Mantan Pasukan SS Nazi Pernah Digunakan Untuk Bertempur Menghadapi Pejuang Kemerdekaan Indonesia
07.28
By
Fajar Muhammad Rivai
Indonesia dan Nazi,
Kumpulan Artikel Tentang Nazi,
Ragam Berita
0
komentar
Poster propaganda Nazi untuk menarik minat orang Belanda menjadi sukarelawan Waffen-SS
Sebuah kendaraan Overvalwagen mengangkut tentara KNIL Belanda dan lokal
Konvoy tentara kolonial Belanda di bumi Indonesia
Pangeran
Bernhard, suami Ratu Juliana, pernah mengusulkan untuk mengirim pasukan
khusus SS (Schutzstaffel) ke Hindia Belanda (Indonesia), saat Jenderal
Spoor membutuhkan 10.000 tentara tambahan.
Hal ini
terungkap dalam arsip Kementerian Pertahanan Belanda yang ditemukan
sejarawan Jacques Bartels, seperti dipublikasikan De Trouw tanggal 27
Juni 2008. Arsip tersebut dimuat dalam buku Tropenjaren. Ploppers en
Patrouilles karya Bartels, yang terbit di bulan yang sama.
Pasukan SS pada awalnya adalah paramiliter di bawah partai Nazi, Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP), kemudian tumbuh menjadi kesatuan elite dan dikenal sangat brutal dan kejam di medan tempur.
Dalam rapat
Legerraad (Dewan Militer) pada 24 Mei 1946, Pangeran Bernhard yang saat
itu menjabat Inspektur Jenderal Angkatan Darat, mengusulkan supaya
pasukan ini dikirim ke Nederlands-Indie. Saat itu pasukan Belanda di
bawah komando Jenderal Simon Hendrik Spoor membutuhkan pasukan tambahan
sebanyak 10.000 orang untuk kembali menduduki Nederlands-Indie yang baru
saja memproklamirkan kemerdekaannya menjadi Indonesia.
Karena pasukan
SS sangat terlatih dan berpengalaman di front, Pangeran Bernhard
berpendapat, mereka tepat untuk dikirim untuk memenuhi permintaan
Jenderal Spoor. Kebetulan saat itu ada ribuan anggota SS ditahan di
Harskamp, setelah Nazi Jerman kalah perang.
Namun usul
Bernhard tersebut ditolak Minister van Oorlog (Menteri Urusan Perang)
Johannes Meynen yang bertanggung jawab pada pengiriman militer ke
Nederlands-Indie. Meynen menilai usul Bernhard itu akan menuai masalah,
karena pasukan Belanda tak mau disejajarkan dengan SS yang dicap sebagai
penjahat Perang Dunia II.
Bernhard
akhirnya menarik kembali usulannya itu. Namun kelak kemudian diketahui
bahwa ada ratusan eks pasukan SS yang dikirim berperang ke Indonesia
dengan status wajib militer.
Meskipun mengusung reputasi tempur SS yang cemerlang, mereka tetap hanya bekas relawan SS, yang sangat tidak mengenal medan tempur Indonesia.
Sumber: http://alifrafikkhan.blogspot.com, dengan sedikit penambahan
Sumber: http://alifrafikkhan.blogspot.com, dengan sedikit penambahan
0 komentar: