Jumat, 27 April 2012

Major Rudolf Witzig (1916 - 2001), Fallschirmjäger Yang Meraih Ketenaran Dalam Pertempuran Eben-Emael

Major Rudolf Witzig
 
Rudolf Witzig dilahirkan pada tanggal 14 Agustus 1916 di Röhlinghausen, Wanne-Eickel. Dia bergabung dengan Batalion Pionir ke-16 di Höxter tanggal 1 April 1935 sebagai kandidat perwira. Dua tahun kemudian, tanggal 20 April 1937 (yang bertepatan dengan ultah Adolf Hitler), dia dipromosikan menjadi Leutnant dan mengabdi sebagai komandan peleton di Batalion Pionir ke-31. Witzig lalu mengajukan diri untuk bergabung ke dalam satuan Fallschirmjäger tanggal 1 Agustus 1938 dan dimasukkan ke Batalion Parasut Infanteri di bawah pimpinan Major Richard Heidrich. Pada saat itu Fallschirmjäger baru lah didirikan dan masih terbagi dua antara Angkatan Darat dan Angkatan Udara. Setahun kemudian dia dipindahkan ke Luftwaffe sekaligus dipromosikan menjadi Oberleutnant, memegang jabatan sebagai komandan peleton pionir (pasukan pelopor) dari Sturmabteilung Koch. Nama unit ini sendiri berasal dari nama komandannya yaitu Hauptmann Walter Koch.

Pencapaian militer terbesar Witzig (sekaligus yang melambungkan namanya) adalah pertempuran brilian yang berlangsung di benteng Eben-Emael, Belgia, tanggal 10 Mei 1940. Begitu dahsyatnya aksi Witzig dan kawan-kawan Fallschirmjäger-nya, sehingga di hari itu juga sore harinya Adolf Hitler langsung mengalungkan medali Ritterkreuz kepada mereka! Selain itu, pengumuman khusus dalam Wehrmachtbericht tanggal 11 Mei memuji-muji pencapaian Witzig dan grup pendaratan lintas-udaranya. Tanggal 16 Mei, penghormatan lain datang kepada tokoh kita ketika dia dipromosikan menjadi Hauptmann.

Rudolf Witzig lalu memimpin kompi ke-9 dari Resimen Serbu Parasut selama berlangsungnya serbuan Jerman atas Pulau Kreta. Dia terluka dalam pertempuran ini, sehingga harus ditarik dari front dan dikirim ke rumah sakit Luftwaffe di Athena. Karena luka-lukanya yang parah, Witzig kemudian dirujuk ke beberapa rumah sakit lagi untuk menjalani perawatan.

Tanggal 10 Mei 1942, Witzig diserahi komando Korps Parasut Batalion Pionir. Dia menerima kenaikan pangkat lanjutan menjadi Major tanggal 24 Agustus 1942. Dari bulan November 1942, dia dan batalionnya bertugas di Tunisia di Resimen Luftwaffe Barenthin dan pernah merasakan di bawah komando Oberst Hasso von Manteuffel, jenderal Friedrich Freiherr von Broich, dan jenderal Alfred Bülowius. Banyak yang mengaitkan kesuksesan pertempuran defensif yang terjadi di sektor utara Front Tunisia dengan kepemimpinan Rudolf Witzig yang cemerlang.

Penempatan Witzig selanjutnya adalah sebagai komandan Batalion I, dari Batalion Pionir Parasut ke-21 dari tanggal 15 Juni 1944, yang kemudian disusul sebagai perwira komandan dari resimen. Untuk kedua kalinya namanya disebut dalam pengumuman bergengsi Wehrmachtbericht tanggal 8 Agustus 1944 setelah memimpin penghancuran 27 tank musuh di dekat Kumele.

Tugas terakhirnya dalam Perang Dunia II adalah sebagai komandan dari Resimen Parasut ke-18 dari tanggal 16 Desember 1944. Ini adalah suatu penghormatan besar karena biasanya yang diserahi tugas memimpin resimen telah mempunyai pangkat Oberst (Kolonel)! Bersama dengan resimennya, dia menyerahkan diri ke tangan Sekutu tanggal 8 Mei 1945 dan masuk tahanan. Penghormatan terakhir buat Witzig datang sehari sebelumnya ketika namanya masuk dalam Honor Roll of the Luftwaffe. 

Setelah perang, dia bergabung kembali di ketentaraan di Bundeswehr Republik Federal Jerman yang baru didirikan pada tanggal 16 Januari 1956, dan pensiun pada tanggal 30 September 1974 dengan pangkat terakhir sebagai Oberst. 

Rudolf Witzig meninggal dunia pada tanggal 3 Oktober 2001 di Oberschleißheim.

0 komentar: