Sturmtiger, Mortir Peluncur Tank Bersasiskan Tank Tiger
13.46
By
Fajar Muhammad Rivai
Tank Nazi
0
komentar
Sturmtiger/Tiger-Mörser/Sturmmörser Tiger/Sturmpanzer VI
Sturmtiger adalah
nama umum yang dipakai untuk menunjuk artileri bergerak Jerman yang
dibangun dari sasis Panzer VI Tiger dan dipersenjatai oleh pelontar
roket angkatan laut berlaras besar, yaitu Raketen-Werfer RW61 L/5/4 38
cm. Tugas utamanya adalah menyediakan serangan artileri pelindung untuk
pasukan infanteri yang bertempur di wilayah perkotaan atau pemukiman.
Hanya sedikit saja senjata jenis ini yang diproduksi, dan mereka telah
diterjunkan dalam upaya memadamkan Pemberontakan Warsawa, Pertempuran
Bulge dan Pertempuran Reichswald. "Kendaraan" senjata jenis ini juga
dikenal dengan nama Tiger-Mörser, Sturmmörser Tiger dan Sturmpanzer VI.
Gagasan untuk
kendaraan berat pendukung infanteri yang mampu menghancurkan bangunan
yang dijaga ketat musuh atau wilayah perbentengan dengan satu tembakan
sederhana saja sebenarnya telah muncul dari sejak pertempuran
super-brutal di wilayah urban Stalingrad pada tahun 1942/1943. Pada saat
itu, senjata yang termasuk kategori ini hanyalah
Sturm-Infanteriegeschütz 33B yang mampu menghancurkan bangunan, dan
merupakan varian Sturmgeschütz III yang dipersenjatai oleh senjata
infanteri berat sIG 33 15 cm. Dua belas buah Sturm-Infanteriegeschütz
33B sendiri telah musnah dalam Pertempuran Stalingrad.
Penggantinya, yaitu
Sturmpanzer IV, mulai diproduksi awal tahun 1943. Tapi kemudian
Wehrmacht merasa bahwa mereka masih memerlukan senjata serang yang sama,
hanya saja dengan kemampuan yang lebih dahsyat. Karenanya diputuskan
untuk membuat kendaraan baru yang didasarkan pada tank Tiger dan
dipersenjatai dengan howitzer 210 mm.
Tapi kemudian sampai
batas waktu pembuatannya selesai, ternyata spesifikasi laras senjata 210
mm yang diinginkan masih belum tersedia, sehingga kemudian digantilah
dengan peluncur roket 380 mm yang merupakan hasil adaptasi dari peluncur
bom kedalaman milik Kriegsmarine.
Pada bulan September
1943 telah dibuat rencana untuk pabrikan Krupp membuat desain lapisan
pembungkus baja Tiger I terbaru yang nanti akan dipasang di Sturmtiger.
Lapisan baja tersebut kemudian dikirimkan ke Henschel untuk pencocokan
sasis sekaligus pemasangannya. Terakhir, kendaraan yang sudah hampir
jadi itu kemudian dikirim ke Alkett untuk dipasangi struktur laras
meriam supernya. Jadilah prototipe pertama, dan langsung dipersembahkan
di depan Adolf Hitler pada bulan Oktober 1943. Pengiriman paling awal
untuk lapisan bajanya berlangsung pada bulan Desember 1943, dan kemudian
selesailah tiga Sturmtiger perdana pada tanggal 20 Februari 1944.
Karena keterlembatan
yang terjadi dalam proses pembuatannya, Hitler tidak meminta produksi
senjata ini sampai dengan 19 April 1944, dimana 12 kendaraan dan senjata
yang dipersiapkan untuk Sturmtiger telah dibangun dan dipasang ke sasis
Tiger I. Tiga buah Sturmtiger seri produksi pertama berhasil
diselesaikan oleh Alkett pada bulan Agustus 1944. Selain itu, dibuat
pula rencana untuk menyelesaikan pembangunan 7 buah Sturmtiger 38 cm
tambahan, yang diutarakan kepada Hitler dalam konferensi perang tanggal
18-20 Agustus 1944. 10 buah Sturmtiger diproduksi pada bulan September,
bersama dengan lima lagi pada bulan Desember 1944.
Hitler sendiri
menaruh kepercayaan besar akan pentingnya senjata ini dalam peperangan,
dan meyakini bahwa setidaknya dibutuhkan 300 round amunisi per-bulannya.
Seperti disebutkan
sebelumnya, desain Sturmtiger dan sasisnya diambil dari Tiger I model
akhir, dengan tetap memakai lapisan pelindung yang sama bersama dengan
suspensinya. Bagian depan dari superstruktur Tiger ini dilepas untuk
memberi ruang bagi kompartemen yang akan dijadikan tempat peluncur
roket. dengan penempatan yang berada di depan, maka akan memberikan
kesan sarang burung walet yang kuat saat orang melihat panzer jenis ini.
Bila diperbandingkan
dengan tank Tiger biasa, Sturmtiger berukuran lebih pendek, "hanya" 6,28
meter (20,6 kaki, sedangkan Tiger berukuran 8,45 meter atau 27,7 kaki).
Hal ini terjadi karena Sturmtiger tidak ditambahi laras meriam 88 mm
besar dan panjang seperti halnya Tiger. Tingginya juga tidak setinggi
Tiger: 2,85 meter (9,4 kaki) bila dibandingkan dengan 3 meter (9,8
kaki).
Karena Sturmtiger
diperuntukkan di wilayah urban dalam pertempuran jarak pendek di
jalanan, maka tentu saja dibutuhkan lapisan baja yang tebal untuk
menjamin dia bisa bertahan dan selamat. Karenanya lapisan baja depannya
dibuat sampai setebal 150 mm (5,9 inci), sementara bagian samping dan
belakangnya mempunyai tebal 80 mm (3,1 inci). Otomatis beratnya pun
membengkak sampai 65 ton (64 LT; 72 ST), bila dibandingkan dengan bobot 57
ton (56 LT; 63 ST) milik Tiger I.
Senjata penghancur
utamanya adalah Raketen-Werfer 61 L/5.4 380 mm, sebuah peluncur roket
jenis breech-loading yang menembakkan proyektil bom bertenaga roket
untuk jarak pendek. Proyektilnya sendiri berukuran panjang 1,5 meter (59
inci) dan dapat menyimpan amunisi berdaya ledak tinggi (HE) 125 kg (280
lb) atau proyektil khusus yang mampu mempenetrasi tembok beton sampai
setebal 2,5 meter (98 inci). Jarak jangkau roketnya rata-rata mencapai
5.650 meter (6.180 yard). Berat proyektilnya berkisar dari 345 sampai
dengan 351 kg (760-770 lb). Sebuah 'sundutan' biasa membuat proyektil
tersebut terlempar sampai kecepatan 45 meter (150 kaki) perdetik, dan
tenaga roket 40 kg (88 lb) yang kemudian keluar tambah lagi mendongkrak
kecepatannya sampai mencapai 250 meter (820 kaki) per detik.
Desain peluncur
roketnya sebenarnya telah menimbulkan beberapa masalah, karena asap
bekas pembuangan roketnya yang tidak mungkin disemburkan ke kompartemen
tempur yang berisi para awak panzer. Tapi terjadi dilema pula, karena
bila si asap tidak dikeluarkan apakah mungkin larasnya bisa menahan
tekanan dan panas? Untuk mensiasatinya, dibuatlah sebuah pipa khusus
ventilasi yang ditempatkan di sekitar laras yang berfungsi sebagai
pelepasan asap. Dengan begini, bentuk laras jika dilihat dari luar lebih
mirip tempat merica daripada meriam.
Karena amunisinya
berukuran raksasa, maka Sturmtiger hanya mampu membawa 14 buah saja
sekali jalan (itu pun hanya 13 yang diletakkan di rak penyimpan,
sedangkan yang satu lagi "disimpan" di laras meriam siap untuk
diberakkan). Rak penyimpannya sendiri terdiri dari dua tingkat. Amunisi
sebesar itu jelas-jelas berat, karena itu untuk membantu membawa amunisi
ke kendaraan, digunakan crane khusus yang ditambahkan di bagian
belakang Sturmtiger, dekat dengan lubang yang menyambung langsung ke
tempat penyimpanan.
Untuk mengatasi
masalah kekurangan amunisi yang kemungkinan akan terjadi di front, maka
sebenarnya para ilmuwan Jerman telah berniat untuk memberikan "teman"
bagi setiap Sturmtiger, yaitu panzer khusus yang kerjaannya cuma membawa
amunisi dan tidak untuk berperang. Kendaraan ini pun diambil dengan
menggunakan sasis Tiger I. Kenyataannya, hanya satu saja kendaraan jenis
ini yang dibuat selama perang.
Di dekat lubang
tempat loading di belakang, diletakkan NbK 39 Nahverteidigungswaffe
(Senjata Pertahanan Jarak Dekat) 90 mm yang berfungsi sebagai alat
pelindung dalam menghadapi pertempuran jarak dekat melawan kendaraan
lapis baja lain dan juga pasukan infanteri musuh. Senjata ini bisa
diputar sampai 360 derajat dan pada dasarnya berfungsi sebagai peluncur
granat jarak dekat.
Selain itu, untuk melawan serangan infanteri digunakan pula senapan mesin MG-34 7,92 mm yang diletakkan di bagian depan.
Sebenarnya peranan
awal Sturmtiger tadinya hanya sebagai kendaraan berat pelindung
infanteri, yang digunakan untuk menghabisi musuh yang bersembunyi di
bangunan-bangunan atau benteng. Tapi ketika pada akhirnya Sturmtiger
telah siap untuk beraksi, kondisi pertempuran tidak lagi seperti dulu
dimana Jerman dominan sebagai pihak yang menyerang. Kini keadaan begitu
buruknya, dan pasukan Jerman hampir-hampir selalu dalam posisi bertahan.
Tiga kompi panzer
didirikan untuk mengoperasikan Sturmtiger: Panzer Sturmmörser Kompanien
(PzStuMrKp) (Kompi Serang Howitzer Lapis Baja) 1000, 1001 dan 1002. Pada
awalnya masing-masing kompi direncanakan akan diperkuat oleh 14 buah
Sturmtiger, tapi kemudian jumlah ini dikurangi sehingga masing-masing
hanya mempunyai empat saja, yang terbagi kedalam dua peleton.
PzStuMrKp 1000
didirikan pada tanggal 13 Agustus 1944 dan dua buah Sturmtiger-nya ikut
berperan dalam upaya memadamkan Pemberontakan Warsawa, dengan dibantu
oleh satu lagi prototipe Sturmtiger yang beraksi di tempat yang berbeda.
Bisa dibilang, inilah kali pertama dan terakhir Sturmtiger dipakai
dalam peran yang sebenarnya! PzStuMrKp 1001 dan 1002 menyusul didirikan
pada bulan September dan Oktober 1944. PzStuMrKp 1000 dan 1001 ambil
bagian dalam ofensif Ardennes, dengan total tujuh buah Sturmtiger yang
dipakai.
Setelah ofensif ini
berakhir, Sturmtiger kemudian digunakan dalam upaya pertahanan di dalam
negeri Jerman, khususnya dalam melawan pasukan Sekutu Amerika, Inggris
dan Prancis.
Saat ini ada tiga buah sisa-sisa Sturmtiger yang selamat dari Perang Dunia II:
- Sturmtiger #250174 yang dipamerkan di Deutsches Panzermuseum di Munster. Kendaraan ini merupakan pinjaman dari Wehrtechnische Studiensammlung di Koblenz.
- Sturmtiger yang dipamerkan di Musium Tank Kubinka di Rusia. Kendaraan ini dipercaya merupakan hasil rampasan pasukan Soviet saat mereka menyerbu wilayah Elbe, April 1945.
- Raketen-Werfer 380 mm yang menjadi salah satu koleksi Bovington Tank Museum, Inggris.
0 komentar: