Rabu, 14 Maret 2012

Dornier Do-17, Pesawat Pembom Ringan Nazi Jerman


Dornier Do-17

Dornier Do-17, yang terkadang terkenal dengan sebutan "Bleistift Fliegender" (Pensil Terbang) karena bentuknya yang mirip pensil, adalah sebuah pesawat pembom ringan Jerman di Perang Dunia II yang diproduks oleh perusahaan milik Claudius Dornier, yakni Dornier Fleugzegwerke. Ia dirancang sebagai "Schnellbomber" (Pembom Cepat).

Do-17 dirancang dengan dua mesn terpasang pada struktur bahu sayap, dan memiliki konfigurasi dua sayap ekor kembar. Tipe ini populer di kalangan kru-nya, karena penanganan bermanuver di ketinggian rendah, yang membuat Do-17 sanggup melakukan serangan bom kejutan. Badan pesawat yang ramping dan tipis membuat pesawat ini sulit diserang dibandingkan dengan pesawat bomber Jerman lainnya di Perang Dunia II.

Dirancang di awal 1930-an, Do-17 adalah salah satu dari tiga jenis pesawat pembom utama Luftwaffe yang digunakan dalam tiga tahun pertama perang. Do-17 memulai debut pertamanya di tahun 1937 dalam Perang Saudara Spanyol, yang beroperasi di Legiun Condor dalam berbagai peran. Bersama dengan Heinkel He-111, Do-17 adalah pesawat pembom utama Luftwaffe pada tahun 1939-1940.

Dalam perkembangannya, peran Do-17 digantikan oleh pesawat yang jauh lebih kuat, yakni Dornier Do-217. Meskipun begitu, Do-17 tetap digunakan Luftwaffe hingga akhir perang sebagai penarik pesawat glider, pesawat penelitian dan pelatihan. Sejumlah besar contoh yang selamat dikirim ke negara-negara blok Axis lainnya. Beberapa Do-17 selamat hingga akhir perang. Terakhir, Do-17 ditolak di Finlandia pada tahun 1952.

Pada tanggal 3 September 2010, Royal Air Force Museum London mengumumkan penemuan sebuah Do-17 yang terkubur di balik pasir di Sands Goodwin lepas pantai Kent, Inggris. Do-17 ini masih dalam kondisi baik, karena posturnya yang unik dan langka. Pihak museum berencana melindungi pesawat pembom ini dan mengangkatnya.

0 komentar: