Rabu, 11 April 2012

Oberst Werner Baumbach (1915 - 1953), Pilot Bomber Pemimpin Unit Misterius KG-200

Oberst Werner Baumbach
 
Werner Baumbach merupakan pilot pembom terkenal Luftwaffe yang menjadi komandan sebuah wing bomber rahasia bernama Kampfgeschwader 200 (KG-200). Dia dianugerahi Knight's Cross of the Iron Cross with Oak Leaves and Swords (Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub und Schwertern) setelah prestasinya yang bujubuneng dengan menghancurkan kapal sekutu dengan total tonase 300.000 GRT (Gross Register Tons).

Ia lahir pada tanggal 27 Desember 1916 di Cloppenburg. Baumbach lalu masuk Luftwaffe tahun 1936 dan langsung mendapat pelatihan sebagai pilot pembom. Dia adalah salah satu dari pilot pertama yang menerbangkan pesawat bomber Junkers Ju 88, dan melakukan banyak misi pengeboman bersama dengan Kampfgeschwader 30 (KG 30). Tanggal 19 April 1940 dia berhasil membom sekaligus merusakkan kapal penjelajah Prancis Émile Bertin. Atas perbuatannya tersebut dia diganjar dengan Iron Cross 1st Class. Pada tahun 1942, Baumbach dipindahkan dari tugas pilot aktif dan mulai membantu pengerjaan desain pesawat pembom terbaru Luftwaffe; di antara semuanya, dia berperan menciptakan sistem komposit bomber yang dinamakan dengan Mistel. Pada tahun 1944, dia ditunjuk menjadi komandan KG-200 yang baru didirikan, dan menangani semua misi khusus Luftwaffe. Baumbach dipromosikan juga menjadi Oberstleutnant (Letkol) tanggal 15 November 1944 dan ditugasi untuk menjalankan tugas-tugas sebagai General der Kampflieger (komandan pasukan pembom).

Setelah perang usai, Baumbach menghabiskan waktu tiga tahun sebagai tawanan perang Sekutu sebelum pindah ke Argentina dimana dia bekerja sebagai pilot penguji untuk diktator Juan Peron. Dia tewas secara tragis di La Plata (Argentina) dalam kecelakaan pesawat yang terjadi tanggal 20 Oktober 1953 ketika sedang mengevaluasi kemampuan PAT 1 (Proyectil Aéreo Teledirigido), tiruan dari glider bomber Jerman Henschel 293 yang dikendalikan oleh radio kontrol (versi lainnya menyebutkan bahwa pesawat naas tersebut adalah pembom Lancaster buatan Inggris). Turut tewas bersamanya adalah Karl Henrici dan Iván Viola. Jenazahnya sempat dimakamkan di pemakaman Jerman di Buenos Aires sebelum diterbangkan pulang kembali ke Jerman untuk dimakamkan di kota kelahirannya, Cloppenburg.

Sebelum meninggal, Baumbach telah mengeluarkan buku memoarnya yang berjudul "Zu spät: Aufstieg und Untergang der deutschen Luftwaffe" (versi Inggrisnya berjudul: "Broken Swastika"). Buku tersebut mengungkap secara jelas keyakinan Baumbach yang tetap teguh mendukung Nasional-Sosialisme, bahkan setelah kekalahan Jerman dalam Perang Dunia II. Fakta tak terbantahkan bahwa dalam bukunya Baumbach sama sekali tidak menyebut-nyebut seucritpun tentang masa tugasnya sebagai komandan KG-200 semakin menambah misteriusnya unit yang memang tidak terpublikasikan secara luas ini.

0 komentar: