Rabu, 14 Desember 2011

Obergefreiter Eduard Hug (1921- ), Orang yang Menghabisi Puluhan Musuh Sendirian Dengan MG-42

 
Obergefreiter Eduard Hug

Obergefreiter Eduard Hug dilahirkan tanggal 23 September 1921 dan memulai karirnya sebagai militer bulan Februari 1941. Sebelumnya ia berkecimpung dalam organisasi RAD. Ia bergabung dengan Jäger-Regiment 75 dan ditempatkan di 1 Kompanie. Jäger-Regiment 75 sendiri merupakan bagian dari Divisi Infantrie ke-1.

Divisi Infantrie ke-1 yang kehilangan banyak anggotanya dalam pertempuran di sekitar wilayah Vyasma dikirimkan ke Perancis untuk pemulihan dan pendaftaran anggota baru pada bulan Desember 1941. Atas jasa-jasanya, Eduard dianugerahi Infanterie-Sturmabzeichen. Setelah siap kembali, divisi ini dinamai ulang menjadi 5. Jäger-Division pada bulan Februari 1942.

Mereka diterjunkan kembali ke Front Timur. Dalam usaha pembebasan unit-unit tentara Jerman yang terkepung tentara Uni Soviet di wilayah kantung Demyansk, Eduard mendapat kenaikan pangkat menjadi Obergefreiter. Dalam gerak mundur ke arah barat laut sungai Bug, peranan Eduard begitu menonjol. Ia mendapatkan penghargaan Eiserne Kreuz zweiter klasse tanggal 2 Agustus dan Eiserne Kreuz erster klasse tanggal 4 Agustus.

Tanggal 2 September Divisi Jäger ke-1 terlibat pertempuran defensif melawan pergerakan maju tentara Uni Soviet. Banyak rekan Eduard yang gugur, termasuk kru senapan mesin yang seharusnya melindungi pasukan secara keseluruhan. Menyadari bahaya besar yang akan menimpa, Eduard segera berlari menuju posisi kru senapan mesin sambil memanggul senapan mesin MG-42 di bahunya.

Sementara berlari, ia melihat sekitar 70 tentara Soviet yang berlari menyerbu ke arahnya. Menyadari bahwa ia tidak akan sampai, Eduard berhenti di sebuah tanah datar, meskipun ia juga menyadari dirinya begitu terjangkau oleh serangan musuh dan tidak ada tempat untuk berlindung. Namun ia tidak peduli. Senapan mesin yang begitu berat ia arahkan ke arah puluhan tentara Soviet yang memburunya. Peluru-peluru pun berhamburan dengan cepat menyambar puluhan tentara Soviet. Ia memegang senapan mesin itu dengan satu tangan dan tangan yang satunya lagi menguntai amunisi.

Tentara Soviet tidak menyangka mereka berhadapan dengan orang yang sudah benar-benar nekat memberondongkan peluru senapan mesin ke arah mereka. Beberapa dari mereka terbunuh sebelum sempat melarikan diri. Melihat keadaan yang sangat mengerikan itu, tentara Soviet yang lainnya segera mengundurkan diri.

Eduard segera berlari menuju posisi kru senapan mesin. Rupanya tentara Soviet hanya mundur untuk meminta bantuan besar. Mereka kembali menyerang posisi Eduard. Kini Eduard siap bertempur. Enam kali menyerang, enam kali pula tentara Soviet mengundurkan diri setelah mendapatkan "hadiah" hujan peluru dari Eduard yang hanya sendirian tanpa seorang teman. Kali ini mereka melancarkan serangan ketujuh. Kini mereka membawa kru senapan mesin. Eduard pun bertahan sambil tetap menembaki mereka.

Posisi musuh semakin dekat, sementara senapan mesinnya telah mengepul dan panas karena digunakan terus menerus. Amunisi pun habis. Bukannya menyerah, Eduard malah melemparkan granat ke arah tentara Soviet. Dentuman granat pun terjadi secara berurutan.

Setelah dirasa aman, Eduard mengambil sabuk senapan mesin dari temannya yang sudah tewas sebelumnya. Ia pun kembali menghujani musuh dengan peluru-peluru MG-42. Tentara Soviet memutuskan untuk lari ke belakang, tidak berani lagi maju ke depan, atau pun untuk berdiam di sana.

Akhirnya pasukan Jerman pun datang. Melihat banyaknya tentara Soviet yang tewas bergelimpangan, kondisi Eduard yang sudah sangat kelelahan, komandan pasukan Jerman terkagum-kagum dengan Eduard. Ia segera direkomendasikan untuk menerima Ritterkreuz oleh komandan divisinya. Permintaan ini baru dikabulkan setahu kemudian. Obergefreiter Eduard Hug pun dianugerahi medali bergengsi itu pada tanggal 2 September 1944.

0 komentar: