Selasa, 31 Juli 2012

SS-Obersturmführer Halim Malkoc (1917 - 1947), Satu-Satunya Muslim Yang Menerima Medali Eisernes Kreuz

Para imam Handschar dalam kunjungan mereka ke Potsdam, bulan Juli 1943. Berdiri dari kiri ke kanan: Imam Husejin Dzozo, Imam Ahmed Skaka, tak diketahui, SS-Schütze Zvonimir Bemwald, SS-Obersturmführer Heinrich Gaese, Imam Divisi Abdulah Muhasilovic, orang Jerman yang tak diketahui namanya, Imam Haris Korkut, Imam Dzemal Ibrahimovic, Imam Hasan Bajraktarevic, Imam Salih Sabanovic, Imam Fikret Mehmedagic, Orang Jerman tak diketahui yang cuma sebagian terlihat, dan Imam Sulejman Alinajstrovic. Berlutut dari kiri ke kanan: Imam Muhamed Mujakic, Imam Halim Malkoc, Imam Kasim Maric, Imam Hasim Torlic, and Imam Osman Delic. 


Halim Malkoc (1917 - 7 Maret 1947) adalah seorang imam Muslim Bosnia yang bertugas di Waffen-SS Divisi Handschar dengan pangkat terakhir Obersturmführer (Letnan Satu). Dia terkenal karena peranannya dalam meredam pemberontakan sebagian prajurit Handschar di Villefranche-de-Rouergue tahun 1943. Atas jasanya tersebut, dipercaya bahwa Malkoc menjadi orang beragama Islam satu-satunya yang menerima medali Eisernes Kreuz atau Salib Baja dalam Perang Dunia II.

Ketika perang tersebut pecah, Malkoc telah menjadi seorang imam muda di Bosnia. Dia pun sebelumnya telah bertugas di dinas kemiliteran Yugoslavia sebagai perwira, dan dikenang sebagai seorang pemimpin militer yang berbakat. Pada tahun 1943 dia bergabung dengan Divisi Gunung SS ke-13 "Handschar" yang baru dibentuk, dan diserahi tugas sebagai imam shalat sekaligus ulama di "SS-Gebirgs-Pioneer Bataillon 13". Pada bulan Juli dia dan beberapa ulama Muslim lainnya dikirim ke Dresden untuk mengikuti "kursus Pelatihan Imam" selama tiga minggu yang diorganisasi oleh SS-Obergruppenführer Gottlob Berger dan perwira kehormatan SS Mohammad Amin al-Husseini (Mufti Besar Yerusalem). Mata pelajaran yang diberikan termasuk pengetahuan mengenai Waffen-SS; organisasi dan pangkatnya, juga pelatihan bahasa Jerman. Di waktu senggang, para imam tersebut diberikan kesempatan untuk mengunjungi tempat-tempat terkenal di Jerman seperti Berlin Opera, Kastil Babelsberg, Potsdam dan Nicholaisee.
Selama pelatihan tersebut, kaum komunis Prancis atau "agents provocateurs" yang menyusup ke dalam Divisi telah mendorong terjadinya pemberontakan di sebagian prajurit Handschar pada tanggal 17 September 1943 sehingga mengakibatkan terbunuhnya beberapa perwira Jerman yang diperbantukan disana. Malkoc dan orang Jerman Dr. Schweiger segera berusaha mengendalikan situasi yang semakin memburuk. Akhirnya, yang sebagian besar disebabkan semata oleh kelemahlembutan dan juga pengaruhnya, dia berhasil membujuk para prajurit yang memberontak untuk menyerah dan menurunkan senjatanya.

Atas jasanya tersebut yang krusial, dia dianugerahi Eiserne Kreuz II klasse pada bulan Oktober 1943. Setahun kemudian dia ditunjuk sebagai kepala imam seluruh Divisi Handschar ketika imam pertama yang ditunjuk Jerman, Imam Abdullah Muhasilović, desersi pada tanggal 21 Oktober 1944.

Setelah perang usai, pemerintah komunis yang berwenang di Yugoslavia memerintahkan untuk menghukum mati Imam Halim Malkoc. Tanggal 7 Maret 1947 dia menghembuskan nafas terakhirnya di tiang gantungan di Bihac.

0 komentar: