Major Rudolf Witzig (1916 - 2001), Fallschirmjäger Yang Meraih Ketenaran Dalam Pertempuran Eben-Emael
14.02
By
Fajar Muhammad Rivai
Tokoh Nazi
0
komentar
Major Rudolf Witzig
Rudolf Witzig dilahirkan pada tanggal 14
Agustus 1916 di Röhlinghausen, Wanne-Eickel. Dia bergabung dengan
Batalion Pionir ke-16 di Höxter tanggal 1 April 1935 sebagai kandidat
perwira. Dua tahun kemudian, tanggal 20 April 1937 (yang bertepatan
dengan ultah Adolf Hitler), dia dipromosikan menjadi Leutnant dan
mengabdi sebagai komandan peleton di Batalion Pionir ke-31. Witzig lalu
mengajukan diri untuk bergabung ke dalam satuan Fallschirmjäger tanggal 1
Agustus 1938 dan dimasukkan ke Batalion Parasut Infanteri di bawah
pimpinan Major Richard Heidrich. Pada saat itu Fallschirmjäger baru lah
didirikan dan masih terbagi dua antara Angkatan Darat dan Angkatan
Udara. Setahun kemudian dia dipindahkan ke Luftwaffe sekaligus
dipromosikan menjadi Oberleutnant, memegang jabatan sebagai komandan
peleton pionir (pasukan pelopor) dari Sturmabteilung Koch. Nama unit ini
sendiri berasal dari nama komandannya yaitu Hauptmann Walter Koch.
Pencapaian militer terbesar Witzig
(sekaligus yang melambungkan namanya) adalah pertempuran brilian yang
berlangsung di benteng Eben-Emael, Belgia, tanggal 10 Mei 1940. Begitu
dahsyatnya aksi Witzig dan kawan-kawan Fallschirmjäger-nya, sehingga di
hari itu juga sore harinya Adolf Hitler langsung mengalungkan medali
Ritterkreuz kepada mereka! Selain itu, pengumuman khusus dalam
Wehrmachtbericht tanggal 11 Mei memuji-muji pencapaian Witzig dan grup
pendaratan lintas-udaranya. Tanggal 16 Mei, penghormatan lain datang
kepada tokoh kita ketika dia dipromosikan menjadi Hauptmann.
Rudolf Witzig lalu memimpin kompi ke-9
dari Resimen Serbu Parasut selama berlangsungnya serbuan Jerman atas
Pulau Kreta. Dia terluka dalam pertempuran ini, sehingga harus ditarik
dari front dan dikirim ke rumah sakit Luftwaffe di Athena. Karena
luka-lukanya yang parah, Witzig kemudian dirujuk ke beberapa rumah sakit
lagi untuk menjalani perawatan.
Tanggal 10 Mei 1942, Witzig diserahi
komando Korps Parasut Batalion Pionir. Dia menerima kenaikan pangkat
lanjutan menjadi Major tanggal 24 Agustus 1942. Dari bulan November
1942, dia dan batalionnya bertugas di Tunisia di Resimen Luftwaffe
Barenthin dan pernah merasakan di bawah komando Oberst Hasso von
Manteuffel, jenderal Friedrich Freiherr von Broich, dan jenderal Alfred
Bülowius. Banyak yang mengaitkan kesuksesan pertempuran defensif yang
terjadi di sektor utara Front Tunisia dengan kepemimpinan Rudolf Witzig
yang cemerlang.
Penempatan Witzig selanjutnya adalah
sebagai komandan Batalion I, dari Batalion Pionir Parasut ke-21 dari
tanggal 15 Juni 1944, yang kemudian disusul sebagai perwira komandan
dari resimen. Untuk kedua kalinya namanya disebut dalam pengumuman
bergengsi Wehrmachtbericht tanggal 8 Agustus 1944 setelah memimpin
penghancuran 27 tank musuh di dekat Kumele.
Tugas terakhirnya dalam Perang Dunia II
adalah sebagai komandan dari Resimen Parasut ke-18 dari tanggal 16
Desember 1944. Ini adalah suatu penghormatan besar karena biasanya yang
diserahi tugas memimpin resimen telah mempunyai pangkat Oberst
(Kolonel)! Bersama dengan resimennya, dia menyerahkan diri ke tangan
Sekutu tanggal 8 Mei 1945 dan masuk tahanan. Penghormatan terakhir buat
Witzig datang sehari sebelumnya ketika namanya masuk dalam Honor Roll of
the Luftwaffe.
Setelah perang, dia bergabung kembali di
ketentaraan di Bundeswehr Republik Federal Jerman yang baru didirikan
pada tanggal 16 Januari 1956, dan pensiun pada tanggal 30 September 1974
dengan pangkat terakhir sebagai Oberst.
Rudolf Witzig meninggal dunia pada tanggal 3 Oktober 2001 di Oberschleißheim.
0 komentar: