Leutnant Günter Halm (1922 - ), Penghancur 9 Tank Berumur 19 Tahun
08.52
By
Fajar Muhammad Rivai
Tokoh Nazi
0
komentar
Günter Halm sebagai Gefreiter di Afrika Utara
Lukisan yang memperlihatkan aksi Gefreiter Günter Halm
Penyematan Ritterkreuz secara langsung dari Generalfeldmarschall Erwin Rommel untuk Gefreiter Günter Halm
Günter Halm sebagai Leutnant
Günter Halm dilahirkan
tanggal 27 Agustus 1922 di sebuah desa kecil bernama Elze, sebagai anak
dari Reichsbahnobersekretärs (sekretaris kepala jawatan kereta api
nasional). Ketika Perang Dunia II pecah di tahun 1939, Halm sedang
magang (maschineschloßer) di sebuah bengkel kendaraan bermotor, yang
berhasil dia selesaikan di musim gugur tahun 1941. Di luar profesinya
tersebut, minat dia yang sangat besar untuk mengutak-atik mesin
motor/mobil berkembang setelah bergabung dengan Klub Bermotor
Hitlerjugend 1/79 sebagai leader senior.
Bulan Oktober 1941,
Halm mendaftarkan diri secara sukarela di unit bermotor Angkatan Darat
(Heer) yang termasuk ke dalam sebuah Panzerjäger Ersatzabteilung (seksi
cadangan anti-tank). Tak lama setelah menyelesaikan latihan dasar di
akhir bulan April 1942, Halm dikirim ke Afrika sebagai bagian dari
Deutsche Afrikakorps (DAK), Pak-Zug (peleton anti-tank), Stabskompanie
(staff kompi), Panzergrenadier-Regiment 104, di bawah pimpinan Leutnant
Skubovius. Peleton itu sendiri diperlengkapi dengan dua buah senjata
anti-tank 7,62cm dengan berat 1400 kilogram yang merupakan hasil
rampasan dari pihak Rusia. Halm adalah cannonier senjata pertama yang
dikomandani oleh Unteroffizier Jabeck. Biasanya, situasi sulit dapat
diatasi apabila sang cannonier dapat membidik targetnya (yang
ditunjukkan oleh kepala kru senjata atau komandan peleton). Jauh dari
kesan sebagai seorang pemberani atau tukang perang, sebenarnyalah Günter
Halm adalah seorang yang pemalu dan senang berasyik-masyuk dengan
kesendiriannya. Tapi itu tak menghalanginya dari bakat besarnya sebagai
tukang merontokkan tank musuh, karena tanggal 15 Juli 1942 Halm sudah
dianugerahi Eiserne Kreuz II klasse setelah memberantakkan 2 buah tank
Inggris (yang merupakan korban pertamanya) dalam Pertempuran Bir
Hacheim.
Daerah operasi Afrika
Utara terutama aktif dalam masa-masa ini. Generalfeldmarschall Erwin
Rommel yang merupakan Oberbefehlshaber Panzerarmee Afrika sedang berada
di puncak kesuksesannya, dimana dia kini telah nongkrong di tapal batas
Alexandria setelah didudukinya Tobruk tanggal 21 Juni 1942 dan mencapai
wilayah El-Alamein. Rommel berusaha untuk maju lebih jauh lagi ke
wilayah Mesir. Tapi Inggris tidak membiarkan Rommel untuk berbuat
sekenanya, karena Jenderal Sir Claude Auchinlek yang merupakan panglima
8th Army Inggris segera melancarkan serangan balasan kuat yang didukung
oleh gabungan pasukan Inggris, Australia, Afrika Selatan dan India.
Tujuan utama dari serangan ini adalah front tengah El-Alamein yang
dijaga oleh pasukan Jerman dan Italia yang sudah kepayahan karena
pertempuran yang tak henti-hentinya. Ini membuat posisi Rommel dalam
bahaya besar. Dan memang, terbukti bahwa dalam fase awal pasukan Sekutu
berhasil masuk jauh ke dalam posisi Italia. Untuk lebih memperkuat 'tusukannya', jenderal Auchinlek menambahkan Brigade Tank ke-23 yang
baru datang dari Inggris ke front pertempuran, bersama dengan Brigade
India ke-161. Perintahnya adalah untuk menggulung habis Divisi Panzer
Jerman ke-21 di bawah pimpinan Generalmajor Georg von Bismarck. Dalam
serangan ini, Inggris mengerahkan lebih dari 100 buah tank Mark II, IV
dan Valentine.
Inilah masa dimana
seorang prajurit muda berusia 19 tahun bernama Günter Halm
memperlihatkan yang terbaik dari dirinya. Selama menderasnya serangan
22nd Armored Brigade Sekutu yang tak henti-henti di perbukitan Ruweisat,
Grenadier Halm berhasil menghancurkan 7 buah tank Inggris dengan
senjatanya, sementara secara keseluruhan, kompinya yang dipimpin
Skubovius meluluhlantakkan 9 tank dan membuat 6 lainnya tidak berfungsi
hanya dalam 6 menit. Bahkan setelah dua orang kameradnya terluka parah
dihantam serangan yang bergelombang, Halm tetap terus berjuang tanpa
kenal lelah dan takut, menghajar setiap tank musuh yang nyelonong masuk
ke wilayah 'kekuasaannya'. Di tanggal 22 Juli 1942, sebanyak 146 tank
Sekutu tergeletak hancur. Tanggal 27 Juli, tidak kurang dari 1.400
tawanan berhasil dibungkus Jerman. Ketika Rommel melancarkan serangan
balasan ke pihak Inggris, tambahan 1.000 orang tawanan Sekutu masuk
kantong dan 60 tank Inggris kembali hancur lebur. Setiap tank yang luput
dari penghancuran oleh Panzerjäger (Pemburu Tank), maka akan
dihancurkan oleh segerombolan Panzer IV Jerman dari Divisi Panzer ke-21,
dan Stuka yang menukik dari udara.
Begitu terkesannya
Oberst Herbert Ewert (komandan Panzergrenadier-Regiment 104 tempat) atas
apa yang telah dilakukan ABG pendiam ini, sehingga pada tanggal 23 Juli
1942 dia menganugerahkan Eiserne Kreuz I klasse kepada Grenadier Günter
Halm. Masih belum cukup? Tanggal 7 Agustus 1942, Halm menerima tambahan
medali bergengsi Ritterkreuz yang dikalungkan ke lehernya langsung oleh
si "Serigala Padang Pasir" sendiri, Erwin Rommel, yang dihadiri oleh
para pemimpin pasukan Axis di Afrika kelas kakap : Marsekal Italia Ugo
Cavallero, General der Panzertruppe Walther Nehring, komandan lapangan
DAK General der Panzertruppe Wilhelm Ritter von Thoma, dan kepala staff
Rommel Oberst i.G. Siegfried Westphal (kelak menjadi General der
Kavallerie). Bersama ini, naik pula pangkat Halm menjadi Gefreiter.
Jangan pula lupakan, dia juga adalah pemegang rekor penerima Ritterkreuz
termuda sampai saat itu.
BTW, skor akhir Günter Halm sendiri adalah 9 tank, dan untuk ini dia berhak menyandang status jagoan...
Promosi :
1 Juli 1942 Gefreiter
1 November 1942 Unteroffizier
1 Juli 1943 Fahnenjunker
1 Oktober 1943 Feldwebel
1 November 1943 Oberfähnrich
1 Maret 1944 Leutnant
Karir Militer :
4 Agustus 1941 Panzerjäger-Abteilung Braunschweig
28 Desember 1942 Dak, cannonier, Panzergrenadier-Regiment 104, Divisi Panzer ke-21
Sampai dengan Maret 1943 dirawat di rumah sakit Athena dan Wina setelah terluka parah di Afrika
Agustus 1943 Fallschirmjäger-Lehrgang Wischau- Böhmen-Mähren
Desember 1943-Maret 1944 Oberfähnrichs-Lehrgang Berlin
Maret 1944 Prancis, front invasi : Ord.Offz, I./Pz.Gren.Rgt.192., 21.Pz.Div
24 Agustus 1944 menjadi tawanan perang di Inggris dan Amerika Serikat
Maret 1946 dikeluarkan dari tahanan dan kembali pulang ke kampung halaman
1 Juli 1942 Gefreiter
1 November 1942 Unteroffizier
1 Juli 1943 Fahnenjunker
1 Oktober 1943 Feldwebel
1 November 1943 Oberfähnrich
1 Maret 1944 Leutnant
Karir Militer :
4 Agustus 1941 Panzerjäger-Abteilung Braunschweig
28 Desember 1942 Dak, cannonier, Panzergrenadier-Regiment 104, Divisi Panzer ke-21
Sampai dengan Maret 1943 dirawat di rumah sakit Athena dan Wina setelah terluka parah di Afrika
Agustus 1943 Fallschirmjäger-Lehrgang Wischau- Böhmen-Mähren
Desember 1943-Maret 1944 Oberfähnrichs-Lehrgang Berlin
Maret 1944 Prancis, front invasi : Ord.Offz, I./Pz.Gren.Rgt.192., 21.Pz.Div
24 Agustus 1944 menjadi tawanan perang di Inggris dan Amerika Serikat
Maret 1946 dikeluarkan dari tahanan dan kembali pulang ke kampung halaman
0 komentar: