreatif dan teratur, para komandan dan
prajurit didorong untuk menggunakan inisiatifnya manakala diperlukan.
Selalu ditekankan bahwa setiap prajurit mempunyai peran yang sama dalam
pencapaian keberhasilan dari misi yang dibebankan kepada unitnya. Bila
situasi kemudian berubah secara drastis, jangan hanya menunggu perintah
baru yang dikeluarkan tapi lakukanlah sesuatu, apa saja! Bila komandanmu
menjadi korban, ambil alih komando. Bila kamu melihat sebuah kesempatan
yang tak terduga, ambillah keuntungan darinya. Yang jelas, jangan
berhenti bergerak ke depan, maju di antara suara desingan peluru.
Kebijakan yang sangat mendukung inisiatif dan kreatifitas ini (yang saat
itu tidak banyak diterapkan di negara-negara lain) telah ikut
bertanggungjawab terhadap kemenangan-kemenangan awal Jerman, sama dengan
faktor-faktor non-mental lainnya.</span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;">Hal ini
berkaitan erat dengan sikap orang-orang Jerman terhadap profesi militer.
Tugas militer dipandang sebagai sebuah profesi yang terhormat di
kalangan masyarakat. Ini bukan berarti bahwa semua orang menganggapnya
begitu. Hanya saja, hal ini telah secara umum diterima dan dipromosikan
dalam pemuatan berita-berita koran, majalah, buku dan media pra-perang
lainnya. Kebanyakan anggota tentara pra-perang mempunyai usia berkisar
24-28 tahun. Mereka telah mengalami masa muda yang <span style="font-size: small;">"</span>gemilang<span style="font-size: small;">"</span> selama
berlangsungnya kebangkitan Nasional-Sosialisme melalui <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Hitlerjugend</i> (Anak Muda Hitler) dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Reichsarbeitsdienst</i>
(Tugas Buruh Nasional). Mereka melihat dengan rasa bangga bangkitnya
Jerman dari "kekalahan memalukan" dalam Perang Dunia I menjadi salah satu
negara terpandang di Eropa dan dunia melalui kekuatan militernya.
Orang-orang ini merupakan inti dari Angkatan Bersenjata Jerman yang
baru. Di dalam kebanyakan unit Wehrmacht, mereka hanya terdiri dari
10-15% tamtama, tapi mempunyai porsi yang lebih besar dalam tubuh
bintara dan porsi yang lebih besar lagi dalam tubuh perwira yuniornya.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;">Semuanya diilhami oleh konsep <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Gemenschaft</i>
(solidaritas komunitas). Ini adalah semacam ideologi non-formal yang
menjadi pembentuk kesetiakawanan dan kekesatriaan dalam kehidupan
militer. Skill bertempur yang mumpuni, solidaritas antar unit, dan
kekuatan fisik. Prajurit-prajurit muda bersemangat dan fanatik yang
telah dibekali itu semua nantinya akan menjadi contoh dari kedahsyatan
bertempur yang tak henti-hentinya menjadi bahan penelitian oleh para
sejarawan. Mereka juga menjadi penyemangat anggota unit lainnya yang
mungkin tidak <span style="font-size: small;">"</span>seantusias<span style="font-size: small;">"</span> mereka. Ideologi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Gemenschaft</i>
ini sekaligus juga menjadi penguat kepaduan unit, sejajar dengan ikatan
militer melalui sumpah prajurit di depan bendera unit, seragam
masing-masing unit yang mempunyai kekhasan tertentu, dan penghargaan
seabrek-abrek bagi tiap orang yang berpestasi dalam pertempuran.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;">Sistem
penggantian Angkatan Bersenjata Jerman juga berfungsi untuk mencapai dan
mempertahankan hal ini. Dalam rangka menjaga identitas unit, sebuah
divisi biasanya tidak akan ditarik dari pertempuran sebelum jumlahnya
berkurang sampai 75-50%<span style="font-size: small;">.</span> Datangnya anggota baru dan pulangnya anggota
lama dari cutinya kembali menempatkan kekuatan divisi secara penuh.
Anggota baru ini kemudian mendapat latihan ulang yang menekankan pada
kerjasama dengan anggota-anggota lama, dan tidak akan diterjunkan
kembali dalam pertempuran sebelum tercipta kesatuan yang kokoh seperti
sebelumnya. Hal ini membuat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kampfgeist</i>
(semangat bertempur) tetap terjaga tanpa mengalami penurunan moral.
Sistem seperti ini terus dilakukan oleh Wehrmacht, sampai akhirnya
superioritas Sekutu di akhir-akhir perang membuat hampir mustahil untuk
mempertahankannya.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;">Jadinya,
tidak hanya strategi baru dan peralatan perang modern yang menjadi
penyebab keberhasilan Jerman di awal perang (1939-1941), melainkan satu
yang lebih penting: mental. Hal ini hanya diketahui dan dipahami oleh
beberapa orang tertentu saja, sehingga seakan-akan orang di luarnya
menduga bahwa kunci kemenangan demi kemenangan yang diraih Wehrmacht
adalah adanya <span style="font-size: small;">"</span>rahasia<span style="font-size: small;">"</span> yang misterius. Ingat sodara-sodara, strategi
sebagus apapun dan senjata semodern apapun akan menjadi sia-sia manakala
orang yang diserahi tanggung jawab <span style="font-size: small;">"</span>mengelolanya<span style="font-size: small;">"</span> tidak mempunyai
mental bertempur yang bagus dan terinspirasi oleh apa yang dilakukannya.
Itulah yang terjadi pada pasukan Amerika di Vietnam dan pasukan
Multinasional di Afghanistan.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN" style="font-size: 100%; mso-ansi-language: IN;">Sumber: <a href="http://alifrafikkhan.blogspot.com/2011/09/rahasia-di-balik-suksesnya-blitzkrieg.html">http://alifrafikkhan.blogspot.com</a>, dengan sedikit perubahan </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
Fajar Muhammad Rivaihttp://www.blogger.com/profile/15360501896993548380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-740411019542069235.post-52621015920534958222012-10-26T09:02:00.003+07:002012-10-26T09:29:07.536+07:001 September 1939 Di Langit Warsawa. Perang Udara Pertama Dalam Perang Dunia II (Sudut Pandang Pilot-Pilot Polandia)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHmN-s1aI5_CCRc-qH7gt6T7yzn3CoRfMoVWbUEgE1eiQs1ffNhBU8BpBpGcgH8mFbvjWdES40CwR9pX-b2mDcyzztILCN52rv2Ia_7hOgE1jkZX5SKnD3JzdhmFah_O4MuO2aFWMrEZlt/s1600-h/Three+Junkers+Ju+87+Stuka+after+take+off.+Poland%3B+September+1939..jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5444747439241523394" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHmN-s1aI5_CCRc-qH7gt6T7yzn3CoRfMoVWbUEgE1eiQs1ffNhBU8BpBpGcgH8mFbvjWdES40CwR9pX-b2mDcyzztILCN52rv2Ia_7hOgE1jkZX5SKnD3JzdhmFah_O4MuO2aFWMrEZlt/s400/Three+Junkers+Ju+87+Stuka+after+take+off.+Poland%3B+September+1939..jpg" style="display: block; height: 268px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 400px;" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="font-size: x-small;">Tiga buah Junkers Ju-87 "Stuka" tinggal landas untuk menyerbu Polandia</span></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: georgia; font-size: 100%;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlqLTofJ8cYDyA87OVfu6Yx5ExSaXmJh7hyphenhyphen3l5u-Aace4GjN9b79gKx8_-PjqHXmijZSns9jhiU7HTEtcenCLTB8coYakfqrKdQ-VhEnqZb0Qpo0dvVo4G8VZzeGirljz8_em3WL_OyBUH/s1600-h/A+German+He-111+bomber.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5444747130322123202" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlqLTofJ8cYDyA87OVfu6Yx5ExSaXmJh7hyphenhyphen3l5u-Aace4GjN9b79gKx8_-PjqHXmijZSns9jhiU7HTEtcenCLTB8coYakfqrKdQ-VhEnqZb0Qpo0dvVo4G8VZzeGirljz8_em3WL_OyBUH/s400/A+German+He-111+bomber.jpg" style="display: block; height: 272px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 400px;" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">Sebuah pesawat Heinkel He-111 menjatuhkan bom di atas angkasa Polandia, 1 September 1939</span></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.abload.de/img/polen_stukas1b0h.jpg"><img alt="http://www.abload.de/img/polen_stukas1b0h.jpg" class="decoded" height="280" src="http://www.abload.de/img/polen_stukas1b0h.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span style="font-family: inherit;">Formasi pesawat Junkers Ju-87 "Stuka" di langit Polandia, 1 September 1939</span></i></span><br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;"><a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ee/PZLP11C_CURRENT.jpg/877px-PZLP11C_CURRENT.jpg"><img alt="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ee/PZLP11C_CURRENT.jpg/877px-PZLP11C_CURRENT.jpg" class="decoded" height="350" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ee/PZLP11C_CURRENT.jpg/877px-PZLP11C_CURRENT.jpg" width="400" /></a></span><i><span style="font-family: inherit;"> </span></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ee/PZLP11C_CURRENT.jpg/877px-PZLP11C_CURRENT.jpg"> </a></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: inherit; font-size: x-small;">Pesawat tempur PZL P.11 milik Polandia yang digunakan dalam perang udara di Polandia</span></i><br />
<br />
<br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Sebelum pecahnya
Perang Dunia II yang dimulai pada tanggal 1 September 1939. Angkatan
Udara Polandia mempunyai tujuh skuadron pemburu (<span style="font-style: italic;">Dywizjon Mysliwski</span>) yang masing-masing diperlengkapi oleh 20 buah pesawat. Tiap skuadron dibagi lagi menjadi dua <span style="font-style: italic;">Eskadra</span> (seksi). Pesawat yang operasional pada saat itu praktis hanya pemburu PZL P.11 jenis 'a' atau 'c'. Hanya tiga <span style="font-style: italic;">Eskadrilles</span>
yang dipersenjatai dengan pesawat pemburu PZL P.7 tipe lama. Dengan
adanya mobilisasi perang pada tanggal 26 Agustus 1939, semua unit tempur
mendapat perintah untuk memindahkan pangkalan udaranya.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Kebanyakan skuadron
pemburu tersebut dibagi-bagi oleh struktur komando Angkatan Darat
Polandia untuk mendukung dan melindungi kekuatan darat mereka. Hanya
unit dari Resimen Udara Warsawa No.1 (Sq No: III/1 dan IV/1) yang
dimasukkan ke dalam <span style="font-style: italic;">Brygada Poscigowa </span>(Brigade
Pengejar) yang bertugas untuk mempertahankan ibukota Polandia yang
bernama Gegerbitung eh Warsawa. Hanya beberapa hari sebelum serangan
Jerman, skuadron IV/1 diperkuat dengan tambahan <span style="font-style: italic;">Eskadra Mysliwska</span> ke-123 (Pemburu <span style="font-style: italic;">Eskadrille</span>) dari Resimen Krakow ke-2. Pemburu <span style="font-style: italic;">Eskadrille</span>
ini dilengkapi dengan pesawat tempur P.7. Kolonel Stefan Pawlikowski,
yang merupakan pilot veteran di angkasa Prancis dalam Perang Dunia I dan
juga dalam Perang Polandia-Bolsewik tahun 1920, ditunjuk untuk
mengomandoi brigade ini.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Tanggal 1 September
1939 jam 6.30 pagi, datang sebuah pesan darurat ke markas brigade yang
datangnya dari titik observasi di kota Mlawa. Pesan itu menyebutkan
tentang kedatangan grup pembom musuh yang akan menyerang Warsawa.
Kolonel Pawlikowski segera memerintahkan untuk mengudarakan seluruh
pesawat brigade pengejarnya. Setelah tinggal landas, pesawat-pesawat
pemburu Polandia menggabungkan formasi di atas Legionowo. Sekitar jam 7-an di sekitar wilayah Bugo-Narew, akhirnya pecah pertempuran ketika
brigade tersebut menyerang kurang lebih 80 buah pesawat He-111 dari LG-1
dan KG-27 "Boelcke". Formasi bomber Jerman ini telah mendapat
perlindungan dari 20 buah Bf-110 dari I(Z)/LG-1. Dalam pertempuran yang
sangat dahsyat dan ketat yang berlangsung selama 40 menit ini, tidak
kurang dari 154 pesawat dari kedua belah pihak berseliweran saling
membunuh lawannya.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br />Pilot pertama yang
menyerang formasi Jerman berasal dari seksi yang dipimpin oleh Letnan
Aleksander Gabszewicz, perwira taktis dari skuadron IV/1. setelah
rentetan tembakan senapan mesin yang dilancarkan oleh Gabszewicz dan
Kopral Andrzej Niewiara, salah satu pesawat He-111 tumbang dan jatuh ke
arah utara dengan asap keluar dari badannya. Tak lama pesawat tersebut
berdebum ke tanah dalam usaha pendaratan daruratnya, dengan salah satu
sayapnya patah setelah menubruk pohon.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Di wilayah Wyszkow,
Letnan Dua Jerzy Palusinski menyerang sebuah formasi bomber Luftwaffe
yang terdiri dari 12 pesawat. Setelah menembak jatuh salah satu pesawat
incarannya, Palusinksi terkena tembakan balik dan terluka di lengannya,
dengan jam tangannya berhasil menyelamatkannya dari luka lebih parah.
Palusinski terpaksa mendaratkan pesawatnya secara darurat di dekat
sebuah desa bernama Kobylka. Pada hari itu ada juga pilot Polandia lain
yang mencatatkan kemenangan pertamanya. Salah satu di antaranya adalah
Kapten Adam Kowalczyk, komandan dari IV/1 F.Sq, dan Juliusz Frey,
pemimpin <span style="font-style: italic;">Eskadrille</span>. Letnan Dua Hieronim Dudwal juga mencatatkan <span style="font-style: italic;">kill</span> pertamanya, yang nanti akan bertambah menjadi total empat buah dalam kampanye di bulan September.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Dalam pertempuran
udara pertama ini, hanya ada tiga pemburu P.7 dari Eskadrille ke-123
yang ikut berpartisipasi. Alasan dari sangat sedikitnya pesawat Polandia
yang bertempur ini adalah karena komandan IV/1 FS memutuskan untuk
lebih memilih 'menahan' kekuatan pesawat-pesawat tempur tuanya dalam
menghadapi Luftwaffe yang jauh lebih superior untuk menyiapkannya di
lain waktu. Pilot-pilot dari Resimen Krakow menyerang sebuah kelompok
yang terdiri dari tujuh bomber He-111. Letnan Dua Jerzy Czerniak bersama
dengan Kopral Stanislaw Widlarz secara berpasangan telah menembak jatuh
sebuah bomber He-111.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Pihak Polandia pun
bukannya tidak menghadapi kerugian pula. Boleslaw Olewinski terpaksa
harus mampret dari pesawat tempur P.11-nya yang terbakar hebat, dan
menderita luka bakar juga cedera. Letnan Dua Stanislaw Szmejl terpaksa
mendaratkan pesawatnya secara darurat setelah tangki bahan bakarnya
terkena tembakan pesawat Jerman. Beberapa buah pesawat Polandia juga
mengalami kerusakan setelah pertempuran yang diakibatkan oleh tembakan
senapan mesin dan kanon sehingga membutuhkan perbaikan sebelum mampu
mengudara lagi. Dalam pertempuran udara dahsyat di hari pertama ini, di
pihak Jerman Major Walter Grabmann (pangkat terakhirnya Generalmajor)
Walter Grabmann mengalami luka sehingga harus ditarik untuk sementara
waktu dari front. Grabmann adalah veteran "Legion Condor" yang bertempur
di Perang Saudara Spanyol dan menjadi komandan I(Z)/LG-1.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Jam 12 siangnya, grup
lain dari bomber-bomber Jerman terbang ke arah Warsawa, dengan tujuan melakukan pemboman. Dua seksi pemburu P.11 dari <span style="font-style: italic;">Eskadrille</span>
ke-112 segera lepas landas untuk menghadangnya. Tak lama segera terjadi
pertempuran di atas Wilanow. Sebuah formasi yang terdiri dari sembilan
bomber Do-17 dilabrak oleh pesawat-pesawat pemburu Polandia. Kali ini
bomber-bomber Jerman tidak mendapat perlindungan dari pesawat
pemburunya, sehingga mereka memutuskan untuk melarikan diri ke arah
Prusia Timur. Tak menyia-nyiakan kesempatan langka ini, Letnan Stefan
Okrzeja memburu salah satu bomber, sehingga akibatnya pesawat pembom
tersebut meledak berkeping-keping di udara. Kemenangan ini segera
dikonfirmasi setelah pecahan-pecahan kecil dari pesawat yang meledak
tersebut ditemukan di antara silinder pesawat P.11 yang dipilotinya.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br />Pertempuran udara
besar kedua yang pecah di hari pertama tersebut terjadi di wilayah
Modlin jam 16.30. Kali ini pilot-pilot Polandia harus menghadapi 30
pesawat pembom He-111 dan Do-17 plus sembilan pesawat Ju-87 Stuka, yang
dikawal oleh 20 pesawat tempur Bf-109 dan Bf-110. Letnan Dua Jan
Borowski sedang melakukan patroli di atas Las Kabacki (Hutan Kabacki)
ketika berpapasan dengan sebuah pesawat Bf-109 Jerman yang dipiloti oleh
Oberst (Kolonel) Henschke, salah satu veteran "Legion Condor" lainnya.
Bf-109 lain ditembak jatuh oleh Kadet Jerzy Radomski, yang tak menyadari
pesawat apa yang telah ditembaknya. Ketika dia mendarat kembali,
Radomski melaporkan bahwa dia telah menembak jatuh sebuah "<span style="font-style: italic;">avionette</span>"
(pesawat ringan untuk keperluan olahraga udara). Kadet Janusz Macinski
tak seberuntung koleganya, ketika dia harus mendarat darurat di dekat
Sulejowek, dan Letnan Gabszewicz yang harus bail-out dari pesawatnya.
Selagi masih bergantungan di parasutnya, Gabszewicz mendapat serangan
dari sebuah pesawat Bf-110 yang agresif. Tembakan yang dilancarkan oleh
pesawat Jerman tersebut meninggalkan bolong-bolong yang menganga di
parasut Gabszewicz. Si pilot Polandia sudah kehilangan harapan dan
pasrah saja akan nasibnya yang berada di ujung tanduk. Tiba-tiba
datanglah keajaiban ketika pesawat tempur Polandia lain dengan pilot
Letnan Dua Tadeusz Sawicz yang sedang terbang di dekat lokasi TKP
memberikan bantuannya dengan menyerang pesawat Jerman tersebut. Melihat
situasi yang tidak menguntungkan, pilot Bf 110 menerbangkan pesawatnya
kabur dari situ. Pesawat Polandia lain muncul pula, kali ini dikemudikan
oleh Wladyslaw Kiedrzynski. Mereka 'mengawal' Gabszewicz dan parasutnya
sampai berhasil mendarat dengan selamat di tanah.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Karena misi di pagi hari itu dianggap cukup sukses, para pilot P.7 dari <span style="font-style: italic;">Eskadrille</span>
ke-123 memutuskan bahwa lain kali mereka akan pergi untuk melakukan
misi selanjutnya, maka mereka tidak akan terbang perseksi lagi,
melainkan serentak seluruh pesawat! Dan memang, ujian selanjutnya adalah
seteru lama mereka, Bf-110. Dalam fase pertama pertempuran, komandan <span style="font-style: italic;">Eskadrille</span>
Kapten Mieczyslaw Olszewski terbunuh. Pesawat P.7-nya jatuh di dekat
Legionow. Pilot lain yang berhasil selamat dari pertempuran ini dengan
menggunakan parasut adalah Letnan Dua Stanislaw Czternastek, Letnan Dua
Feliks Szyszka dan Kadet Antoni Danek. Czternastek berhasil mendarat di
tanah di wilayah Nowy Dwor Mazowiecki, sementara dua pilot yang namanya
disebut belakangan mendapat serangan dari pilot-pilot Luftwaffe yang
tidak menginginkan musuhnya selamat untuk kemudian mengudara kembali
menghadapi mereka. Szyszka diberondong tembakan ketika masih berada di
parasutnya, dan dia jatuh mendarat di pinggir sungai Wisla dengan 16
lubang bekas tembakan di sekujur tubuh dan parasutnya! Setelah mendapat
pertolongan dari rakyat sekitar, dia langsung dibawa ke rumah sakit. Dua
pilot P.7 lainnya, Letnan Dua Erwin Kawnik dan Kopral Henryk Flamme
terpaksa mendarat darurat di dekat Zakroczyn setelah pesawatnya
menderita kerusakan hebat. Lawannya saat itu, pesawat-pesawat Bf-110
Jerman dari I.(Z)/LG-1 telah mengklaim menembak jatuh 5 pemburu PZL di
hari itu, 3 oleh Hauptmann Fritz Schleif, sedangkan 2 lainnya
masing-masing oleh Unteroffizier Sturm dan Unteroffizier Lauffs.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Dalam dogfight
lainnya di hari itu, Letkol Leopold Pamula, wakil komandan Brigade
Pengejar, juga ikut serta. Pamula datang langsung dari HQ dan segera
menyuruh salah seorang pilot untuk segera keluar dari kokpit pesawatnya
karena dialah yang akan mengudara dengan pesawat tersebut! Tak lama dia
sudah terlibat dalam pertempuran seru melawan dua buah Bf-109.
Pesawatnya tertembak sehingga dia harus bail-out. Dalam pertempuran ini,
juga terluka pilot Zdzislaw Horn, yang langsung koma di kokpit tak lama
setelah mendaratkan pesawatnya kembali ke pangkalannya. Di atas Praga
Kapten Gustaw Sidorowicz (komandan 111 F.Esc.) terlibat pertarungan
melawan sepasang pemburu Bf-109. Hasil dari pertempuran ini adalah 1:1 -
satu dari pesawat Jerman kemungkinan tertembak jatuh, sementara
Sidorowicz sendiri yang terluka terpaksa mendarat daruratkan pesawatnya.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Di sebagian besar
hari yang menentukan itu, 1 September 1939, kebanyakan bomber Jerman
tidak dapat menjangkau sasaran utamanya, ibukota Polandia. Mereka
terpaksa menurunkan muatannya (baca: bom) di lapang-lapang dekat Warsawa
dan kemudian balik kembali ke Prusia Timur. Di Warsawa sendiri, hanya
sedikit saja bom yang dijatuhkan. Selama pertempuran di tanggal
tersebut, Brigade Pengejar kehilangan satu pilot terbunuh, dan delapan
lainnya masuk dukun eh rumah sakit. 10 pesawat menjadi korban, sementara
24 lainnya rusak berat. Jam 20.00 (masih tanggal 1 September), Brigade
tersebut hanya tinggal mempunyai 20 pesawat yang siap tinggal landas. Di
lain pihak, para pilot brigade ini telah menembak jatuh 12 pesawat
Luftwaffe sementara empat lainnya dibagi kemenangannya dengan
pilot-pilot dari <span style="font-style: italic;">Eskadrille</span>
ke-152. Lima kemenangan diklaim hanya sebagai kemungkinan (karena tidak
ada bukti/konfirmasi), sementara 10 pesawat Jerman berhasil dirusak.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br />Para pilot dari <span style="font-style: italic;">Eskadrille</span>
Pemburu ke-152 telah menunggu sinyal tinggal landas dari sejak pagi
buta. Pesan pertama yang mengabarkan tentang aktivitas udara Jerman
datang sekitar jam 16.00, dimana grup formasi Luftwaffe dengan kekuatan
besar datang dari arah Modlin. Untuk mempertahankan kota, sembilan
pemburu P.11 langsung take-off. Ketika pilot-pilot Polandia itu akhirnya
berjumpa dengan Jerman, mereka seakan melupakan tugas utamanya, yaitu
mempertahankan Warsawa. Satu kelompok yang dipimpin oleh Letnan Marian
Imiela dan Letnan Dua Anatol Piotrowski segera melakukan pengejaran ke
arah musuh. Mereka menjumpai sasarannya jauh dari Warsawa itu sendiri,
di sekitar wilayah Jablonna dan Legionow. Yang pertama menyerang adalah
Letda Piotrowski yang menghancurleburkan sebuah He-111 dengan serentetan
tembakan point-blank. Sebelum pesawat Jerman itu menukik jatuh, kru
senapan mesinnya masih sempat memberikan perlawanan dan pesawat
Piotrowski pun ikut terkena timah panas. P.11 yang dikemudikannya
mengalami kerusakan mesin dan sulit untuk dikendalikan, sehingga
Piotrowski memutuskan untuk mendarat darurat saja. Sialnya, tak lama
datang Bf-109 dari balik awan, dan dalam ketinggian rendah mereka
menghajar P.11 yang tak mampu untuk berbuat apa-apa. Piotrowski pun
tewas seketika.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Pilot lainnya dari <span style="font-style: italic;">Eskadrille</span>
ke-152 adalah Letnan Dua Jan Bury-Burzymski. Dalam sebuah serangan
vertikal di atas wilayah Buchnika, Bury-Burzymski berhasil menembak
jatuh sebuah He 111. <span style="font-style: italic;">Eskadrille</span>
ini, bersama dengan Brigade Pengejar, berhasil menambah empat buah
kemenangan. Setelah pertempuran terakhir di hari itu, yang berlangsung
selama kurang lebih satu jam, para pilot Polandia kembali ke
pangkalannya.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Sumber: </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">1. <a href="http://alifrafikkhan.blogspot.com/2010/03/1-september-1939-di-langit-warsawa.html">http://alifrafikkhan.blogspot.co<span style="font-size: small;">m</span></a></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">2. <a href="http://www.militaryphotos.net/forums/showthread.php?65775-Invasion-of-poland/page41">http://www.militaryphotos.net</a> </span> </span></span></div>
Fajar Muhammad Rivaihttp://www.blogger.com/profile/15360501896993548380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-740411019542069235.post-19659839378303858012012-10-25T13:37:00.000+07:002012-10-25T13:37:13.173+07:00Fakta - Fakta Menarik Tentang Fallschirmjäger (Pasukan Terjun Payung Jerman)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBjvVtayIJcXRwIHR2kUyYUjVsEy3u8pyaPJ5VoP82ccXnYbhv3gtRyqcu24M7f-awXacj4bjJ6lma8rarrYUHLPQWrvpwWNo0lg9VrvCBr6lHrmGqe8f2R7HsaSN7HRElpztni6vkIQDL/s1600-h/12+Fallschirmj%C3%A4ger+in+Italy+Battle+of+Monte+Cassino.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5308811808059636626" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBjvVtayIJcXRwIHR2kUyYUjVsEy3u8pyaPJ5VoP82ccXnYbhv3gtRyqcu24M7f-awXacj4bjJ6lma8rarrYUHLPQWrvpwWNo0lg9VrvCBr6lHrmGqe8f2R7HsaSN7HRElpztni6vkIQDL/s400/12+Fallschirmj%C3%A4ger+in+Italy+Battle+of+Monte+Cassino.jpg" style="display: block; height: 279px; margin-top: 0px; text-align: center; width: 400px;" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span style="font-family: inherit;">Empat anggota Fallschirmjäger, dengan wajah kelelahan namun dengan semangat yang tinggi, berpose di antara puing biara Monte Cassino yang dihancurkan oleh Sekutu di Italia</span></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">- Operasi Stösser
di Ardennes adalah operasi terjun malam satu-satunya yang pernah
dilakukan oleh Fallschirmjäger dalam Perang Dunia II</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;">- Oberst Baron
Friedrich August von der Heydte menggunakan desain pita parasut rampasan
dari Rusia untuk penerjunan di Ardennes. Meskipun masih dalam perawatan
untuk mengobati luka-luka yang terdahulu (dan juga terluka kembali tak
lama setelah penerjunan tersebut!), diberitakan bahwa dia mengakui kalau
parasut Rusia tersebut mempunyai mutu dan desain yang lebih baik
dibandingkan dengan yang Jerman punya, terutama dalam hal lebih mudah
dikendalikan dan tak banyak goyangan saat di udara.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">- Tak seperti
kameradnya di cabang lain Wehrmacht yang biasa membawa Soldbuch (buku
pembayaran gaji) kemana-mana dan biasanya disimpan di saku dada seragam
mereka, para Fallschirmjäger tak pernah membawa Soldbuch mereka saat
terjun ke dalam pertempuran. Buku ini disimpan oleh bagian khusus di
resimen atau divisi, dan biasanya disimpan di tempat keberangkatan
mereka dan dibalikin lagi saat para penerjun payung tersebut kembali.
Untuk menggantikannya, digunakanlah kartu identitas khusus.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">- Semua operasi
terjun payung Jerman yang dilakukan dalam Perang Dunia II (dengan
pengecualian di Ardennes) dilakukan di luar jangkauan artileri Jerman.
Para prajurit yang terlibat dalam Operasi Stösser rencananya akan
didukung oleh artileri jarak jauh, tapi kemudian rencana tersebut
dibatalkan karena adanya kerusakan peralatan radio selama berlangsungnya
pendaratan. Seorang observer artileri bernama SS-Obersturmführer
Etterich dari 12.SS-Panzer-Division ditugaskan untuk mendampingi
batalion Von der Heydte.</span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">- Baik pasukan
terjun payung Jerman maupun Sekutu sama-sama suka menggunakan boneka
untuk mengelabui musuhnya. Masalah yang timbul dalam hal menerjunkan
boneka adalah bahwa “penipuan” seperti ini biasanya berumur pendek. Tak
perlu waktu yang lama bagi pihak yang bertahan di darat untuk menyadari
bahwa itu adalah bohong-bohongan dan bukan penerjun payung yang asli.
Boneka yang dibuat oleh Sekutu umumnya lebih realistis, karena ketika
mereka menyentuh tanah maka akan timbul ledakan-ledakan petasan yang
menyerupai suara tembakan senjata. Sementara itu pihak Jerman memutuskan
bahwa cara terbaik untuk menggunakan boneka ini adalah dengan
menerjunkannya bersama-sama penerjun payung yang asli sehingga akan
menimbulkan kesan jumlah penerjun yang lebih banyak dari sebenarnya, dan
juga untuk menyamarkan obyek serangan mereka. Pihak Jerman bahkan
berbuat lebih jauh melalui eksperimen menggunakan pot asap yang
ditempelkan ke boneka demi menutupi mereka saat pendaratan sehingga
memperpanjang waktu “penipuan”. Sayangnya, ide ini sendiri hanya sampai
pada tahap percobaan saja dan tak pernah masuk ke perencanaan dan
produksi.</span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">- Ketika
dihadapkan pada masalah mendapatkan kembali glider dari lokasi
pendaratan, komando tinggi Jerman sempat mempertimbangkan ide untuk
memasangkan mesin pesawat ringan ke glider sehingga manakala mereka
telah selesai di-drop maka bisa digunakan kembali<span style="font-size: small;">.</span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;">- Hanya 20% dari
para Fallschirmjäger yang diterjunkan di Ardennes yang telah mendapat
latihan memadai untuk terjun bersama dengan senjata dan peralatan mereka
sebelumnya. Hal ini ternyata membawa kerugian besar kepada misi yang
dijalankan, karena begitu besarnya persentase dari kontainer senjata dan
suplai yang hilang, rusak dan tak terpakai.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">- Pada saat D-Day
tanggal 6 Juni 1944, tercatat 150.000 orang yang bertugas di
Fallschirmtruppe, meskipun hanya 30.000 orang di antaranya yang lolos
kualifikasi sebagai penerjun payung! Orang-orang yang digolongkan
sebagai penerjun payung “beneran” ini terutama berasal dari Divisi
Fallschirmjäger ke-1 dan ke-2. Divisi ke-1 asalnya bernama Divisi Lintas
Udara ke-7, sementara Divisi ke-2 berasal dari unit-unit yang beraneka
ragam seperti 2. Fallschirmjäger-Regiment, sisa-sisa Brigade Ramcke, dan
sebuah batalyon resimen serang. Semua unit ini merupakan unit veteran
yang telah ikut serta dalam operasi-operasi militer sebelumnya<span style="font-size: small;">.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"></span></span></span></span></span></span></span></span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;">- Tidak seperti
pasukan Inggris dan Amerika, pihak Jerman tidak pernah memproduksi radio
tipe walkie-talkie untuk kepentingan komunikasi antara formasi-formasi
setingkat peleton dan kompi. Meskipun begitu, satu set kecil buatan
Siemens-Halske telah digunakan untuk operasi kecil di Malta tahun 1942
untuk batalyon d bawah komando Oberst Baron von der Heydte. Alat ini
sangat portabel, dapat dibawa oleh satu orang, ditenagai oleh baterai
yang tahan lama dan mempunyai jangkauan sampai sejauh 200 mil.
Sayangnya, dia tidak diproduksi massal.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">- Selama
berlangsungnya Operasi Mercury, setidaknya satu kompi dari setiap
batalyon telah diterjunkan di tempat yang salah, dan bahkan beberapa
orang hilang setelah diterjunkan langsung ke lautan! Ini terutama
merupakan hasil dari kurangnya pengalaman dan keberanian para jumpmaster
di pesawat transport Ju-52 yang membawa mereka. Keberuntungan
benar-benar tidak menghinggapi satu kelompok Fallschirmjäger yang
diterjunkan di Kreta, dimana mereka mendarat tepat di sebuah kebun tebu,
dan semuanya terpanggang oleh pohon-pohon tebu yang runcing! Tak jelas
apakah hal ini merupakan kesalahan utama dari jumpmaster juga ataukah
berasal dari desain parasut yang rada sulit untuk dikontrol. Yang jelas,
banyak Fallschirmjäger yang binasa di hari itu karena kesalahan
pendaratan<span style="font-size: small;">.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;">- Meskipun tak
berhubungan langsung dengan Fallschirmtruppe, pada tahun 1943 tujuh buah
senjata anti-tank 75mm telah diterjunkan dengan sukses menggunakan
glider serang medium Gotha 242 di benteng Velikie Luki yang terkepung.
Senjata yang sangat dibutuhkan ini digunakan untuk menahan laju
kendaraan lapis baja Rusia dan memperpanjang pengepungan sampai beberapa
waktu lamanya<span style="font-size: small;">.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;">- Dari tahun
1940-1945, sebanyak 134 Ritterkreuz telah dianugerahkan untuk para
anggota Fallschirmjäger terpilih. 24 Ritterkreuz diberikan untuk aksi di
Front Barat, sementara 27 lainnya untuk tahun-tahun setelah pendaratan
di Kreta. Dari 134 Ritterkreuz tersebut, 5 di antaranya merupakan
Eichenlaub dan Schwerter, sementara satu adalah Eichenlaub, Schwerter
dan Brillanten. Hanya 2 Ritterkreuz yang telah dianugerahkan kepada
kopral (tak ada perbedaan antara perwira dan non-perwira untuk masalah
penerimaan Ritterkreuz)<span style="font-size: small;">.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;">- Satu-satunya
medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub, Schwerter und
Brillanten yang diberikan kepada anggota Fallschirmjäger, jatuh ke
tangan General der Fallschirmtruppe Hermann Bernhard Ramcke. Uniknya,
medali ini diberikan bukan karena aksinya sebagai seorang penerjun
payung, tapi atas kepemimpinannya sebagai komandan Festung Brest di
Pantai Prancis setelah pendaratan D-Day, dimana bentengnya mendapat
kepungan ketat Sekutu. Benteng tersebut akhirnya menyerah tanggal 20
September 1944, hari yang sama dimana Ramcke dianugerahi Brillanten!
Sudah jelas bahwa jenderal satu ini tidak mengikuti perintah Hitler
untuk “bertempur sampai orang dan peluru terakhir”, karena dia menyerah
dengan membawa beberapa koper berukuran besar dan satu anjing peliharaan<span style="font-size: small;">.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;">- Beberapa pesawat
Ju-52 yang menarik glider-glider DFS-230 ke sasaran mereka di Belgia
bulan Mei 1940 tak pernah kembali ke pangkalannya lengkap dengan bawaan
mereka. Pesawat-pesawat ini membawa glider mereka sampai sejauh 25-30
mil ke belakang garis pertahanan Belgia dan menjatuhkan boneka-boneka
dari jerami untuk memberikan kesan bagi pasukan pertahanan Belgia di
darat bahwa mereka telah mendapat serangan dari belakang.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">- Jenderal Hermann
Bernhard Ramcke dan sisa-sisa Brigade Fallschirmjäger-nya telah
dinyatakan tewas secara resmi ketika mereka hilang setelah pertempuran
kedua di El-Alamein. Ternyata brigade tersebut berhasil mundur dengan
menggunakan truk-truk rampasan dari konvoy musuh. Mereka akhirnya sampai
di garis pertahanan Jerman setelah melakukan perjalanan sejauh 800 mil<span style="font-size: small;">.</span>
Lebih dramatis lagi ketika Ramcke secara pribadi melaporkan
kedatangannya yang luar biasa mengejutkan di depan pintu kendaraan
komando Generalfeldmarschall Rommel. Tak terbayangkan bagaimana ekspresi
dari Rommel saat itu</span><span style="font-size: small;">.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;">- Jenderal Ramcke
mempunyai begitu banyak gigi palsu terbuat dari metal di mulutnya
setelah dia kehilangan yang asli dalam salah satu kecelakaan parasut</span><span style="font-size: small;">.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: 100%;">- Pertempuran
pertama antara Fallschirmjäger Jerman melawan pasukan parasut Inggris
terjadi tanggal 20 November 1942 di Tunisia, Afrika Utara</span><span style="font-size: small;">.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /><span style="font-size: 100%;">- Para anggota
Divisi Fallschirmjäger ke-8 dipanggil untuk menetralisasi sebuah grup SS
berani mati dan partisan-partisan Jerman (unit-unit Werewolf) di
hari-hari pertama bulan Mei 1945. Mereka telah membuat lubang
perlindungan di sebuah hutan bernama Forst Segeberg di Utara Jerman.
Grup yang tidak mau menyerah ini tadinya akan bertempur melawan dua
batalyon dari Divisi Lapis Baja ke-11 Inggris. Di Flensburg yang berada
di perbatasan Jerman/Denmark, Großadmiral Karl Dönitz, yang kini menjadi
kepala negara setelah matinya Hitler, memerintahkan mereka untuk
meletakkan senjata. Ketika mereka menolak, Dönitz mengirimkan sisa-sisa
Divisi Fallschirmjäger ke-8 untuk menghadapinya. Di depan mata
orang-orang Inggris, pertempuran sengit pecah antara orang Jerman
melawan orang Jerman. Akhirnya Kampfgruppe SS fanatik tersebut menyerah
beberapa hari kemudian.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">- Para komandan
Fallschirmtruppe di bawah ini telah dianugerahi medali Ritterkreuz des
Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub und Schwertern: Generalmajor Ludwig
Heilmann (15 Mei 1944), Generalmajor Karl-Lothar Schulz (18 November
1944), General der Fallschirmtruppe Eugen Meindl (8 Mei 1945), General
der Fallschirmtruppe Richard Heidrich (25 Maret 1944), dan Oberst Hans
Kroh (12 September 1944)</span>.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"></span><br /><span style="font-size: 100%;">- Jenderal Eugen
Meindl memulai perang sebagai komandan sebuah resimen artileri gunung
sebelum dipindahkan ke Fallschirmtruppe.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">- Generaloberst Kurt Student, sang bapak Fallschirmjäger Jerman, dianugerahi medali Eichenlaub.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">- 756
Fallschirmjäger dianugerahi Perisai Narvik setelah berakhirnya
pertempuran di kota Narvik (Norwegia Utara) dari April sampai Juni 1940.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">- General der
Fallschirmtruppe Bruno Bräuer dieksekusi di barak militer Chaidari
(Yunani) tanggal 20 Mei 1947, yang bertepatan dengan peringatan 6 tahun
pendaratan Jerman di Kreta. Dia tercatat sebagai Fallschirmjäger pertama
yang dianugerahi Fallschirm-Badge.</span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">- Ketika sedang
berusaha meloloskan diri dari Kantong Falaise yang terkepung, Jenderal
Eugen Meindl (komandan Korps Fallschirmjäger ke-2) bertemu secara tidak
sengaja dengan putra tercintanya yang juga terjebak di tempat yang sama</span>.</span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;"></span></span></span></span><br /><span style="font-size: 100%;">- 223 Deutsches
Kreuz in Gold telah dianugerahkan kepada para prajurit Fallschirmjäger
Luftwaffe, sementara Luftwaffe sendiri secara keseluruhan menerima 7.248
Deutsches Kreuz in Gold.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">- Oberst Freiherr
von der Heydte yang terkenal itu memulai perang sebagai komandan sebuah
kompi anti-tank di Angkatan Darat, dan tidak bergabung dengan
Fallschirmtruppe sampai dengan bulan Agustus 1940. Klaus von
Stauffenberg, orang yang berusaha membunuh Hitler, adalah sepupu sang
Baron</span>.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;">Sumber: <a href="http://alifrafikkhan.blogspot.com/2011/05/fakta-fakta-menarik-tentang.html">http://alifrafikkhan.blogspot.com</a> </span></span></div>
Fajar Muhammad Rivaihttp://www.blogger.com/profile/15360501896993548380noreply@blogger.com0